Farel POV
"Apa?! Ulangin lagi?!" teriak gw gak percaya sambil berjalan cepat ke arah rumah sakit.
"Viola.. Viola kritis, sekarang dokter lagi ngejut jantungnya"
"Gak.. Gak mungkin! Barusan gw habis dari sana, dan dia masih baik - baik aja!" teriak gw kayak orang gila lalu segera masuk ke dalam rumah sakit.
"Gw.. Gw gak tau rel, tiba - tiba dia kritis"
"Oke lu tunggu disana, bentar lagi gw nyampe disana" ucap gw panik lalu segera menutup sambungan telepon dari adrian.
Ya tuhan
Tolong selamatkanlah nyawa viola
Aku gak siap kalo dia pergi sekarang
-----
Saat gw sampai di depan kamar rawat viola. Terlihat kak rio, tante naya, dan adrian sedang menangis.
"Violaa jangan tinggalin kakak vi!" teriak kak rio yang sudah menangis keras di depan kamar rawat viola.
Sedangkan tante naya dan adrian hanya menangis sesunggukan di kursi.
Gw pun langsung menangis kemudian perlahan - lahan tangan gw menyentuh pintu.
"Vii please kamu harus kuat, please kamu jangan tinggalin aku vi" gumam gw disela - sela tangisan.
Tak lama kemudian dokter dan suster pun langsung keluar dari kamar.
"Gimana keadaan viola dok?" tanya tante naya sambil menyeka air matanya.
"Pasien telah berhasil lewat dari masa kritisnya, keluarga pasien dimohon agar tidak ribut saat menjenguknya karna kondisinya saat ini belum stabil" ucap dokter lalu pamit pergi.
Tante naya, adrian, dan kak rio pun terlihat sangat lega dan masuk ke dalam kamar rawat viola.
Terlihat viola yang tertidur pulas dan mesin detak jantungnya pun berbunyi dengan seirama.
Kaki gw pun terasa melemas sehingga badan gw merosot dan jatuh diambang pintu.
Gw pun merasa lega dan senang
Ingin rasanya gw memeluk viola sekarang juga
Tapi gw takut memperkeruh suasana haru sekarang.
"Nak farel?" panggil tante naya yang membuatku menengok keatas dan melihat wajah tante naya.
Letih, pucat, sedih, dan lega terlihat jelas di wajahnya.
"Tante.. Tante.. Aku.. Aku" ucap gw terbata - bata karna gw takut tante naya kecewa kalo ternyata selama ini gw tau penyakitnya viola, dan gw pura - pura gak tahu akan hal itu.
Tiba - tiba tante naya langsung memeluk gw dan mengelus punggung gw.
"Shtt gak papa kok rel.. Gak papa" bisik tante naya sambil mengelus punggung gw.
Gw pun langsung menangis terisak - isak di dalam pelukan tante naya.
"Maafin aku tan.. Maafin aku"
-----
"Rel.. Farel"
Gw pun merasakan belaian halus di kepala gw
"Farel.. Bangun, masa aku ditinggal sendirian sih"
Ini kan suaranya..
Mata gw pun langsung terbuka dan melihat viola yang terbangun dari tidurnya sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of you
Teen Fictioncinta satu kata yang harus aku jauhi aku tak ingin merasakan yang namanya cinta tapi kenapa? kenapa kamu membuatku jadi merasakan yang namanya cinta? -Viola- cinta satu kata yang kubenci satu kata yang bisa membuat kita hancur, patah hati, dan mengo...