Setelah istirahat cukup lama, Dadang ijin pamit untuk kembali ke kota. Karena dia juga bekerja sebagai sopir pribadi Herlambang.
"Non saya pamit pulang ya. Non di sini jaga diri ya non." pamit Dadang.
"Iya mang. Ati-ati di jalan. Dan salam buat mama dan papa." kata Mika sambil mencium tangan Dadang.
Kemudian Dadang pamitan kepada Heno, Yayi dan Najwa.
"Ati-ati ya mang. Jangan lupa kabarin kalau sampai." kata Najwa. Karena ia dekat dengan Dadang.
"Iya neng. Ohh ya mba kang. Aku pamit." pamit Dadang. Dan mereka menatap mobil yang Dadang tumpangi.
"Silakan masuk non. Siapa tahu ingin istirahat." tawar Yayi. Dan Mika hanya tersenyum menanggapi hal itu.
"Pengin jalan-jalan dech bi." kata Mika wajah nya berseri-seri.
Dan Yayi senang jika Mika juga senang.
"Wa. Najwa. Sini nak." panggil Yayi kepada anak nya.
"Iya bu. Ada apa?" tanya nya saat ia dekat dengan Yayi.
"Begini nak. Non Mika ingin jalan-jalan. Gimana kalau kamu antar."
"Tapi bu. Najwa mau ke tempat ngaji bu. Mau ngajar."
"Iya sudah bi. Aku ikut aja. Gimana?" kata Mika sambil melihat ke arah Yayi dan Najwa.
"Boleh aja ko non. Tapi eeemmmn." kata Najwa ragu. Ia ingin memberitahu jika ke sana harus berpakian sopan. Dan sedangkan Mika memakai pakaian yang kurang bahan.
"Kenapa?" tanya Mika bingung. Dan Yayi juga tidak enak memberitahu nya. Makan nya ia hanya saling pandang dengan Najwa.
"Boleh ya?" kata Mika dengan nada memohon.
Najwa memandang Yayi. Dan ibunya menganggukan kepalanya..
"Mari non. Najwa pamit ya bu. Assalamu'alaikum."
"Bi pergi dulu ya."
"Wa'alaikumsalam."
Kemudian Najwa dan Mika berjalan beriringan. Bagaikan bumi dan langit saat mereka berjalan bersama. Dan banyak sekali warga sekitar yang memperhatikan Mika dengan tatapan aneh.
"Emang kamu umur berapa?" tanya Mika sambil menatap Najwa.
"20 tahun non." kata Najwa.
"Ohh ya gak beda jauh dengan aku. Kalau aku 19 tahun." jawab Mika ramah.
"Berarty udah tamat sekolah ya non?"
"Iya Wa. Udah 1 tahun. Ohh ya kamu ngajar ngaji itu kerja atau gimana?" tanya Mika penasaran.
"Iya non. Pengin ngajarin anak sini biar tau ilmu agama."
Dan Mika menganggukan kepalanya paham.
'Sungguh baik sekali anak nya bi Yayi. Pantas saja ibunya juga baik.' pujinya dalam hati.
"Ohh ya masih jauh gak?" tanya Mika penasaran.
"Itu non." tunjuk Najwa. Dan Mika bingung. Tempat mengajar Najwa mengaji sangatlah kecil dan tidak layak di pakai. Dengan langkah ragu, ia mengikuti Najwa.
"Assalamu'alaikum." sapa Najwa ramah kepada anak-anak yang ngajar. Dan mereka sangat antusias menyambut kedatangan guru pembimbing nya.
"Wa'alaikumsalam.." jawab mereka semangat.
"Ehh ka Najwa nya sudah datang." ucap seseorang lelaki yang seumuran dengan Najwa. Ia berdiri dan menghampiri Najwa.
"Udah datang Ki.?" tanya Najwa ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA HATI SATU CINTA
Roman pour AdolescentsAku cinta kamu, kamu cinta dia, dan dia cinta kamu. Dua hati mencintai satu hati. Akankah ada yang tersakiti dan bahagia?