10. Kejujuran (?)

99 6 0
                                    

Taeyong pun sampai di rumah sakit tempat Jennifer di rawat disana, dia pun berjalan ke ruangan inap Jennifer dengan santai. Saat sampai di ruangan Jennifer dia pun membuka pintu nya.

"Jennifer" panggil nya, soalnya Jennifer nggak ada di ranjang rumah sakit.

Taeyong seketika panik melihat Jennifer yang tidak ada di ranjang rumah sakit itu. Dia pun mencari Jennifer di dalam ruangan itu, kemudian mengetuk pintu kamar mandi yang tertutup berharap Jennifer ada di dalam sana.

Tok! Tok!

"Hah? Siapa?" tanya Jennifer dari dalam kamar mandi, Taeyong langsung menghela nafas lega mendengar suara Jennifer di dalam kamar mandi itu.

"Gue, Taeyong" sahut Taeyong dari luar.

"Oh iya kak sebentar" kata Jennifer.

Setelah menunggu 5 menitan Jennifer pun keluar dari kamar mandi dan perlahan berjalan kembali ke ranjang nya di bantu juga oleh Taeyong.

"Duduk dulu, pelan pelan" kata Taeyong, Jennifer hanya mengangguk pelan aja.

Setelah Jennifer duduk, Taeyong membenarkan posisi kaki Jennifer untuk tetap berada di ranjang itu. Sesudah itu Taeyong membalutkan selimut ke kaki Jennifer agar Jennifer tidak kedinginan.

"Nih, makan" kata Taeyong menyuruh Jennifer untuk makan siang.

Taeyong pun memberikan makanan yang barusan dia beli ketika di supermarket tadi. Dia membeli beberapa cemilan juga biar Jennifer tidak bosan di rumah sakit dan tetap enjoy di rumah sakit sebelum hari operasi nya.

Jennifer pun memakan makanan itu perlahan kemudian Taeyong ikut makan makanan nya di sebelah Jennifer. Suasana hening tanpa ada topik pembicaraan di antara mereka sampai akhirnya Jennifer membuka topik pembicaraan itu sendiri.

"Kak, kakak udah bisa menerima aku sebagai istri kakak belum?" tanya Jennifer kepada Taeyong.

"Udah, tapi gue belum bisa menerima keadaan gue aja" jawab Taeyong.

Jennifer terlihat kebingungan dengan maksud jawaban dari Taeyong.

"Bingung kan lo?" kata Taeyong.

"Gue tuh udah nganggap lo sebagai istri gue tapi ya gitu, gue masih susah menerima keadaan gue sekarang karena gue masih ragu, canggung dan belum terbiasa aja sama keadaan ini jadi ya masih aneh aja di gue" sambung nya.

"Ah gitu.." sahut Jennifer sambil menatap wajah Taeyong dengan dalam.

"Kenapa? Gue ganteng banget ya di liatin kaya gitu mulu?" tanya Taeyong meledek.

"Ya kan kakak cowo jadi nya ganteng, kalo kakak cewek ya jadi nya cantik" jawab Jennifer dengan santai.

"Haha" sahut Taeyong sambil tertawa.

"Kalo lo gimana? Udah bisa nerima diri gue sebagai suami lo atau belum?" tanya Taeyong kepada Jennifer.

Jennifer terlihat berfikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan dari Taeyong barusan.

"Alasan aku sebenarnya hampir sama sih kaya kakak. Aku udah bisa menerima kakak sebagai suami aku, aku juga udah mulai bisa menerima keadaan aku, tapi bagi aku kehidupan aku sekarang agak canggung dan aneh karena nggak biasa bagi aku." jawab Jennifer dengan jujur.

"Maka nya sekarang aku berusaha buat enjoy dengan segala nya dan mau membuat cerita baru lagi diantara kakak dan aku, walaupun aku enggak tau usaha aku ini bisa atau enggak tapi yang penting aku udah usaha dari pada aku enggak usaha sama sekali bukan?" sambung Jennifer.

Taeyong mengangguk-angguk kan kepala nya setelah mendengar perkataan dari Jennifer barusan.

"Untuk berusaha enjoy sih gue udah mulai lakuin itu sih kemadin-kemarin, karena gue mikir kaya nya gue keterlaluan sama lo yang bahkan nggak salah apa apa. Tapi untuk membuat cerita baru lagi gue usahain dan gue fikir-fikir dulu karena gue nggak mau memulai cerita baru kalau gue sendiri masih ragu sama perasaan gue, jadi kita mulai dari pendekatan aja dulu" sahut Taeyong.

Jennifer hanya mengangguk pelan kemudian mereka melanjutkan kegiatan makan siang mereka tanpa ada nya topik lagi diantara mereka berdua.

02 : Husband - Lee TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang