Chapter 11 : Quality Time

925 160 12
                                    

"Eh tethering dong. Gue gabisa buka aplikasinya nih." ujar Sunghoon pada anak kosan yang kemudian berdecak mendengarnya.

"Gimana sih lu. Ngajak kita nyewa sepeda pake aplikasi, lu malah gak punya kuota." sahut Ningning membuat Sunghoon mencebikkan bibirnya.

"Ya maap. Gue kebiasa pake wi-fi sih jadi sering kelupaan buat beli kuota."

"Yaudah nih pake punya gue aja. Bisa, gak?"

"Bisaaa. Gue login pake akun gue, Jay."

"Cepetan."

"Iyaaaa."

Sunghoon langsung memasukkan akun dan password pada aplikasi sewa sepeda yang sudah diinstal di ponsel Jay.

Hari ini, para penghuni Homesafe (minus Winter dan Heeseung) memutuskan untuk menyewa sepeda di pinggir jalan sesuai dengan usulan Sunghoon.

Semuanya setuju, bahkan Jake yang tidak pernah berpartisipasi dalam kegiatan mendadak seperti ini pun tiba-tiba sudah berdiri di sebelah Sunghoon.

"Loh anjir??? Lo ikut juga?!" tanya Ningning, terkejut dengan kehadiran Jake di sebelah Sunghoon. Semua orang pun menoleh ke arah laki-laki berzodiak Scorpio tersebut.

"Iya gue ikut. Kenapa? Gak boleh, kah?" tanya Jake balik yang spontan dibalas gelengan kepala oleh mereka semua. "Bukan gabolehhh. Kaget aja kita liat lo tiba-tiba ikut ngumpul." sahut Sunghoon.

Jake tidak membalasnya. Ia menyodorkan helm miliknya ke Karina sehingga munculah kernyitan di kening gadis itu.

"Ngapain?"

"Lo bareng gue aja."

Sumpah, anak-anak Homesafe gak ada niatan buat kepo tapi omongan Jake tadi kedengeran jelas bangeeettt. Bikin Giselle sama Ningning spontan teriak histeris.

"ANJIIIRRR DAH YA LU BERDUA." ujar Giselle. Namun Jake hanya melongos, sedangkan Karina melipat bibirnya ke dalam sambil menunjukkan isyarat untuk diam pada dua teman kosnya itu.

MALU BANGET SOALNYA DIA JUGA DEG-DEGAN PAS DENGER JAKE NGOMONG GITU.

"Nah udah nih. Cuma bisa nyewa empat sepeda, jadi ada yang harus ditebeng sih." ucap Sunghoon seraya mengembalikan ponsel Jay ke pemiliknya.

"Yaaahhh. Terus gimana? Siapa yang mau ditebeng?" tanya Ningning sambil menatap kelima orang lainnya.

"Jujur... Gue gak bisa main sepeda sih sebenernya..." Pengakuan mendadak dari Giselle itu mengalihkan atensi mereka. Merasa adanya kesempatan untuk berduaan dengan kekasihnya, Jay pun menawarkan diri.

"Yaudah kalo gabisa main, mau gue tebengin gak?" tawar Jay sambil menatap Giselle. Keduanya saling melempar tatapan seperti, 'ayo bareng aku aja' dan 'ih kalo ketauan anak-anak ntar gimana?'

Agak terjadi keheningan yang cukup lama sebelum akhirnya Sunghoon berdeham kencang karena jengah melihat sepasang kekasih yang backstreet itu saling melempar kode.

"Kak Giselle sama Jay aja. Terus Ningning sama gue." ujar Sunghoon. Mendengar itu, Ningning langsung berekspresi kesal kemudian melontarkan protes, "KAGAK MAU GUEEE. Pokoknya gue mau ngayuh sendiri, kagak mau ditebeng-tebengin."

Sunghoon berdecak. Akhirnya ia menatap Karina dan Jake yang sedari tadi hanya menyimak.

"Jake, lu nebengin Kak Karin mau gak?" tanya Sunghoon yang dibalas anggukan kepala oleh Jake.

Setelahnya, mereka pun menaiki sepeda masing-masing. Karina bersama Jake, Giselle bersama Jay, kemudian Sunghoon dan Ningning sendiri-sendiri.

——••—

Seusai menghabiskan waktu selama satu jam untuk bersepeda, kedelapan anak muda itu memutuskan buat berhenti di sebuah tempat makanan pinggir jalan untuk sarapan.

"Ibu, soto ayam nya delapan. Terus minumannya air putih aja tapi dipakein es, ya, bu. Terima kasih, bu." ujar Ningning pada sang penjual soto. Gadis itu mencepol rambutnya asal seraya melangkah mendekat ke teman-temannya.

"Gila, capek banget gue ngejar si Ningning anjir. Main sepedanya kayak atraksi." Sunghoon menyisir rambutnya ke belakang, keringat bercucuran dari dahi laki-laki itu. Emang bener sih tadi Sunghoon sempet kewalahan pas Ningning ngajak dia balapan sepeda.

Mungkin kalo Ningning mengayuh sepedanya secara santai, Sunghoon gak akan secapek ini. Tapi gadis berzodiak Scorpio itu mengayuh sepeda secara brutal bahkan menunjukkan sedikit atraksi yang dimana tentu saja membuat Sunghoon panik. Takut jikalau gadis itu jatuh dan berakhir luka-luka.

"Ya lagian lu berdua ngapain sih pake acara balapan segala? Kek bocah aja." sahut Jay. Sunghoon pun mendengus, "nih si bocil yang ngajakin. Gue mah iya iyain aja."

Ningning mendelik kesal ke arah Sunghoon setelah mendengar laki-laki itu menyebutnya 'bocil'. Saat Ningning membuka mulutnya, hendak membalas ucapan Sunghoon tadi, penjual soto datang membawa pesanan mereka.

"Makasih, bu." ujar Karina yang dibalas senyuman oleh ibu sang penjual soto. Kemudian gadis itu menambahkan tiga sendok sambel cabe ke mangkuk soto nya. Mengaduknya supaya tercampur rata lalu menambahkan sesendok sambel cabe lagi.

Jake yang melihat itu pun mengernyit. "Lo gak takut kepedesan?"

Karina menoleh, ia menggelengkan kepalanya. "Aku gabisa makan makanan berkuah kayak gini tapi gak pake sambel."

"Iya tapi jangan kebanyakan juga. Nanti lo sakit perut lagi."

Sontak, Karina terdiam mendengar balasan Jake barusan. Mendadak, jantungnya berdegup kencang, dia nih kenapa sih?!

"Eh, gimana kalo seharian ini kita di kosan aja? Jangan kemana-mana gitu. Ntar malemnya baru kita main UNO sambil nyemil bareng Kak Heeseung sama Kak Winter juga." usul Ningning tiba-tiba.

"Emang lo gak ada kuliah hari ini?" tanya Jay. Mendengar itu, Sunghoon menoyor kepala teman sekosnya. "Goblokkk. Kan kita lagi liburan semester, anjir."

"Yaudah gausah pake noyor, sialan." balas Jay. Menatap lelaki bertubuh tinggi itu dengan tajam.

"Kagak tau terima kasih lu. Udah gue bikin sepedaan bareng Kak Giselle juga. Kurang baik apa gue sama lu berdua yang lagi backstreet."

Sunghoon tidak sadar dengan apa yang diucapkannya barusan. Laki-laki itu malah meneguk air putihnya lalu mulai menyeruput kuah soto.

Ketika merasa tidak ada yang bersuara, Sunghoon mendongakkan kepalanya. Jay dan Giselle menatapnya dengan tajam, sedangkan Karina, Ningning, dan Jake melempar tatapan bingung kepadanya.

"Lo semua pada kenapa, dah?" tanya Sunghoon. Belum menyadari kesalahannya.

"Sejak kapan Kak Giselle sama Jay pacaran?" tanya Ningning.

Sunghoon terdiam sebentar sambil mengernyit. Tak berapa lama, ia membulatkan kedua matanya dan mulutnya terbuka lebar.

MAMPUS. KECEPLOSAN.

—••——

[✅️] Homesafe | EnhyspaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang