2. sakit hati

37 36 5
                                    

Hari ini, dengan semangat Mika dan Cintya ke rumah Hilda. Niat nya mereka akan ke rumah Gio. Akan tetapi jika tidak bertiga maka tidak akan asyik..

Dan mereka pun tidak memberitahukan kepada Hilda jika mereka akan datang. Pasal nya akan membuat kejutan. Elahh.

"Ehh sekarang ada Hilda nya gak ya? Kan kita gak bilang tuh ke dia." kata Mika ketika sudah turun dari taxi.

"Ada kayaknya.."

Sesampainya di halaman rumah Hilda mereka melihat sebuah motor yang tak asing menurut mereka.

"Ini bukanya motor Gio ya?" gumam Mika.

"Iya ya ko ada motor Gio di sini?" tanya Cintya balik. Dan mereka nampak bingung karena ngapain Gio ke rumah Hilda?

Mika mengamati motor seksama. Dan jelas di sana tertulis nama Gio Gardian. Dan itu adalah nama kekasih nya.

Kemudian mereka mendekat ke arah pintu. Dan saat Cintya ingin memencet bel, tangan nya di cegah oleh Mika.

"Ehh Cin. Jangan di pencet dulu dech. Gue denger ada suara nih dari dalam. Seperti nya Hilda kedatangan tamu." ujar Mika.

Ia pun mendekat ke arah jendela yang berdekatan dengan ruang tamu. Kemudian di susul Cintya yang mode kepo.

Mereka melihat Hilda dengan seorang pria yang sedang mesra-mesraan. Tapi tidak terlihat jelas oleh mereka. Karena sang pria memunggunginya.

"Itu Hilda sama siapa ya?"

"Hust. Jangan keras-keras donk. Nanty kita ketahuan." ucap Mika sambil nenunjuk bibir nya agar diam.

"Ko mesra amat ya. Jangan-jangan mereka pacaran." gumam Cintya.

"Tapi ko gak cerita sama kita."

"Iya ya. Ko gak pernah cerita ya? Huft. Main rahasiaan tuh. Ehh liat dech Mik...." tunjuk Cintya heboh.

Dan keduanya menatap pria itu dengan seksama.

"Dia kann.." ucap keduanya.

"Gio." kata Cintya lirih.

"Jadi.. Mereka. Brengsek sekali. " kata Mika sendu.

Dan sekarang Mika sangat kecewa akan keduanya. Dia tidak menyangka kalau mereka memiliki hubungan layaknya sepasang kekasih.

Mika dengan tergesa-gesa berjalan ke arah pintu untuk melabrak kedua nya.

"Eh Mik. Tunggu. Jangan gegabah masuk dulu. Mending kita denger dulu dech obrolan mereka." cegah Cintya dan Mika pun menurut akan perkataan sahabat nya.

Mereka membuka pintu secara perlahan. Dan yang terlihat adalah Hilda sedang bermesraan dengan Gio.

Dan rasanya Mika ingin menampar mereka berdua. Berani-berani nya mereka bermesra-mesraan di belakang nya.

"Sayang. Kenapa tiba-tiba cemberut." ucap Gio sambil mengelus pipi Hilda mesra.

Akan tetapi sikap nya, membuat Mika dan Cintya muak dan bikin muntah. Itu bukanlah sikap manis untuk mereka tetapi hanya bualan belaka.

"Nanty kalau Mika tau soal hubungan kita bagaimana?"

"Ahh biarkan saja dia tahu. Lagian kan gue gak pernah cinta ama dia. Gue cuma cinta sama lo doank." ucap Gio mesra.

"Iya juga si. Oh ya kenapa si saat kita putus. Lo tuh malah jadian sama dia. Padahal kan dia gak cantik. Masih cantikan gue. Dia itu cuma cewe manja." ejek Hilda.

Mika mengepalkan tangan nya. Ia sangat marah mendengar ucapan sahabat nya. Eh bukan akan tetapi sahabat berpengkhianat.

"Mik." ucap Cintya lirih. Dia memegang bahu Mika. Ia tahu Mika terlihat tegar dan selalu ceria di depan orang lain, akan tetapi kalau ada yang menyakiti nya pasty ia lemah.

"Mereka jahat sekali." ucap Mika sambil menahan tangisan nya.

"Sayang tau gak. Gue tuh hanya manfaatin Mika doank. Dia kan gak nyadar kalau gue kadalin. Dia itu wanita bodoh yang selalu tunduk sama gue." kata Gio dengan enteng nya. Kemudian tertawa keras tanpa ada beban.

"Wahh sayang. Kamu hebat banget dech. Jadi makin sayang." ucap Hilda bangga. Dan dia mencium pipi Gio dengan mesranya.

"I love you honey." ucap Gio mesra.

"I love too sayang." jawab Hilda bahagia.

Prok prok prok. Suara tepuk tangan dengan keras membuat nya terkejut. Mereka menoleh ke sumber suara tepuk tangan.

"Mika, Cintya." ucap Hilda dan Gio terkejut.

"Bagus ya kalian. Ternyata gini sikal kalian di belakang gue. Kenap? Kenapa kalian tega hah?" bentak Mika.

"Mik. Lo kayaknya salah paham dech. Gue bisa jelasin." ucap Hilda pura-pura.

"Jelasin apa? Lo mau njelasin kalau lo punya hubungan sama Gio?" kata Mika sambil nunjuk-nunjuk muka Hilda.

"Berhenti nunjuk muka Hilda Mika." bentak Gio dengan suara keras nya.

"Wahh ada drama baru Cin. Lihat mereka. Sama-sama menjijikan. Yang cowo cuma manfaatin gue doank dan yang cewe berpengkhianat dari sahabat nya sendiri." ucap Mika tidak bisa mengerem perkataan nya.

"Ayo tunjukan kebusukan kalian. Dan hubungan kalian memang patut di acungi jempol. Dan gue sangat suka itu. Dan kenapa ya gue itu gak sadar dengan sikap kalian. Bahkan kalian hanya memanfaatkan gue aja. Dan dengan bodoh nya gue terpedaya akan perkataan manis kalian." tambah Mika. Dan suaranya sungguh bergetar. Dia dengan sekuat tenaga menahan isakan nya.

"Hahaa bagus lah kalau lo udah tahu. Biar lebih jelas. Gue akan jelasin ya." kata Hilda dengan congkak nya. Kemudian dia melipatkan tangan nya di depan dada nya.

"Gio hanya pacaran sama lo itu karena dia baru putus sama gue. Dan lo tahu, lo hanya menjadi pelampiasan doank. Dan setelah bosen ama lo, ya Gio kembali lagi sama gue."

Dengan enteng nya, Hilda berbicara begitu. Dan itu sangat menyakitkan untuk Mika.

"Kenapa kalian tidak jujur dari awal? Dan lo kenapa tega ngelakuin ini semua sama gue." bentak Mika lagi. Dan Hilda hanya tertawa sinis melihat Mika yang lemah ini.

"Karena gue benci ama lo. Karena selalu hidup dalam mujur. Dan lo selalu mendapatkan apa yang lo mau. Dan lo juga rebut kebahagiaan gue. Gue hanya bahagia cuma dengan Gio. Dan lo malah pacaran sama dia. Makanya gue goda lagi biar dia cinta lagi sama gue." kata Hilda tak kalah emosi. Ia mengeluarkan uneg-uneg yang selama ini ia pendam.

"Dan gue senang karena lo hanya cuma jadi pelampiasan Gio doank. Dan lo tahu? Kalau dia masih cinta sama gue. Makanya jadi cewe tuh jangan lemah dan gampang di tipu." ejek Hilda. Dan Gio hanya tertawa sinis melihat hal itu.

"Gue gak nyangka lo dan kekasih gelap lo. Sama-sama bejat dan busuk." sekarang giliran Cintya yang tak kalah emosi. Ia baru sadar ternyata begini sifat asli Hilda.

"Dan kalian ternyata bermuka topeng ya. Dan pandai sekali menutupi hal ini." tambah Cintya.

"Dan aku doakan kalian bahagia." doa Mika sebelum ia melangkahkan kakinya untuk pergi.

"Gue gak butuh doa lo." teriak Hilda sangat kencang.

"Dengar ya karma akan berlaku bagi orang yang telah menyakiti orang lain." ucap Cintya sambil melangkahkan kakinya. Kemudian dia berhenti dan balik badan.

"Sekarang gue jadi sadar kalau seseorang bisa baik di depan dan jahat di belakang. Dan sekarang lo bukan sahabat gue lagi." tambah Cintya. Kemudian dia benar-benar pergi dengan perasaan kecewa..

Itu bukanlah sebuah ancaman atau selain nya. Akan tetapi fakta bagi mereka yang telah berbuat buruk untuk orang lain akan mendapat balasan yang setimpal akan perbuatan nya.

_____

DUA HATI SATU CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang