s a t u

758 96 46
                                        

‼️WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA‼️

Find me on instagram :
@melamydn

Find me on tiktok :
@wp.mel
@matchalmond_

s a t u - pertemuan kedua kalinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

s a t u - pertemuan kedua kalinya

----------------------------------------------------------------------
"Lo, satu-satunya perempuan yang buat gue tersenyum lagi."

- Rafka Fiano Nugraha -
------------------------------------

Setelah mengantarkan gadis yang tadi ia tabrak ke perpustakaan, Rafka langsung melenggang pergi menuju kelasnya, padahal gadis itu belum mengatakan terimakasih.

Tapi itu tidaklah penting, yang penting Rafka telah bertanggung jawab.

Rafka memasuki kelasnya dan berjalan santai ke bangkunya dengan wajah datar.

Rafka dengan sahabatnya sekelas, begitu juga dengan sepupunya yang memang bagian anggota geng-nya, —Cakrawala Gang generasi 3— walaupun baru 3 generasi, jumlah anggotanya sudah banyak sekali. Karena geng ini terkenal akan solidaritasnya yang sangat tinggi. Geng Cakrawala.

Aldeon Lintang Nugraha, sepupu Rafka yang kerap di panggil Al, Deon atau Lintang.

Fiando Rolando, sahabat Rafka yang kerap di panggil Fian atau Ando.

Refano Byan Askara, sahabat Rafka yang kerap di panggil Refan, Fano atau panggilan khusus oleh keluarganya yaitu Byan.

Ralan Sinoso Priatma, sahabat Rafka yang kerap di panggil Alan atau panggilan ejekannya Sinis.

Lion Andara Putra, sahabat Rafka yang kerap di panggil Lion.

Sabiru Angkasa Fernando, sahabat Rafka sekaligus sepupu Azira, namun tidak ada yang tau bahwa Azira itu sepupunya. Dia kerap di panggil Biru atau Angkasa.

Tidak banyak sahabatnya, hanya 6 orang.

"Habis dari mana lo?" tanya Fiando saat Rafka sudah duduk di bangkunya.

"Perpus."

"Ngapain?"

"Bantu."

Ralan memutar bola matanya malas. "Lo kalau jawab yang lengkap dikit, bisa?" ucapnya sinis. Ini yang sudah menjadi kebiasaan Ralan, selalu sinis pada siapapun di tambah mulutnya seperti cabe rawit, pedes bener.

Rafka berdehem, "Kenapa?"

"Hah? Kenapa apanya?" balas Fiando lemot.

"Kenapa nyariin gue?"

"Enggak ada. Takut aja lo bolos gak ngajak-ngajak kita."

"Otak lo isinya bolos mulu!" sarkas Ralan.

Fiando mendelik tak suka. "Lo kalau ngomong gak sinis bisa gak, sih? Kek perawan lo."

RAFKA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang