Chapter 17 : Someone Suspicious

792 123 10
                                    

Kedelapan anak muda itu menghela napas ketika mereka semua keluar dari mobil. Menempuh perjalanan selama hampir satu setengah jam, dari penginapan yang mereka booking di Gadog menuju salah satu kolam renang yang ada di Pamoyanan.

"Tau lama gini gue mending rebahan aja di villa." ujar Ningning. Ia merenggangkan otot tubuhnya lalu menatap parkiran kolam renang dengan seksama.

Kedua alisnya mengernyit saat melihat sebuah mobil yang sangat familiar di kedua matanya.

"Kek pernah liat itu mobil. Tapi punya siapa, ya?" tanya Ningning, bergumam pelan pada dirinya sendiri.

"OI, NING! LO MAU BERDIRI DISITU DOANG, KAH?!"

Ningning mengerjapkan kedua matanya saat mendengar teriakan menggelegar dari Winter. Ia menoleh ke mobil tersebut sekilas lalu berlari kecil menuju teman-temannya yang berdiri menunggunya di depan pintu masuk.

Kala mereka berdelapan telah berkumpul semua, Jay yang bertugas membeli tiket masuk pun berjalan ke kasir bersama Jake. Kedua laki-laki itu membayar delapan tiket kemudian mereka semua masuk.

"Anjir rame banget. Gue jadi ogah ah berenang." ujar Heeseung. Kolam renang itu padat oleh para pengunjung, mungkin karena sekarang adalah weekend, jadi banyak orang datang ke kolam renang ini.

"Yaudah. Siapa lagi yang gak berenang?" tanya Jay sembari menatap keenam lainnya secara bergantian. Tidak ada yang mengangkat tangan, itu artinya hanya Heeseung yang tidak berenang.

Setelah mendapatkan tempat, tujuh orang yang akan berenang itu langsung mengambil baju renang mereka dan berjalan menuju ruang ganti sehingga tersisa lah Heeseung duduk sendirian disana.

Kedua matanya menyusuri suasana kolam renang, alisnya mengernyit saat melihat presensi seseorang berjalan diantara kerumunan. Dari baju yang dipakai, Heeseung merasa familiar.

Ketika ia bangkit dari posisi duduknya, fokusnya teralih karena suara Winter yang memanggilnya.

"By,"

"Iya?"

"Kamu kenapa? Lagi nyari apa?"

"Hah? En-enggak kok. Lagi gak nyari apa-apa."

Winter menatap Heeseung dengan bingung. Ia memiringkan kepalanya sedikit sebelum akhirnya mengangguk ketika mendapat tatapan meyakinkan dari kekasihnya itu.

"Kamu udah selesai ganti bajunya? Jadi berenang, kah?" tanya Heeseung, tangan kanannya mengelus pucuk kepala Winter. Gadis itu sendiri sedang memasukkan pakaian yang dipakai dari penginapan ke tas.

"Iya jadiii. Nanti mau ke arena water boom sama Kak Karin, Kak Selle, Ningning. Kamu beneran gamau ikutan nyebur?"

"Enggak. Aku males, ada banyak orang."

"Hahahaha ya kalo mau sepi, ke penginapan aja lagi."

"Tadinya. Tapi aku gak punya uang lagi, kan aku harus ngehemat."

Ucapan Heeseung itu membuat senyum di bibir Winter seketika menghilang. "Maaf..."

"Apaan deh? Kenapa tiba-tiba minta maaf?"

"Iya itu... Gara-gara hubungan ini, kamu jadi kesusahan gini..."

"Hobi kamu tuh minta maaf, kah? Perasaan dari kemaren minta maaf muluuu." balas Heeseung sambil terkekeh melihat bibir Winter yang mengerucut. Ia mendekat lalu mencium bibir tipis itu sekilas.

Winter spontan membulatkan kedua matanya. Ia mencubit lengan kanan kekasihnya dengan kencang.

"ARGH! SAKIT, ANJINGGG."

[✅️] Homesafe | EnhyspaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang