"Kak, ini barangmu kan?"
Heesoo mengambil pakaian dalamku dan tertawa renyah. Anak ini butuh pelajaran berharga!
"Hey!!!"
Aku langsung mengambilnya secepat kilat dan menyembunyikannya di tasku. Harusnya aku tak meminta bantuan bocah ini. Jika bukan karena liburan menyenangkan ini, aku tak mau meminta bantuannya.
"Kalian bisa tidak diam, jangan berisik. Besok kita harus berangkat. Cepat bereskan barang kalian."
Ibu berteriak kencang, aku mengambil buku dan melemparkannya pada Heesoo. Adik menyebalkan itu harus kuhukum, aku akan membuatnya tak ikut liburan besok.
"Ukuran kakak kecil, ya!"
"Enak saja! Sana pergi!"
Aku menutup pintu keras, beraninya dia berkomentar tentangku. Kecil apanya?
Aku terlalu terkenal di sekolah, bahkan semua orang tahu aku anak perempuan tercantik seangkatan. Tubuhku ideal dan aku punya fans dimana-mana. Sosial mediaku juga banyak yang mengikuti. Jika bukan cantik sepertiku, mana ada.
Harusnya aku pergi bersama dua temanku, Somin dan Yeri pasti suka sekali ke luar negeri. Beruntung ayahku diberi liburan dari perusahaannya. Aku sangat berterima kasih. Dengan begitu aku bisa pamer ke seluruh dunia.
Sayangnya aku terjebak dengan adikku sendiri!
Menyebalkan!
🌹🌹🌹
"Sudah bawa barang kalian kan?" Ayah mengecek barang milik kami sebelum masuk ke bandara.
"Sudah, hanya ini saja." Heesoo membawa satu koper dan ransel kesayangannya.
Aku punya dua koper dengan satu ransel kecil dan tas mungil berbentuk matahari.
"Kakak, kita hanya seminggu disana. Bukan berbulan-bulan."
"Terserah padaku! Wlekkk..." Aku menjulurkan lidahku.
"Jika kalian ribut, kalian tak usah ikut." Ibu menengahi kami.
Aku memakai kacamataku dan duduk dengan tenang. Aku harus posting fotoku, sudah lebih dari 400 like dalam waktu singkat. Ini kekuatan kecantikanku. Tidak ada yang bisa menghentikanku!
"Kuharap kalian menikmati perjalanan nanti, jangan ada ribut." Ayah menasehati kami.
"Iya..."
Butuh waktu lama kami sampai di bandara. New Zealand, entah apa yang akan terjadi. Tapi aku akan menikmatinya. Aku harus mengunggahnya. Somin dan Yeri pasti ingin ikut jika aku mengirimi mereka foto di atas awan. Jika sampai nanti, aku akan mengabari mereka. Kuharap aku tak perlu susah payah ikut perjalanan keluarga ini. Ayah dan ibu sudah punya rencana apa yang akan kami lakukan seminggu ini. Kuharap mereka tak punya rencana gila yang biasanya terjadi. Pernah ayah mendapat hadiah ke kebun binatang. Ayah malah masuk ke kandang gajah karena ingin memfoto mereka dari dekat atau ibu yang memfoto beruang.
Mereka sangat suka apapun yang berbau alam dan dipastikan liburanku pasti berjelajah alam. Makanya bajuku lebih untuk menjelajahi hutan atau gunung. Selebihnya aku bisa beli atau meminjam pakaian ibu.
"Kak, jika sampai bangunkan aku."
"Heh, apa peduliku."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Number : The Castle ( END )
FantasíaHan Jieun bersama keluarganya berlibur di tempat baru guna membersihkan pikirannya tentang sekolahnya. Sayangnya liburan menyenangkannya tidak sejalan semestinya. Jieun harus berurusan dengan tujuh manusia serigala yang menyusahkannya di sebuah kas...