CHAPTER | 19

7.1K 327 9
                                    


Happy reading!

Sekarang Auris tengah tertidur diperlukan Alita. Ya sejak pagi tadi Alita belum keluar dari kamar Auris, ia masih setia memeluk erat putrinya.

Bahkan Auris sampai tertidur pun ia masih memeluknya erat-erat sembari mengelus rambut juga punggungnya.

Alvin membuka pintu melihat pemandangan itu, Alita menoleh ke arah Alvin. Alvin menghampiri istrinya.

"Sudah tenang?" Tanya Alita.
Alvin diam menatap Alita.

"Keluar aku mau bicara" Ucap Alvin lalu ia keluar lebih dulu.

Alita menghela nafasnya. Apa lagi sekarang.

Alita mencoba bangun dengan hati hati agar putrinya tidak terganggu. Setelah berhasil Alita berjalan keluar tidak lupa menutup pintu.

Alita menyusul Alvin ke dalam kamar nya.

"Kenapa?"

"Sini duduk" pinta Alvin. Alita pun nurut duduk disamping Alvin.

Alvin mengambil Air dan obat diatas nakas yang sudah ia siapkan.
"Minum" suruhnya.

Alita menghela nafasnya jengah ia pikir ada apa. Alita pun menurut meminum obatnya.

Alvin meletakkan kembali air diatas nakas lalu ia menatap Alita lekat lekat.

"Aku mau ngomong sesuatu tapi janji kamu harus dengerin sampe selesai" ucap Alvin.

Alita menyatukan alisnya bingun.
Lalu ia mengangguk.

"Ini soal Maria"

"Maria?

Alvin mengangguk.
"Mama tiri kamu"

Alita menyatukan alisnya "Kenapa sama Maria?"

Setelah meminta polisi kembali menyelidiki kasus mama nya. Sekarang Arsen tengah berjalan memenuhi panggilan polisi. Yang mengatakan ada informasi dari kasus mamanya.

Arsen sudah sampai didepan kantor polisi itu. Ia turun dengan gagah dari mobilnya dan berjalan masuk kedalam.

"Pak Arsen?" Sambut polisi itu.
Arsen mengangguk.

"Silahkan duduk"
Arsen pun duduk berhadapan dengan polisi tersebut.

"Setelah kami mencari tau tentang kasus yang pak Arsen katakan kemarin. Memang benar kasus itu ditutup sebelum terselesaikan." Arsen mengangguk setuju.

"Jadi apa yang bapak dapatkan tentang kasus kecelakaan mama saya?" Tanya Arsen tak sabar.

"Dari menuturan senior saya yang menangani kasus ibu anda dulu. Mereka menemukan kejanggalan di kecelakaan tersebut. Mobil itu disabotase direm nya, dan menyebabkan rem mobil blong" jelas Polisi itu.

Arsen tak terlalu terkejut mendengar ucapan polisi ini.

"Benar pak. Jadi saya ingin bapak membuka kembali kusus ibu saya, saya ingin kasus ini diusut tuntas." Pinta Arsen.


Alita terdiam setelah Alvin menceritakan semuanya. tangannya gemetar digenggam Alvin.

Alvin merasakan itu dan mencoba menenangkan Alita dengan mengelus lembut tangan istrinya.

"Kamu bercanda kan Vin?" Tanya Alita.

Alvin menggeleng.
"Kenapa kamu lakukan hal ini?" Alita masih belum percaya mendengar pengakuan Suaminya.

"Aku ngelakuin ini buat hukum dia karena udah bikin ibu meninggal" Alvin dengan wajah santainya.

"Tapi yang kamu lakukan itu salah Vin" Alita sudah mulai berkaca-kaca.

"Aku tau. Tapi setidaknya kita bisa mengawasi dia, seharusnya dia beruntung karena aku yang menghukum nya, kalo dia dipenjara dia tidak akan bertahan sampai sekarang"

Until we Meet Again | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang