Sedih?
Iya
Kecewa?
Banget
Itu yang kurasakan saat melihat farel yang dicium pipinya oleh kak cynthia, cewek terpopuler disekolahku.
Mataku dan mata farel pun bertemu, tapi aku pun segera pergi meninggalkan adegan yang begitu memuakkan ini. "Viola! Tunggu!!" teriak adrian sambil berlari menghampiriku, tapi aku tetap berjalan karna aku ingin membuang jauh - jauh perasaan yang akhirnya aku sadari.
Kukira farel itu cowok baik - baik
Kukira farel suka sama aku..
Tapi ternyata
Semua yang kukira berbanding terbalik dengan apa yang aku kira
Aku pun berlari sangat cepat sampai akhirnya kakiku berada di taman belakang sekolah, aku pun terduduk di taman. Sungguh hatiku terasa sangat sakit dan sesak, mataku pun mulai memanas sampai akhirnya air mataku menetes.
Lama kelamaan tetesan tersebut menganak sungai. Jujur aku tidak ingin menangis, tapi entah rasanya air mataku sulit untuk dihentikan. Aku pun menangis sambil memikirkan kejadian sebelumnya di uks.
"Bengong mulu" ucap adrian yang tiba - tiba udah disampingku, "Duhh bisa gak sih gak ngagetin aku!" ucapku kesal, "Hehehe abis kamu bengong mulu.. Lagi mikirin farel ya?" goda adrian sambil menaik - naikkan sebelah alisnya, "Enggak tuh, sembarangan kalo ngomong" ucapku, "Duhh dimulut sama di pipi beda banget ya.. Dimulut dibilang sembarangan, tapi di pipi udah blushing - blushing aja" goda adrian sambil tersenyum miring, otomatis gw pun memegang pipi gw yang ternyata udah mulai memanas.
"Aku mau nanya sama kamu deh vio" ucap adrian dengan wajah serius, "Nanya apa dri?" tanyaku heran, "Kamu sebenarnya ada rasa gak sih sama farel?" tanya adrian penasaran, "Engg... Aku gak tau" ucapku ragu sambil menggigit bibir bawahku, "Oke, aku mau mastiin sesuatu sama kamu.. Jawab iya atau enggak, tolong jawab yang jujur" ucap adrian, "Iya" jawabku.
"Kamu kecewa pas farel pura - pura gak kenal kamu?"
"Iya"
"Kamu suka aneh gak sama diri kamu.. Kayak pipi kamu suka blushing atau perut kamu kayak ada kupu - kupunya gitu?"
"Iya"
"Kamu nyaman disamping farel walaupun sikapnya kayak gitu?"
"Iya"
"Terakhir, kalo kamu liat dia sama cewek lain.. Hati kamu suka sakit atau kecewa?"
"Iya"
"Gotcha! Kamu suka sama farel vi!" teriak adrian sambil tersenyum senang, "Hah?" ucapku kaget, "Ya, walapun sudah kuduga kalo kalian emang udah ada rasa" ucap adrian.
"Tisu?" tawar seseorang sambil menawarkan sapu tangan yang dipegangnya, aku pun menengok kesamping dan melihat farel yang melihatku dengan tatapan datarnya, "Hmm.. Enggak, makasih" tolakku sopan lalu berusaha menutupi wajahku dengan kedua tanganku. kan malu kalo ketauan farel, yahh walaupun udah ketauan juga sih.
"Hahaha" tawa farel terdengar membahana sehingga aku mau tak mau menatapnya dengan tatapan mautku, "Hehehe sorry, abis lu lucu" ucap farel sambil pose peacenya lalu memberikan sapu tangannya, "Hish dasar!" desisku lalu mengelap air mataku dengan sapu tangan.
"Oh iya! Kenalin gw refal" ucap farel sambil menodongkan tangannya, wajahnya pun terlihat berbinar - binar, berbeda dengan sebelumnya. "Rel, jangan bercanda! Gak lucu tau" ucapku dingin tanpa menyodorkan tanganku, "Please.. Masa cowok seimut ini kamu gak mau sih.. Ayolah, tangan gw udah pegel nih" sungut fa- eh refal maksudnya dengan wajah yang diimut - imutkan, yah walaupun muka dia udah imut sih. "Oke, aku viola" ucapku datar lalu bersalaman dengannya, "Smilenya plis" ucap refal lalu tersenyum gemas melihatku, "Puas" ucapku sambil tersenyum dipaksakan, "Nah gitu dong" ucap refal lalu tertawa dengan renyahnya.
"Oh iya, cakapar" ucap refal, "Cakapar?" ulangku sambil menatapnya heran, "Iya, calon kakak ipar" ucap refal yang membuatku langsung melotot kearahnya, "Plis jangan panggil aku pake panggilan aneh itu deh" ucapku sinis, "Oke, oke.. Viola, lu tadi nangis gara - gara farel ya" tebak refal, "Enggak tuh, sok tau kamu" ucapku sambil menatap refal sinis, "Eits, selow wae vi.. Kan gw cuma nebak" ucap refal cengengesan.
"Tapi.. Gw cuma ngasih tau aja ke elu, asal lu tau aja kalo sebenarnya farel sayang sama lu melebihi apa yang lu kira" ucap refal terlihat menerawang lalu tersenyum ke arah gw.
Benarkah?
Benarkah farel sayang sama aku?
"Viola!" panggil farel yang terlihat ngos - ngosan, "Vi, gw balik dulu ya.. Inget apa yang gw bilang barusan" ucap refal lalu pergi. Farel pun berjalan ke arahku, aku pun segera berdiri lalu berusaha kabur, tetapi farel sudah memegang erat tanganku sehingga aku gak bisa kabur darinya.
"Mau kamu apa sih?!" tanyaku sambil menatap tajam farel, "Mau gw cuma minta maaf, viola.. Sumpah demi apapun kalo kejadian tadi itu cuma kecelakaan" ucap farel menyesal, "Terus kenapa kamu harus jelasin ke aku? Aku kan bukan siapa - siapa kamu" ucapku menahan kesal, "TAPI GW SAYANG ELO VIO!!" teriak farel frustasi, aku pun hanya diam sambil menatap farel lekat - lekat.
"Gw suka sama lu.. Bukan suka, tapi gw udah sayang sama lu, apa lu lupa apa yang gw bilang di atap?" tanya farel sambil menatap mataku dalam.
"Gw sebenarnya.."
"Gw sebenarnya suka sama lu vio"
"Jadi.. Jadi lu mau gak jadi pacar gw?"
"Vio, gw minta maaf udah buat lu nangis kayak gini, lu mau gak maafin gw?" tanya farel sungguh - sungguh, aku pun terdiam cukup lama lalu akhirnya mengangguk, tiba - tiba farel langsung menarik tanganku sehingga badanku berada dalam pelukannya.
"Thanks vio, gw janji.. Gw janji gak bakalan ngecewain elu lagi" ucap farel sambil memeluk erat gw, "Kamu tau gak, kamu tuh seakan - akan bersikap kalo kita udah pacaran tau" ucapku datar, "Oh iya, lu mau gak jadi pacar gw?" tanya farel sambil menatapku hangat.
"Hmm.. Gimana ya? Yaudah deh, aku mau" ucapku malu, farel pun langsung tersenyum senang lalu tiba - tiba mengangkatku dan memutar - mutarkan tubuhku seperti gangsing. "Heii farell lepasinnnn!!!" teriak gw ketakutan, "Makasih banget ya violaa!! Gw seneng bangett hahaha" ucap farel senang sambil tertawa, aku yang tadinya ketakutan pun langsung tertawa karna sikapnya.
Baru pertama kali aku melihat wajah bahagia farel
Apakah untuk kedepannya aku akan selalu melihatnya seperti ini?
Haii readers!!
Please give me your comment and vote, bye! ^^
12 - 05 - 2015
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of you
Teen Fictioncinta satu kata yang harus aku jauhi aku tak ingin merasakan yang namanya cinta tapi kenapa? kenapa kamu membuatku jadi merasakan yang namanya cinta? -Viola- cinta satu kata yang kubenci satu kata yang bisa membuat kita hancur, patah hati, dan mengo...