second -thariq halilintar.

j a k a r t a

Pukul 23.50 mereka sudah sampai didepan rumah bercat putih tersebut. Rumah yang Thariq tempati selama 19 tahun lamanya.

phonetalks

Bang Bani, Bang Bani dirumahkan ?

Yoi, kenapa ? Ga betah di Bandung ?

Sembarangan. Kalau bukan karna Qahtan, gue gabakal kali tengah malem di luar rumah gini.

Drama deh.

Yeu si Abang, liat kamera cctv coba.

Males amat.
Pewe nih gue, lagi nonton stranger things.

Bang, kalau lo gapercaya. Gue pap deh.

Nah, no pict sama dengan hoax.

Thariq menyudahi sambungan telepon lalu beralih ke aplikasi whatsapp. Ia memotret keadaan di dalam mobil lalu mengirim kan nya ke Bang Bani. Setelah itu Ia memotret keadaan luar. Ia mengarahkan ponsel nya ke arah pagar. Tak begitu lama ponsel Thariq bergetar tanda ada panggilan masuk. Sebelum mengangkat telepon tersebut. Thariq melepaskan jaket hitam miliknya lalu Ia jadikan selimut untuk Caca.

phonetalks

nekat banget lo woy !
mana bawa cewe lagi !

Hehheehe, cewe gue ini Bang,
yang setahun lalu di bentak bentak
sama Abi.

Kalau Abi marah
lagi gue ga urus ya. 
Eh.. Riq, Qahtan dari
semalem nanyain lo terus.

Iya Bang... Santai aja, oh ya ?

Besok pagi gue mau ngajak Qahtan jalan. 

Oke deh, eh kalian mau masuk aja ?
Kasian kalian diluar.

Engga deh Bang, memicu keributan yang ada. Paling sebelum Shalat Subuh jam tigaan kayaknya gue bawa Qahtan.

Ashiap, bangunin gue aja. Qahtan tidur sama gue kok.

Loh kok bisa ?

Dimarahin Abi dia, nanyain lo terus. Nangis, kaburnya ke gue.

Ya udah deh bang gue mau tidur. Cape banget. Kemarin gue ga tidur.

Good night bro.

phonetalksend.

Thariq pun terlelap di kursi pengemudi sebelah Caca. Namun sebelumnya Ia menyetting alarm pukul setengah tiga di ponselnya. Ia juga mengunci segala penjuru pintu di mobilnya lalu menaikan suhu pada AC mobilnya.

(ac kan kalau suhu nya makin rendah makin dingin gitu, kalau suhu nya makin tinggi, makin anget.)

✨✨✨

Tiga jam setelah Thariq terlelap. Caca pun terbangun dari tidurnya. Ia sedikit tak asing dengan pagar emas ke coklatan yang menjulang tinggi tersebut. Ia ingat tempat ini. Berbarengan dengan Caca yang sedang mengucek matanya, ponsel Thariq berbunyi tanda ada alarm. Caca dengan sigap mencari ponsel Thariq, tak lama Ia menemukan nya, lokasinya agak sulit untuk di jangkau karna ponsel Thariq jatuh kedekat kaki laki laki itu.