6. Mulai berubah

7 0 0
                                    

Setelah bersih-bersih diri Mika duduk di teras rumah Nazwa sambil menyalakan hp nya.

"Pasty banyak chat nih." gumam nya.

Saat ia mengaktifkan datanya ada pesan dari mama dan Cintya.

Ia membuka pesan dulu dari sang mama. Ternyata ia lupa kalau ia tidak mengabari saat sampai.

Mama
P
P
Sayang ko gak ngabarin mama. Udah sampai belum sayang.
Ko malah gak aktif sii.
Sayang
Sayang woy aktifin donk
Kata mang Dadang udah sampai dari tadi. Ko gak ngechat mama.

"Waduh mama merajuk nih."

Me
Iya mah. Maaf gak ngabarin. Aku sibuk mah. Saat sampai ya rehat mah sambil bersih-bersih.

Mama
Kirian anak mama kenapa. Lagian gak aktif-aktif dan gak ngabarin.

Me
Iya mah. Maafin aku ya.

Mama
Gimana? Nyaman gak sayang di sana?

Me
Nyaman ko mah. Dan anak nya bi Yayi juga ramah ko mah.

Mama
Ohh ya seumuran dengan kamu kali

Me
Lebih muda aku mah.

Mama
Ohh iyaa. Ya sudah di sana jangan nakal dan jangan minta macam-macam ya sayang.

Me
Iya mama. Gak akan. Ohh ya salam buat papa.

Mama
Salam buat bi Yayi dan keluarga ya sayang.

Me
Iya mah.

Mama
Ya sudah mama kerja lagi.

Me
Iya mam. ✊.

Mama
Pasty sayang.

Read

Kemudian Mika membuka chat dari Cintya. Dia sangat marah karena ia tidak kabar. Kemudian dia vc Cintya. Dan di angkat.

"Ehh bego lo kemana aja. Dari kemarin sumpah ya gak ada kabar." cerocos Cintya sambil memasang wajah sangar nya.

"Heeee tebak gue lagi dimana coba." jawab Mika sambil memperlihatkan sekitar nya.

"Woww jangan bilang lo udah di gunung! Wahh lo kurangajar banget bego. Lo gak bilang-bilang kalau mau berangkat." teriak nya histeris. Tapi masih masang wajah kesal.

"Eh lo kan yang gue ajak tapi katanya ngurus skripsi. Jadi jangan marahin gue elah."

"Iya dink. Tapi gue pengin nyusulin elo nih. Pengin jalan-jalan di gunung gilaa pasty yaa seger banget tuh hawa." katanya heboh.

"Disini belum gunung banget bego. Masih datar tanah nya."

"Intinya ya mauu udah gunung atau belum intinya gue mau nyusul lo ah. Siapa tahu gue dapet cowo di sana." ucap nya senang.

"Mana ada cowo yang modelan cewe kaya lo."

"Ada lah. Ngantri tau. Tapi gue nya aja yang gak mau."

"Jiaaahh sok laku amat lo dugong." ejek nya.

"Ehh monyet ya donk kan gue cantik."

"Ahh sama-sama jomblo jangan ngledek." kata Mika akhirnya. Kemudian dia duduk di kursi.

"Emang lo betah tuh di sana? Kan di kampung pasty apa-apa minim yee kan."

"Betahin aja dech. Lagian enak di sini adem dan suasana nya masih alami. Kalau di kota kan udah banyak polusi."

"Awas aja ya kalau lo betah. Nanty gue culik."

"Ish apan an si lo."

"Yee kalau lo di sana. Nanty gue sama siapa. Huhu nanty gue kesepian monyet."

DUA HATI SATU CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang