1. REUNI SMA BAGIAN SATU

59 6 4
                                    

"Hal yang paling membahagiakan adalah ketika meski sudah lama. Persahabatan justru terasa semakin erat dan cinta semakin lekat."

***

HARI ini adalah hari dimana Senja dan kawan-kawannya memutuskan untuk melangsungkan reuni sekolah mereka. Reuni angkatan Senja maupun Cahaya.

Kini lima lelaki itu sedang berkumpul di rumah Glenn untuk bersiap-siap.

"Sam, lo gak apa-apa kan?" tanya David, mengisyaratkan keadaan Sam 'jika' nanti bertemu Laura di acara reuni sekolah mereka.

Sam tersenyum. "Jujur, gue kenapa-napa sih. Tapi, ya udah lah. Gue juga gak bisa terus menghindar dari dia, biar bagaimana pun gue udah tiga tahun pacaran sama dia, kenal dia lebih dari tiga tahun, gak etis kalau karena putus, gue malah mengasingkan diri dari dia."

"Lo hebat Sam! Gue kira lo akan mangkir dari reuni ini. Tapi, lo justru mau dateng dan ikut berpartisipasi buat acaranya. Lo bener-bener luar biasa!" puji Senja tulus.

Lagi-lagi Sam tersenyum. "Alesan kenapa gue nggak larut dalam kesedihan adalah karena lo semua. Karena lo semua selalu ada buat gue, begitupun dengan Cahaya, Sherin atau Diva. Bahkan Fajar, Rio, Cakra, Indri dan Gwen yang ada diluar negeri pun masih nyempetin untuk sekedar nanya keadaan gue dan ngasih gue semangat. Gue seberuntung itu."

"Lo dapet itu karena lo layak. Lo sahabat kita, Laura juga sama. Kalau kenyataannya lo enggak bisa sama Laura, bukan berarti kita akan memihak lo dan mengasingkan Laura. Tapi, kita bakal berusaha bikin keadaan baik-baik aja. Laura harus bisa nerima takdirnya, begitupun lo. Kita semua sahabat pada dasarnya, jadi kita bakal selalu ada buat lo ataupun Laura. Kita gak akan memihak satu diantara kalian," ujar Edzard sembari menyisir rambutnya.

"Tarsam, meskipun lo kayak tai. Tapi, gue sedih kalau liat lo sedih juga. Makanya, sebisa mungkin gue akan selalu ada buat lo, meskipun ujungnya gue ribut sama Gwen gara-gara gue gak buka hp. Karena begadang sama lo, terus bangun kesiangan, tapi gue gak apa-apa kok," sahut Glenn sembari menatap sendu ke arah ponselnya, Gwen masih marah padanya, dan sudah tiga hari gadis itu hanya membalas singkat pesan Glenn seperti "Oh y" , "Y trs?" ,"Y" , "OK" , "G" , "Gpp" dan masih banyak balasan abjad irit dari Gwen untuk Glenn lainnya.

"Masih belum dibales?" tanya Sam.

Glenn menggeleng frustasi. "Kalau dia di Indonesia kan gue bisa tuh pesen gopud, syopipud atau grepud. Lah, ini kan dia di Amerika, kalau gue pesenin makanan dari Indonesia, sampe sana udah basi," keluh Glenn dengan wajah yang kusut.

Senja hanya bisa menghela nafas, ia pasrah dengan takdirnya yang harus terus menghadapi kegilaan Glenn. Ditambah lagi, Gwen pergi ke Amerika, tidak ada penenang jika Glenn mulai 'kumat' lagi. Itu sangat menyulitkan bagi Senja, Edzard, David, Sam bahkan sebenarnya Glenn sendiri pun pusing jika ia tiba-tiba menggila.

"Beliin make up atau skin care aja. Cewek kan seneng dibeliin kayak gitu," ujar David. Sungguh sangat tidak biasa seorang David mau ikut campur untuk memberi saran kepada Glenn yang sedang menggila.

"Udah, dia cuma bilang makasih aja. Tapi masih galak sama gue," jawab Glenn.

"Ya udah samperin lah kesana!" omel Sam.

"Buset samperin, terus kuliah gue gimana? Gue lagi ada perbaikan nilai, kalau sampe bolos, gue gak dikasih kesempatan lagi buat perbaikin tuh nilai," keluh Glenn.

CAHAYA SENJA 2 [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang