Sejak resmi dimulainya kegiatan belajar mengajar, beberapa ekstrakulikuler juga mulai bergerak untuk mensejajari jadwal kegiatan sekolah. Sore hari di SMA Panchatantra selalu ramai. Beberapa ekstrakulikuler mulai bercengkrama dengan anggota baru mereka, mengadakan pertemuan persaudaraan, kegiatan pengenalan sederhana dan beberapa kegiatan lainnya.
Tayari dan Adam sedang berjalan menyusuri lapangan olahraga. Mereka hendak pergi ke basecamp OSIS. Kebetulan sekali agenda hari ini adalah penyambutan anggota baru mereka.
"Menurut lo Akhina bakal masuk OSIS?" celetuk Adam tiba-tiba.
Tayari mengedikkan bahunya. "Nggak tahu juga. Nggak mau mikirin dia, sih."
"Setelah dia confess ke Sandy beberapa hari lalu dan mention nama lo. Anak-anak satu sekolah pada ngomongin kalian." Adam memasukkan satu tangannya dalam saku.
"Yah, terus? Udah biasa buat gue juga," balas Tayari acuh tak acuh.
"Lo emang deket sama Sandy?" Adam menoleh dan mengamati perubahan raut wajah Tayari.
"Nggak tahu juga," balas gadis itu. Perhatiannya teralihkan pada segerombol anggota klub basket yang sedang pemanasan dengan berlari memutari lapangan.
Dari tempatnya berdiri, Tayari bisa mengenali Sandy ada di antara manusia-manusia berpakaian kaos olahraga. Laki-laki yang entah bagaimana menjadi paling mencolok seantero sekolah di mata Tayari. Ingatannya secara paksa ditarik pada dua hari lalu, di sore hari saat dia melihat Sandy begitu rapuh.
"... besok kita ketemu sama mereka," ujar Adam yang hanya bisa didengar separuh oleh Tayari.
"Hah?" tanya gadis itu.
"Rapat sama organisasi pramuka, Ri. Next month kan kita ada kolaborasi kegiatan perkemahan," jelas Adam.
Tayari hanya mengangguk-angguk paham.
Di depan basecamp OSIS sudah ada beberapa siswa baru yang berkerumun. Mereka saling membuat lingkaran forum kecil dan berdiskusi ini itu seputar OSIS. Saat Adam dan Tayari datang, mereka serempak menoleh dan menyapa.
Agenda hari ini hanya acara gathering bersama sembari para anggota baru mendapat pengumuman tentang tugas individu yang digunakan untuk menyeleksi anggota. Di jendela kaca basecamp sudah tertempel poster pengumuman tugas individu mereka. Ada tiga jenis tugas yang bisa dipilih sesuai kemampuan. Tenggat pengumpulan tugas ada di akhir pekan. Setelah itu, mereka akan diarahkan untuk menentukan divisi yang tepat. Terakhir adalah upacara penerimaan anggota.
Rasanya Tayari ingin tersenyum selebar-lebarnya karena sebentar lagi dia tidak akan mengurusi hiruk pikuk organisasi ini. Dia sudah senang membayangkan waktu akhir pekannya akan tersisa lebih banyak. Goodbye rapat-rapat everyday.
Tapi senyum Tayari segera pudar saat pandangannya bertatapan dengan Akhina. Gadis itu tidak ragu untuk menatapnya dengan rasa benci. Tayari membuang pandangan ke objek lain asal bukan Akhina, karena lama-lama gadis itu juga menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT SHOULD I CALL U(S)? ✓
RomanceTolong berhenti sejenak saat aku berlari agar kita sungguh-sungguh bertemu. ---- Special Story Diikutkan dalam event Author Got Talent 2022 Teenlit and Romance 2022 With Love, © Nyss