CHAPTER | 03

14.2K 532 21
                                    

Happy reading!
Typo komenin aja 🙏


.
.
.
.
.
*****
Brakk!

.

Alita dan Alvin menoleh ke arah luar.

"Mamiii~" teriak anak kecil yang berlari ke arah nya.

disusul wanita paruh baya dibelakang.

"Mamiii~" .


Alita berdiri dan merentangkan tangannya untuk menyambut anak kecil yang berlari ke arah nya.

Hap!

Tubuh Alita ditubruk oleh anak kecil berumur 3 tahun.

Ternyata yang ngedobrak pintu si bocil Alvan. Haha.

"Mamii angen" ucapnya.

Alita mencium pucuk kepala putra kecilnya itu.

"Ma. Udah beres disana?" Tanya Alvin.

Melda mengangguk." Nih oleh oleh, tadi kita beli ini dulu."

Alvin menerima paper bag dari tangan Melda.

"Mamii~" rengek Alvan.


"Apa sayang?" Alita mengusap kepala Putranya.

"Nenen!" Pinta Alvan.

A

lvin mendelik mendengar ucapan putranya.


"Heh! Udah gede masih minta nenen" bentak Alvin. (Gak mirror si Alvin)


Alvan tidak menggubris perkataan papinya. Ia merengek minta digendong Alita.

Alita dengan sigap menggendong tubuh Alvan. walaupun berat tapi tidak jadi masalah untuk Alita.

"Ma Alvan ga ngerepotin kan disana? Aku kepikiran terus loh" tanya Alita.

"Gak kok dia pinter. Mama jadi keinget waktu Alvin masih kecil" ucap Melda terkekeh.

"Oh iya. Cucu Oma yang satunya mana sekolah kah?"

A

ita jadi teringat kembali dengan masalah Auris.
"Vin" panggil Alita.


"Kenapa? Kok mukanya berubah tegang gitu?" Tanya Melda.
"

"Mamii antuk" Alvan mengucek ucek matanya.

"Kamu tidurin Alvan dulu. Aku telfon Andre"


Alita dengan berat hati mengangguk. Dan membawa Alvan kekamar.

Until we Meet Again | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang