13. Pantai hari ini

151 18 4
                                    

*untuk part ini, disarankan untuk membaca sambil mendengarkan lagu Somewhere Only We Know by Keane

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*untuk part ini, disarankan untuk membaca sambil mendengarkan lagu Somewhere Only We Know by Keane

[13, Pantai Hari Ini]

"Aku sayang kalian semua, jangan pernah berubah, jangan pernah berpisah. Dengan kalian aku melupakan semua masalahku, dengan kalian aku tahu makna keluarga, dengan kalian aku tahu makna saudara. Tanpa ikatan darah, kita adalah saudara. Tanpa kalian, aku tidak tahu harus pulang kemana. Kalian adalah matahari yang selalu menyinari ku. Kita adalah pelangi, ingat selalu." –Kyler Satrio Raditya

***

7 Remaja sedang berlarian di bibir pantai, tertawa bersama ketika salah satunya berbuat nakal. Jam masih menunjukkan pukul 15.30, pulang sekolah mereka langsung pergi ke pantai, masih lengkap dengan seragam olahraga mereka. Demi mereka, Mahesa rela tak mengikuti rapat evaluasi untuk classmeet hari ini.

"KEJAARR SEKALAA! DIA BLOM BASAH!"

Jaya dan Jean mengejar Sekala yang berlari menghindari teman temannya. Diantara mereka bertujuh, hanya Sekala yang tidak turun ke air, jadi tak adil menurut Jean. Masa kita udah basah, lo nggak?

Rigel tanpa disadari dari depan Sekala sudah ancang-ancang menangkap Sekala. Awalnya Sekala belum sadar karena berlari sambil menghadap ke belakang.

"Kena lo!"

Sekala melawan, apalagi dengan Jean yang menghampiri langsung menggelitiki Sekala, mereka semua tertawa mendengar Sekala teriak teriak seperti perempuan.

Jaya dan Jean mengangkat tubuh Sekala, dengan posisi Jean memegang kakinya. "Wah lempar aja ini bang."

"ANJING, JAHAT!"

Mereka berdua berlari ke air, melemparkan tubuh Sekala ke air pantai, emang dasar ya. Akhirnya Sekala basah juga setelah usaha yang dilakukan ketiga temannya. Satrio menertawakan Sekala, sama sama setan memang, tak ada yang membantu Sekala.

Mahesa dan Jeki dibelakang Satrio tersenyum jahil, mereka berdua punya pikiran yang sama. Sedetik kemudian mendorong Satrio sampai terlentang ke air. Giliran Mahesa dan Jeki yang tertawa.

"Jancok!!" Satrio misuh misuh pada mereka berdua. Tak tahan dengan kelakuan anak itu, Satrio menarik tangan Mahesa yang enggan untuk masuk ke air, Jeki juga bantu dorong.

"Dorong Mahes ayo dorong."

"Woi woi woi jangan di dorong dong!" Ketiga temannya yang melihat itu juga akhirnya membantu Jeki mendorong Mahesa, akhirnya pun Mahesa jatuh juga ke air.

Tentang Kita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang