"Gimana dong Khal, gue Jumat harus udah balik ke Jakarta. Gue keburu janji sama Qahtan"
"Coba ajak Caca ke Jakarta deh, coba lu buktiin sama Abi sama Umi kalau pandangan mereka terhadap Caca itu salah"
"Iya juga sih, tapi kalau ternyata Abi malah bawa gue buat ketemu anak temen nya gimana ?"
"Temuin. Lo harus berani."
"Gimana dengan Caca ?"
"Ajak Caca, ajak juga Qahtan. Usahain kalian bertiga satu mobil. Jangan pernah lo lepas pandang sama Caca. Kalau ga mau sesuatu yang buruk terjadi"
"Gue minta tolong sama lo Khal. Bujuk Caca buat ikut sama gue. Gue sama sekali ga berani buat ngecewain dia untuk yang kedua kalinya. Gue yakin dia trauma sama apa yang tahun lalu kejadian"
"Lo bisa andelin gue. Gue akan terus doain yang terbaik buat lo. Jangan khawatir. Gue pasti terus ada di belakang lo. Lo bisa hubungin gue kapan pun. Mau itu malam, pagi, siang, ataupun sore."
"Khal. Makasih banyak ya lo udah mau gue repotin. Jangan kapok jadi sahabat gue ya, gue bakal buktiin kalau gue bisa Khal. Thank u for a positive support. U are my support system."
"Good luck bro."
"Thanks Khall. Woof u"
"Hahaha, woof u too !"
thorpovs.
Sekarang, aku sedang mempacking beberapa baju kedalam tas ransel yang ku beli beberapa hari yang lalu. Terhitung sudah satu bulan sejak aku pergi dari Jakarta bulan Juli lalu. Besok rencananya, aku akan balik ke Jakarta. Bukan untuk menetap disana kembali. Hanya ingin menepati janji ku terhadap Qahtan.
Lima jam lagi menuju hari ulang tahunnya. Aku berencana untuk pergi ke Jakarta bersama dengan Caca. Tadi sore, Caca bilang bahwa Ia di perbolehkan untuk menemani ku ke Jakarta. Dan tadi, aku menghubungi Khalisha lewat telephone untuk memastikan apakah Caca benar akan menemaniku atau tidak.
online (whatsapp thor to caca.)
Babe, aku jemput sekarang ya ?
Oke, aku tunggu. Ga usah ngebut ya sayang...
Siap, tunggu pangeran mu ini ya sayang. Jemputnya pake kereta kuda
Apa banget pake kereta kuda ❤
dikata cinderella kali....
Hahaha, bercanda sayang ❤🖤
see u
🖤❤🖤❤
offline
Aku mengemudikan mobil ku dengan kecepatan tinggi. Aku memilih untuk melewati tol karna aku yakin pasti akan macet. Jarak dari apartemen ku ke rumah Caca memang sedikit jauh. Sesampainya di rumah Caca. Pak supir yang sudah tau bahkan hapal plat nomor mobilku langsung membuka gerbang hitam yang menjulang tinggi. Tingginya hampir duakali tinggi badanku.
"Malam pak !" sapa ku.
Pak satpam dirumah Caca atau biasa di panggil Pak Ibran pun tersrnyum kemudian mengangguk.Aku segera parkir di depan rumah Caca. Aku berdiam diri dahulu di mobil. Mengucap bismillah lalu turun dari mobil dan memantapkan langkah ku. Setelah sampai di depan pintu coklat tersebut. Aku menekan bel putih yang ada di samping kanan pintu utama.
Tak begitu lama aku menunggu di luar. Asisten rumah tangga di rumah tersebut membukakan pintu untukku.
"Eh Nak Thariq. Udah di tunggu princessenya tu di ruang tv."
KAMU SEDANG MEMBACA
second -thariq halilintar.
Фанфик"Oliq tau, Abi sayang sama Oliq, tapi ga gini caranya, Bi..." "Orang tua ga mungkin ngebiarin anaknya terjerumus kedalam pergaulan yang ga bener !" "Oliq janji bisa bikin dia jadi lebih baik dengan cara Oliq sendiri. Oliq pamit, Mi, Bi "