Sembilan belas - Berita Bahagia(?)

1.9K 102 2
                                    

"Ngapain ke rumah sakit sih, teh?" Ayna hitung sudah 12 kali Bima bertanya pertanyaan yang sama sejak Ayna memberi tau tujuan mereka.

"Adekku yang ganteng, bisa fokus nyetir aja nggak?"

"Aku penasaran, teh."

"Nanti juga kamu tau."

Setelah menempuh waktu sekitar 25 menit, mereka akhirnya sampai di salah satu rumah sakit swasta di kota itu.

Ayna memberikan helm kepada Bima lalu berjalan meninggalkan Bima.

"Teh, tungguin!"

Ayna terus berjalan hingga ia berhenti tepat di depan ruangan tunggu yang penuh dengan ibu-ibu hamil.

"Teh?"

Ayna menoleh ke arah Bima, "Duduk, Bim."

"Teteh hamil?" Mendengar pertanyaan Bima ditambah ekspresi wajahnya yang penasaran membuat Ayna terkekeh.

"Teh, aku beneran tanya."

"Belum tau, kan ini baru mau periksa."

Senyum Bima mengembang, "Wah, bentar lagi aku punya ponakan dua."

"Ha? Dua?"

"Teteh belum tau? Kak Maura kan juga hamil," balas Bima. "Teteh keasikan liburan sampe nggak baca grup." Ayna buru-buru membuka grup keluarganya dan benar saja, berita tentang kehamilan kakak iparnya sudah di umumkan oleh Dafin. Setelah ini ia harus segera menghubungi kakak iparnya untuk memberikxzxxan selamat.

~~~

"Kak Maura, apa kabar?" Ayna memulai percakapan ketika panggilannya tersambung.

"Baik, kamu gimana? Honeymoon kamu seru banget kayaknya sampe lupa ngabarin." Ayna terkekeh mendengar ucapan Maura.

"Eh iya, congratulations, kak. Maaf banget, aku beneran baru buka grup."

"Nggak papa, aku ngerti. Doain ya."

"Iya dong, pasti aku doain."

"Kamu juga semoga cepet nyusul." Senyum di bibir Ayna seketika luntur mendengar ucapan Maura.

"Kak, bisa ketemu nggak? Aku ke butik boleh?"

"Aku hari ini nggak ke butik. Kamu ke rumah aja."

"Ada Bang Dafin?"

"Enggak kok hari ini abang kamu lembur."

"Aku ke rumah sekarang ya, kak."

"Iya."

Sambungan tertutup, Ayna menghela napas panjang. Ia memang harus memiliki seseorang untuk di ajak bercerita dan ia rasa Maura adalah orang yang tepat.

Sebelum pergi menuju rumah kakaknya ia tidak lupa menghubungi Ega untuk meminta izin. Untung saja tidak sampai 5 menit Ega telah menjawab dan menawarkan untuk menjemput Ayna di rumah Maura.

~~~

Ega mengusap wajahnya kasar saat baru saja keluar dari ruang pemeriksaan. Untuk kesekian kalinya Aca kembali melakukan self harm. Beruntung Bianca yang saat itu mengunjungi Aca memergokinya.

Bitterlove [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang