‼️WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA‼️
"Percuma punya keluarga lengkap, bila di dalamnya hanya terdapat luka, tidak ada gunanya."
---
"Bahagiaku sederhana, hanya dengan memilikimu saja itu sangat bahagia."
- Rafka Fiano Nugraha -
---
"Di genggam oleh dirinya...
Malam hari, di sebuah kamar ber-desain hitam putih, ada seorang lelaki yang sedang termenung. Ya, dia Rafka.
Lelaki itu tengah termenung memikirkan sesuatu, yang terlintas di pikirannya hanya gadis yang baru saja ia temui pagi tadi.
Tak jauh dari situ, pikiran Rafka pun melayang pada kejadian di rooftop.
"Zira udah punya pacar? Kenapa harus deket-deket sama gue?" gumam Rafka dengan pandangan kosong.
Rafka menggelengkan kepalanya berkali-kali, seolah menghilangkan yang ia pikirkan. "Sadar Raf, dia udah punya pacar. Yakali harus rusak persahabatan cuma gara-gara cewek," katanya.
Rafka mengacak-acak rambutnya frustasi, udah ada beban keluarga, masa harus di tambah beban percintaan.
Tanpa berpikir lama, Rafka merebahkan tubuhnya di kasur. Ia menatap langit-langit kamarnya yang bertema langit penuh bintang. Rafka sangat suka melihat bintang, membuat pikirannya tenang.
Rafka terlalu tenang menatap langit-langit kamarnya, hingga kesadaran Rafka beralih pada ponselnya —yang ada di atas nakas— yang terus berbunyi.
Ia mengambil ponselnya yang berada di atas nakas, membuka whatsapp-nya yang sedang ramai.
+62 896-****-**** [4] The Budak Sad [10] aldede [1] biru [2]
Rafka membuka pesan dari sepupunya terlebih dahulu.