Disini Thariq & Caca berada sekarang, di kamar hotel, di Bali, hanya mereka berdua, tanpa siapapun yang mengganggu, Caca duduk dipinggir kasur yang menghadap ke arah luar, ke arah laut. Usia kandungannya sudah 5 bulan, tapi belum banyak yang sadar. Mereka baru mendarat tadi pagi, cuaca Bali yang hangat, derungan ombak, dan warna langit yang cantik membuat semua pikiran negatif Caca selama ini hilang.
Lusa mereka berencana melangsungkan pernikahan di lobby hotel tempat mereka menginap, bukan dengan dekorasi mewah, banyaknya tamu yang akan datang, megahnya acara, namun hanya ada orang tua Caca, Umi, dan beberapa sahabat mereka yang akan menjadi tamu undangan. Besok rencananya, Thariq yang akan buka suara, kepada Sajidah, orang tua Caca, dan yang terakhir, setelah acara selesai, Abinya dan orang tua Sajidah.
'Caca happy deh, Liq, salah ga ya kalau Caca happy gini?'
'Kok salah? Apa yang salah dari Caca happy? Tujuan aku kan untuk selalu bikin Caca happy'
'Gitu yaa?'
'Caca kenapa?' Thariq merangkul bahu Caca
'Gak papa sih, aga takut aja dikit' ucap Caca
'Nanti abi gimana ya, Liq? Ayah, Mama, Ka Jidah, orang tuanya ka Jidah, pastikan mereka bakal benci sama Caca, sama anak Caca, sama kita. Kalau dibatalin aja gimana, Liq? Caca ga papa kok, dari pada nanti kejadian yang engga engga. Nanti Caca yang rawat babynya disini, Oliq pulang ke Jakarta sama Qahtan, kalau Oliq kangen Caca, Oliq tinggal ke Bali deh, nanti babynya pinjem nama Oliq dikit'
'Ini apa sih kok tiba tiba ngomongnya ga jelas kaya gini?'
'Oliq cape ga sih sama Caca?'
'Engga'
'Bosen ya? Caca nyebelin ya?'
'Engga'
'Caca bikin Oliq pusing ya? Caca nyusahin ya? Gak papa kok bilang iya aja, jadi Caca ngerti'
'Sini, Caca ngerti ga? Kalau Caca itu sumber bahagianya Oliq sekarang, kalau Caca sedih terus, nanti babynya ikut sedih, Oliq juga sedih'
'Caca ga tau, Caca pusing'
'Mau peluk?'
Caca hanya menggeleng.
'Caca butuhnya apa? Caca maunya gimana? Kalau dibatalin, aku yang ga mau'
'Kok aku kamu? Oliq beneran marah sama Caca ya?'
'Ga gitu, Oliq ni bingung, Caca maunya apa? Maunya yang seperti apa, Oliq ga ngerti, kok tiba tiba ngomongnya batal batal'
'Maaf yaa? Caca cape banget'
Thariq menarik Caca kedalam dekapannya, lalu mengusap lembut punggung Caca, 'Caca kalau cape bilang, kalau ada apa apa bilang, Caca ni ga sendirian, Caca punya Oliq, Caca punya baby sekarang. Babynya ngerti kalau Caca sedih, nanti babynya ikut sedih'
'Caca ga sengaja baca dm, Caca bingung bilang ke Oliqnya gimana, ini ga tau siapa, tapi dia kirim foto Oliq sama ka Jidah, ga tau dimana, Oliq ga pernah bilang ke Caca, ya sebenernya ga salah sih, tapi bikin Caca kepikiran aja, apa sebenernya Oliq terpaksa ya sama Caca, gara gara babynya Caca, apa sebenernya Oliq ga happy lagi sama Caca, apa sebenernya Oliq udah ga suka lagi sama Caca apa gimana, Caca tuh bingung'
'Coba liat?'
'Yang ngomong gini ga cuma satu dua akun doang, hampir tiap hari Caca bacain ginian dan ga beres beres, Caca cape banget'
'Mending kita udahan aja ya? Caca pusing kalau kaya gini terus, harusnya Caca beneran happy sekarang, tapi ga pantes kalau Caca happy, Caca jahat banget ya Liq, rebut kamu dari ka Jidah, harusnya dari awal aku mundur, ga sok sok an maju kaya perempuan murahan'
'Harusnya aku tau diri, ga nyusahin kamu terus, harusnya, kamu juga ga usah tau kalau aku hamil, ga usah ada yang tau termaksud abang'
'Emang aku nih perek, bener kata mereka'
Caca berdiri, berjalan ke arah balkon, berdiri berpegangan pada tralis balkon.
'Ga usah hidup aja sekalian aku ni, nyusahin orang doang bisanya'
'Udah? Caca udah selesai ngomongnya? Caca mau ngomong apa lagi?' Caca hanya diam tak menjawab pertanyaan Thariq.
'Kalau udah, gantian Oliq yang ngomong ya? Caca kesini deh, Caca liat diri Caca di kaca, dulu kan Caca suka banget ngaca, sambil muji diri sendiri, dulu Caca selalu ajakin Oliq mirror selfie setiap ketemu kaca, kok ini Oliqnya belum diajak mirror selfie? Padahal kacanya bagus loh, bagusan kaca ini daripada kaca di kamar'
'Caca sadar ga sih, setiap Caca senyum, Oliq pasti ikutan senyum, setiap Caca ngomong, Caca ketawa, Caca nafas doang bisa bikin Oliq senyum, Caca inget ga?'
'Caca inget ga seberapa happynya Oliq kalau ketemu Caca? Kalau Oliq balik ke Bandung buat nemuin Caca, Caca selalu lari ke arah Oliq terus Oliq tangkep Caca, Oliq peluk yang lamaaaaa banget, sampe kadang Caca sendiri yang minta dilepasin, Caca sadar ga sih berapa besar dampak yang Caca kasih ke Oliq?'
'Caca tau kan Oliq ga suka saos tomat, benci malah bukan ga suka lagi, tapi kalau kentang Caca kena saos tomat, yang makan siapa?'
'Kalau Oliq lagi mimisan, siapa ya kira kira yang tau cara biar Oliq berhenti mimisan?'
'Kalau suara Oliq lagi bindeng gara gara Oliq flu, siapa ya yang suka ngejekin Oliq?'
'Kayanya cuma Caca deh, bukan Abi, Umi, Jidah, siapa lagi? Khalisha? Ghani? Atau siapa?'
'Tapi yang terpenting, siapa ya yang kalau lagi tidur selalu Oliq cek nafas apa engga? Sampe Oliq pernah panik setengah mati gara gara Caca becandain Oliq?'
'Sebegitu berharganya Caca di mata Oliq, di hidup Oliq, kalau bukan karna Caca, kayanya Oliq ogah deh makan kentang pake saos tomat, mirror selfie setiap ketemu kaca, nahan ngantuk karna Caca ga tidur tidur'
'Tujuan kita kesini, ke Bali kan bukan buat bacain komen komen ga jelas, bukan buat bacain dm ga jelas dari orang, kan buat bikin Caca happy. Kalau Cacanya ga happy buat apa?'
Caca membalikan badannya kearah Thariq, memandanginya cukup lama, sampai akhirnya Thariq berjalan menuju Caca, mencium keningnya, merengkuh tengkuk Caca, lalu mencium bibir Caca, tidak ada penolakan dari Caca, Caca hanya diam, tak membalas, tak juga memberontak, 'Cukup ya, ga usah bacain netizen yang ga jelas, hari ini sampai lusa, kita kan mau happy happy, Oliq kan mau bikin Caca happy disini'
HALLOOOOO, ayo ngaku udah dijadiin apa aja tu daging kurban? WKWKWKW, maaf bgt ini bahasanya ada yang kasar huhu, tapi kalau haters emang omongannya pedes kan yaaa, kaya oseng mercon daging sapi bikinan ibu gue😋☝🏼
KAMU SEDANG MEMBACA
second -thariq halilintar.
Fanfiction"Oliq tau, Abi sayang sama Oliq, tapi ga gini caranya, Bi..." "Orang tua ga mungkin ngebiarin anaknya terjerumus kedalam pergaulan yang ga bener !" "Oliq janji bisa bikin dia jadi lebih baik dengan cara Oliq sendiri. Oliq pamit, Mi, Bi "