chapter 6

4.2K 283 1
                                    

Sebenarnya ada apa denganku?

Kenapa aku kecewa?

Ya tuhan.. Ada apa dengan diriku ini..

"hei vio" panggil adrian sambil menepuk pundakku, "eh.. Kenapa ian?" tanyaku kaget, "kamu kenapa lagi sama farel?" tanya adrian dingin, "engg.. Gak kenapa - kenapa kok" ucapku berbohong, "reviola" ucap adrian tajam, "maaf ian, tapi bisakah kita enggak bahas farel lagi.. Please" ucapku memohon, "yadeh.. Terserah kamu aja vi, tapi please jangan murung ya" ucap adrian sambil tersenyum lembut, "oke" ucapku tersenyum lalu saat bel masuk berbunyi, adrian pun masuk ke kelasnya dan siswa - siswi lainnya berhamburan masuk ke dalam kelas.

"selamat siang anak - anak" ucap bu risma sambil masuk kedalam kelas, "ada yang tau farel pergi kemana?" tanya bu risma, aku dan seluruh murid di dalam kelas hanya menggelengkan kepala, kulihat bu risma hanya terdiam lalu melanjutkan pelajaran.

Selama pelajaran, aku hanya mendengarkan dalam diam dan sesekali melirik ke sebelah tempatku yang  kosong.

Farel kemana ya?

Apa dia masih marah?

-----

Setelah pelajaran usai, aku pun segera membereskan buku - bukuku dan pergi ke kelas adrian, "adrian!" panggilku di ambang pintu kelas, "kenapa vi?" tanya adrian sambil menghampiriku, "ayo bantuin aku nyari farel, tadi pas pelajaran dia gak ada" ucapku lalu menarik tangan adrian.

Aku dan adrian pun mencari farel di seluruh penjuru sekolah, tak terkecuali di gedung khusus untuk jurusan ips.

"vi, kamu gak capek apa? Kita udah muter - muter selama sejam" ucap adrian ngos - ngosan, "aku gak capek ian" ucapku lalu ingin mengelilingi lapangan tapi ada yang mencekal tanganku, "istirahat vi, aku gak mau penyakit kamu kambuh lagi" ucap adrian yang ternyata orang yang mencekal tanganku.

"gak mau, aku mau nyari farel sampe ketemu" ucapku sambil berusaha melepaskan cekalan di tanganku, "tapi sebelum kamu nyariin farel, bisa kan kamu cerita dulu sama aku kenapa kamu bisa berantem sama farel" ucap adrian serius, "yaudah deh" ucapku pasrah lalu aku dan adrian pun duduk di kursi dekat lapangan, aku pun menceritakan kejadian tadi kepada adrian.

"mungkin dia butuh waktu buat sendiri deh vio" gumam adrian setelah mendengar ceritaku, "maksudnya?" tanyaku heran, "dia salah paham vio" ucap adrian gemas, "salah paham? Siapa?" tanyaku karna aku benar - benar gak tau, "farel vioooo" ucap adrian sambil mencubit gemas pipiku, "ohh.. Emangnya kenapa?" tanyaku, "duhh susah ya kalo ngomong sama orang yang gak peka kayak kamu" ucap adrian lalu meninggalkanku sendiri.

Mungkinkah farel..

Gak.. gak mungkin viola

Jangan terlalu berharap banyak oke

Mungkin dia lagi sensi..

Ya mungkin

"hei! Kamu ngapain disitu!?!" hardik pak budi yang dikenal sebagai guru paling killer di sekolahku, aku pun langsung berlari meninggalkan pak budi.

-----

"aisshh.. Farel kemana sih? Udah jam pulang tapi masih belom ke kelas juga" gumamku sambil mendecak kesal, "gimana? Udah dateng?" tanya adrian sambil masuk ke dalam kelas, "belom.. Duh gimana ya? Mana ini tasnya ketinggalan" ucapku sambil memegang tasnya yang berwarna biru tua, "yaudah, yuk tasnya kita anterin ke rumahnya aja" ucap adrian enteng, "kamu tau rumahnya?" tanyaku kaget, "taulah.. Kan ayahnya rekan bisnis ayahku, so Aku kadang suka kesana" ucap adrian, "ohh.. Yaudah yuk ke rumah farel" ucapku sambil menarik tangan adrian.

-----

Mobil adrian pun membawaku sampai akhirnya aku sampai di suatu perumahan elit, "bagusnya" gumamku pelan karna saat melewati gerbang rumah farel, terdapat taman luas dan ada air mancur ditengahnya. rumahnya pun terlihat besar dan megah, dihalamannya pun juga berjejer mobil sport dan moge dengan berbagai warna.

"ayo keluar vi" ucap adrian saat mobilnya berada di depan halaman, "heh, iya" ucapku lalu keluar dari mobil. aku dan adrian pun memencet bel yang ada disamping pintu, lalu tak lama kemudian muncul farel dengan gaya rambut yang berbeda?

"maaf rel, ini aku mau ngasih tas kamu yang ketinggalan tadi" ucapku sambil memberikan tasnya, terlihat farel terdiam lalu menatapku cukup lama.

"maaf, siapa anda? Apa saya mengenal anda?" tanya farel sopan dengan raut wajah heran, aku hanya menatap farel tidak percaya.

Ini gak mungkin kan?

Hai readers!!
Maaf kalo author lama updatenya
Maaf juga kalo chapter ini gaje..

Please enjoying and give me your comment and vote, bye ^^

Because of youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang