Mohon di simak baik-baik, yaa
Jika ingin cerita ini lanjut,
Seperti saya udah katakan,
Saat part ini mendapat like 30,
Maka langsung akan saya update lanjutannya,
Dan saya tidak akan mengupdate sebelum like 30 itu.
Saya sudah mengetik banyak untuk kelanjutan cerita ini.
Jika memang kalian penasaran
Sama kelanjutannya. Maka kalian tahu mesti melakukan apa.
Bahkan ending pun udah saya ketik.(Part ending di cerita ini)
Kenapa saya bersikeras? Karna saya ingin mengetahui, seberapa exited kalian dengan cerita ini.
~~~♡♡♡~~~
Pukul 10:08 A.M
Dua orang pemuda baru memasuki sebuah gor basket, terlihat gor sepi dari penonton, Jun dan Zhehan memperhatikan sekitar, hari ini adalah hari dimana pemuda cantik itu akan mengikuti seleksi peserta olimpiade yang di adakan oleh tim Gong Jun. Hanya ada beberapa orang yang di dalam gor ini, mereka yang berkepentingan mengawal pelaksanaan seleksi pada hari ini.
Selama satu bulan persiapan Zhehan tak main-main dengan tekadnya, pemuda cantik itu terus menjalani latihan cukup ketat untuk bisa lolos dengan Jun sebagai yang mengawasi latihannya. Tentunya Zhehan latihan bukan di gor basket yang ada di kawasan mansionnya, karna jika sang papah tahu, tentu tuan besar itu akan sangat marah dan langsung melarang Zhehan mati-matian. Zhehan tak ingin ambil resiko, ia pun menyewa sebuah gor kualitas terbaik selama satu bulan full, hanya dirinya yang bisa latihan di tempat tersebut selama jangka waktu yang telah ia tentukan.
Sebenarnya Jun sempat melarang Zhehan untuk ikut seleksi apalagi kompetisi, ia pernah berjanji pada mamah Zhehan untuk menjaga dan takkan pernah tinggalkan Zhehan ketika wanita cantik itu berbicara padanya empat mata saat dirinya menginap di mansion Zhang.
Nyonya Zhang telah mempercayakan putra tercintanya kepada Gong Jun!
"Kau sedang apa?" Jun menghampiri Zhehan yang sekarang tengah sibuk berkutat di dapur.
Ini pukul setengah sembilan pagi, Jun benar-benar tak sadar waktu sampai-sampai bangun kesiangan, atau mungkin karna kamar Zhehan terlalu nyaman, membuatnya terlupa akan kebiasaan bangun paginya.
Pada saat dirinya terbangun dari tidur, bahkan sarapan sudah tersedia di atas meja makan yang ada di kamar Zhehan.
Zhehan memberikan dirinya sebuah note kecil yang di letakkan pemuda cantik itu di atas bantal di sebelah Jun dimana Zhehan tidur sebelumnya, mengatakan bahwa jika dirinya sudah bangun tidur untuk segera mandi dan memakai pakaian yang sudah Zhehan siapkan untuk Jun, kemudian sarapan yang telah di sediakan di atas meja. Baru setelahnya menemui pemuda cantik itu di dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEGALANYA
Lãng mạn"Zhehan, kau adalah segalanya bagiku, ku mohon jangan pergi, jangan tinggalkan aku, ku mohon bertahanlah, hiks" tangis Gong Jun seraya menggenggam erat dan meletakkan punggung tangan sang pujaan hati Yang sedang terbaring tak berdaya di pipinya Yan...