7. Terpesona

6 0 0
                                    

Beberapa menit kemudian, sampailah mereka di sebuah toko pakaian khusus wanita. Dengan semangat, Yola menarik Mika dan Nazwa.

"Wah baju nya sangat bagus-bagus ya." kata Yola semangat.

"Iya mah. Ayo Nazwa kita pilih baju." Mika menarik tangan Nazwa.

Kemudian mereka melihat-lihat baju yang menurut mereka pantas. Dan Yola melihat jilbab yang cocok untuk anak nya.

"Ini seperty nya cocok dech buat kamu Wa." kata Mika sambil menempelkan baju yang ia pilih ke tubuh Nazwa.

"Gak usah non. Ini mah pantas nya buat non Mika."

"Ih apa an si. Aku nya udah milih banyak. Giliran kamu ya? Terus nanty giliran pilih jilbab atau celana. Tapi disini semua gamis si?" geruti Mika. Dan Nazwa tersenyum tipis mendengar gerutuan Mika. Karena ia memang sering menggerutu. Heeehee.

"Em aku pilih baju 10 ya. Dan kamu juga harus sepuluh. Biar sama."

"Gak non. Ini udah cukup."

"Lahh ini baru aja 3. Gak pokoknya harus lebih." kata Mika sedikit kesal.

"Iya dech non. 2 lagi aja ya." pinta nya. Dan kemudian di angguki oleh Mika.

Setelah lelah memilih baju, Mika baru sadar kalau mama nya tidak ada.

"Mama ko gak ada ya? Kamu lihat mama gak wa?"

"Seperty nya di sebelah dech non."

Kemudian Mika dan Nazwa berjalan ke sebelah. Mereka menemukan Yola sedanh duduk di sofa sambil memainkan hp nya.

"Mama." teriak Mika.

"Sayang bisa gak si jangan teriak." omel Yola. Kemudia Mika hanya nyengir kuda.

"Mama emang milih apa an?"

"Tuh." tunjuk nya.

"Hah? Mama mau make jilbab emang nya?"

"Ya gak lah. Ini buat kamu."

"Harus pake jilbab ya?"

Dan Yola menganggukan kepalanya antusias.

"Ihh gak mau mah. Panas nanty. Entar ketombean rambut aku."

"Mana ada ketombena. Dasar. Lihat tuh Nazwa memang dia ketombean."

"Gak ko non. Heehhee malah enak kalau make jilbab."  kata Nazwa sambil terkekeh.

"Iya dech gak papa. Milih jilbab itu." akhirnya Mika pun memilih semua  jilbab itu.

"Em kita belanja aja yuk ke toko sembako. Untuk keperluan kamu disini."

"Iya mah." Mika sangat semangat kalau masalah shoping-shoping. Baik pakaian ataupun makanan. Karena itu adalah makanan sehari-hari untuk dirinya.

Kemudian mereka belanja banyak di toko sembako. Untuk keperluan Mika dan keluarga Nazwa.

Setelah belanja banyak, mereka kembali ke rumah Nazwa. Dan Nazwa meringis melihat belanjaan Yola yang sangat banyak itu. Bahkan untuk 1 bulan aja lebih bahkan sangat lebih.

"Mang Dadang, papa tolong ambil semua barang di bakasi ya." teriak Yola saat sampai di halaman rumah Nazwa.

"Iya bu." kata Dadang dengan sigap.

"Masya allah banyak sekali belanjaan nya." gumam Dadang saat membuka bagasi. Dan Andra tidak heran dengan belanjaan istrinya. Memang Yola sangat gila belanja tapi hanya untuk keperluan saja. Bukan untuk hal yang tidak penting.

Sedangkan Mika, Yola dan  Nazwa sudah duduk manis di sofa ruang tamu bersama Heno dan Yayi.

"Mah. Ini taruh dimana?" teriak Andra saat masih di teras.

DUA HATI SATU CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang