Minggu pagi.
Ya sesuai dengan kesepakatan, hari ini adalah melaksanakan belajar terbuka. Dan pilihan mereka adalah di dekat sungai.
Atas ijin dari kedua orang tua masing-masing anak, akhirnya acara akan di mulai. Murid-murid juga antusias untuk belajar terbuka. Dan Risky tersenyum hangat melihat wajah mereka yang sangat antusias itu.
Dan itu karena berkat Mika. Anak kota itu.Bahkan anak murid dan orang tua nya juga ikut serta. Mereka beralasan ingin melihat anak-anak nya. Dan cara bagaimana mereka mengajarkan ilmu agama untuk buah hati mereka.
"Wah belajar anak-anak kita jadi lebih maju ya nak Risky." kata ibu Dinda.
"Iya. Dan itu karena nak Mika." tambah Ibu Fira.
Mika hanya tersenyum ramah. Dan kembali mengatur murid didik nya untuk duduk dengan rapi.
"Diem donk kalian. Mereka jadi terganggu tuh." kata ibu Jidan.
"Iya iya." akhirnya ibu-ibu yang cerewet itu diam aja.
"Wa. Tolonng kamu dulu yang ngajar ya. Aku mau ambil makanan dulu di rumah." kata Risky.
"Iya Ris."
"Em boleh gak aku ikut?" kata Mika sambil menundukan kepalanya.
"Boleh." jawab Risky.
"Assalamu'alaikum." kata Risky dan Mika bersamaan.
"Wa'alaikumsalam." jawab mereka.
Nazwa fokus dengan anak didiknya. Ia mengajarkan tentang kurban nya nabi Ibrahim dan nabi Ismail.
"Cocok banget ya Risky sama anak kota itu. Dan mba Mika itu juga cantik." puji ibu Dinda.
Mereka emang suka bergosip. Dan salah satu alasan untuk ikut bersama mereka, karena ibu-ibu itu ingin melihat wajah Mika yang kata orang itu cantik.
"Iya. Em emang nya Nazwa gak cemburu ya?" tanya ibu Jidan ke Nazwa.
"Maksud nya?" tanya ibu Fira. bingung.
"Saya lihat kalau Nazwa menyimpan rasa sama Risky loh. Kalau begitu nanty ada cinta segitiga donk." kata ibu Fira yang agak gaul.
"Udah ahh jangan bergosip. Nanty telinga mereka panas lagi." gurau ibu Dinda.
"Heeee." tawa mereka.
Nazwa melihat ke arah mereka sebentar. Kemudian menghela nafas sebentar.
'Pasty sedang bergosip.' ucap nya dalam hati.
"Bagaimana adik-adik? Apakah paham?" tanya Nazwa.
"Iya ka." jawab mereka antusias.
Di tempat lain.
"Jauh juga ya rumah nya." kata Mika sambil memecahkan keheningan. Ia tidak tahu kalau Risky itu memiliki sifat pendiam atau karena ia orang baru makanya Risky jarang bicara sama dia.
"Iya." jawab Risky singkat.
"Boleh aku tanya sesuatu?" kata Mika ragu.
Risky menoleh ke arah Mika sebentar. Kemudian dia kembali melihat ke depan.
"Silakan."
"Em apa kamu punya perasaan sama Nazwa?"
Risky memberhentikan langkah nya. Dan Mika pun ikut berhenti.
"Kenapa tanya begitu?"
"Hanya ingin bertanya saja. Karena kalau sahabatan antara wanita dan lelaki pasty di jamin tidak akan murni."
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA HATI SATU CINTA
Teen FictionAku cinta kamu, kamu cinta dia, dan dia cinta kamu. Dua hati mencintai satu hati. Akankah ada yang tersakiti dan bahagia?