CHAPTER | 24

7.2K 329 18
                                    

Happy reading Tod!🥰

Arsen mengeluarkan ponsel dari saku jasnya dan menyalakan Rekaman suara yang seseorang kirimkan semalam kepada dirinya...

"Jawab pertanyaan ku Maria. Saya tau kamu memaksa ayah Fildan menikahi mu karna kamu sudah hamil bukan? Tapi saya yakin itu bukan anak Kandung ayah Fildan"

"Ya! Arsen bukan Anak Fildan! Aku hamil karna orang lain, aku sengaja'melakukan hal itu agar Fildan Mau menikahi ku, dan aku bisa merebut semua Hartanya!"

"Tapi--- tapi kamu!"

"Kamu datang Menghancurkan semuanya! Semua yang aku susun selama itu hancur karena kamu ikut campur!!"

"Ha.. hahaha, dan kamu tau, Fildan Itu mati karna saya yang membunuhnya! Saya sengaja memberikan obat Yang berbeda untuk Fildan, Saya memberikan obat supaya penyakitnya lebih parah! Agar saya cepat mendapatkan semua Hartanya!" Maria tertawa puas layaknya nenek sihir.

Begitu lah yang terputar di rekaman suara itu.

Semua orang tercengang mendengar rekaman itu tak terkecuali Maria ia tak bisa mengelak apa-apa ia diam membisu.

"Apa semua itu benar ma?" Tanya Arsen nyaris meneteskan Air matanya.

Maria menatap Arsen gak menggeleng kaku." Ini semua jebakan Alvin Mahendra sayang, mama gak mungkin berbuat itu!" Maria mencoba Mencari Alibi.

Arsen memejamkan matanya Manahan emosinya.

"Jawab Dengan jujur ma, sudah cukup. jangan berbohong lagi sama Arsen" ujarnya.

Semua orang terdiam. Tak ada yang bersuara satupun.

Arsen melirik ke arah Gio.
"Jadi anda ayah kandung saya?" Tanya Arsen.

"Tanya saja sama mama kamu itu, benar atau tidaknya" jawab Gio.

"Ma, tolong jawab jujur. Arsen akan maafin mama kalo mama mau jujur sama Arsen"

Maria sudah tidak bisa mengelak lagi semua bukti mengarah kepadanya.

"Bukan, kamu bukan anak Fildan maupun Anak Dia" ujar Maria melirik Gio.

"Lalu Aku anak siapa?" Arsen berteriak frustasi dengan semua plot twist hidupnya ini.

"Mama adopsi kamu dari panti, anak kandung mama meninggal pas lahir" Jawab Maria jujur sambil menundukkan kepalanya.

Febby juga Marsel tak terlalu terkejut karna mereka pernah mendengar mengakuan Gio kemarin, ternyata yang dikatakan Gio benar.

Tanpa semua orang sadari ada senyum tipis yang menghiasi wajah cantik Auris saat mendengar fakta itu.

Alita pun menghela nafasnya lega Karna Arsen tak punya ikatan dengan Maria.

"Sekarang semuanya udah jelas kan kenapa saya hukum mama kamu selama ini, ya saya akui Apa yang saya lakukan itu sangat jahat. Tapi seharusnya kamu berterima kasih kepada saya, kalo mama mu dihukum polisi mungkin dia benar benar sudah mati karna kejahatannya yang sudah menghilangkan 2 nyawa sekaligus " ujar Alvin menghampiri Arsen juga Maria.

Arsen diam Ia tak tahu harus melakukan apa lagi sekarang, yang dulunya ia ingin sekali mendapatkan keadilan untuk meninggalnya mamanya karna ia berfikir ada orang jahat yang tidak menyukai mamanya ini, tapi ternyata faktanya mamanya lah yang jahat disini.

"Jadi Maria seperti yang saya ucapkan, sekarang hukuman yang sebenarnya akan datang" ujar Alvin.

Alvin mengatakan itu beberapa saat kemudian pun lima orang polisi datang.

Until we Meet Again | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang