08. Hukuman

154 6 0
                                    

Sudah 1 bulan semenjak Jennifer memutuskan hubungan nya dengan Jaehyun. Sekarang semua nya berjalan seperti biasanya, namun akhir-akhir ini Jennifer sering pusing dan sering batuk berdarah. Dia langsung cek ke Dr. Winwin karena seperti nya Jennifer sangat tau kalau penyakit dia ini berbahaya, jadi dia segera periksa ke Dr.Winwin.

"Dok" Jennifer mengetuk pintu ruangan Dr.Winwin karena kali ini hanya dia yang berjaga di rumah sakit.

"Eh? Jennifer?" kaget Winwin.

"Iya ini aku, eh aku mau periksa nih" kata Jennifer sambil tersenyum.

"Kamu hamil? Jangan ke aku, aku bukan dokter kandungan Jennifer" kata Winwin polos.

"Ngga, aku mau periksa kalau akhir-akhir ini aku sering pusing terus batuk aku suka ada keluar darah nya gitu. Kenapa ya, Win?" tanya Jennifer.

Winwin yang tadi nya bercanda langsung serius mendengar kata batuk berdarah, dia pun memeriksa kondisi dari Jennifer. Setelah itu dia terdiam setelah mengetahui sesuatu.

"Jen.." lirih Winwin.

"Kenapa Win? Aku baik-baik aja kan?" tanya Jennifer panik, dia takut kalau sesuatu yang dia fikirkan di otak nya itu akan terjadi dengan dia.

"Gagal jantung.. Kamu sakit itu.." lirih Winwin.

Deg.

Jennifer langsung terdiam karena yang di fikirkan nya selama ini ternyata benar adanya.

"Jenn, ini udah agak parah.. Kamu harus segera diobati, nanti aku bilang ke suster jadwal kamu operasi yah?" tawar Winwin.

"Eum.. Iya, win" sahut Jennifer.

Jennifer memutuskan untuk melakukan operasi itu dengan segera, cukup lama untuk mencari donor jantung. Jennifer terus terusan menangis dan berfikir kalau ini adalah karma nya lah atau apa.

"Gue belum berjuang buat rumah tangga gue, masa iya secepat itu gue mati?" batin Jennifer.

Jennifer pun iseng-iseng berjalan-jalan ke beberapa taman untuk menenangkan fikiran nya yang sedang kacau sekali. Setiap hari dia hanya makan sayur-sayuran, bubur untuk kesehatan nya. Kadang Jennifer suka berfikir apa iya perjuangan nya berhenti sampai sini doang? Lemah banget dong dia kalau kaya gitu, dia mau berjuang demi rumah tangga nya sama aja dia mau berjuang demi keselamatan nya.

"Gue masih mau berjuang demi rumah tangga gue, gue masih mau bareng sama Mommy Daddy dan Bang John, gue masih mau temenin Kak Irene, gue masih mau sembuhin Inah.." gumam nya tanpa sengaja.

Setelah itu dia menangis karena dada nya terasa sesak sekali kalau mengingat-ingat kenangan dari hidup nya. Dia enggak mah secepat ini meninggalkan dunia, dia masih mau disini.

"Lo ngapain disini?" tanya seseorang, Jennifer menoleh ke arah suara itu dan menemukan ada nya seorang Lee Taeyong.

"Kakak?" kaget Jennifer.

"Lo ngapain di rumah sakit?" tanya Taeyong dengan nada dingin nya.

"Aku kan lagi jaga di rumah sakit" jawab Jennifer berbohong.

"Gue temen nya Winwin, dia ngasih tau gue kalo lo sakit. Ayo berobat" kata nya, Jennifer tersenyum bahagia walaupun dia kaget untuk pertama kali nya Taeyong berbicara panjang seperti itu.

"Aku gapapa ka" kata Jennifer dengan santai.

"Noo, lo harus berobat. Nanti gue temenin" kata Taeyong dingin.

"I-iyaudah, iya" sahut Jennifer ketakutan.

"Besok lo di rawat inap dulu, kerjaan lo biar di gantiin dulu sementara sama temen lo yang jadwal nya enggak bentrok. Nanti gue bantu cariin donor nya" kata Taeyong sedikit memberikan perhatian kepada Jennifer yang membuat Jennifer senang melihat nya.

02 : Husband - Lee TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang