t i g a p u l u h s a t u

177 50 1
                                    

‼️WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA‼️

Find me on instagram :
@melamydn

Find me on tiktok :
@mengloavstory
@matchalmond_

Find me on tiktok :@mengloavstory@matchalmond_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

t i g a p u l u h s a t u - dia siapa?

----------------------------------------------------------------------
"Terkadang yang baru akan terkalahkan dengan yang lama."

- Rafka Fiano Nugraha -
------------------------------------

Setelah ucapan permintaan maaf tadi, keduanya kembali memasuki mobil. Rafka terdiam sejenak dengan pandangan lurus ke depan, lalu menoleh ke sampingnya begitu sentuhan tangan mungil terasa di bahunya.

Rafka menoleh menatap gadisnya. "Kenapa, Kak? Lagi mikirin apa, hm?" tanya Azira dengan tangan terangkat mengusap peluh di dahi kekasihnya.

Rafka menggeleng kecil. "Nggak ada."

"Rileks, semuanya akan berjalan sesuai rencana Kakak." Azira memijat belakang telinga Rafka dengan perlahan dan lembut.

Rafka yang merasa nyaman pun memejamkan matanya sesaat, lalu kembali membuka matanya begitu pijatan jemari mungil gadisnya terhenti. Sorot mata lelaki itu menatap teduh tatapan gadis di hadapannya, ia mendekatkan kepalanya, lalu ....

Cup!

Benda kenyal berhasil hinggap di dahi Azira, membuat gadis itu memejamkan matanya menikmati kecupan ringan yang kekasihnya berikan.

"Makasih, Zir." Azira kembali membuka matanya begitu suara Rafka melantun indah di indra pendengarannya.

"Maaf kalau dari kemarin aku banyak nyusahin kamu."

"Nope, Zira senang ngelakuinnya. Jadi, kalau Kakak nyusahin Zira, itu artinya Zira berguna, 'kan?" Azira mengerjapkan matanya beberapa kali.

Rafka tersenyum kecil mendengarnya, tangannya terangkat mengusap puncak kepala gadisnya sayang. "Mau lihat sunset?" tanyanya.

"MAU!" seru Azira sumringah.

"Let's go, sayangku!"

***

Kedua insan kini sedang berada di suatu bukit yang cukup jauh dari perkotaan, mereka sengaja pergi ke bukit hanya untuk melihat senja.

Azira menyandarkan kepalanya di bahu kekasihnya. "Indah banget, ya," kagumnya.

"Senja bersinar sesaat, sebelum bulan dan bintang menerangi langit malam yang gelap."

Azira mengangguk membenarkan ucapan Rafka. "Andai Zira jadi senja," kata Azira menatap lurus ke depan sana.

Rafka menolehkan kepalanya. "Kenapa kamu mau jadi senja?"

"Kehadirannya selalu ditunggu, namun kepergiaannya membuat semua orang rindu."

RAFKA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang