"Sayang"
"Apa cara ku salah?" Tanya Heros tanpa menatap lawan bicaranya, ia tetap fokus melihat dari balik jendela yang langsung menyuguhkan halaman luas dan tanaman hias nan indah.
Hera memang baru saja memasuki kamar pribadi mereka setelah berbincang dengan ibu mertua dan melihat keadaan kyara terlebih dahulu.
Ia menghela napas pelan, sebenarnya apa yang di lakukan Heros tidak salah, kan? Tapi cara pandang dan pemahaman antara anak dan ayah itu lah saling bertolak belakang.
Masa itu, memang sampai saat ini sangat menghantui mereka, apalagi sekarang putri kecil yang cantik jelita telah hadir dikehidupan yang gelap dengan perlahan membuat ia menjadi terang. Berharap semua tidak akan terulang ataupun merasakan sesuatu yang seharusnya tidak perlu dirasakan.
"Tidak ada yang salah" akhirnya Hera buka suara, Heros tersenyum tipis.
"Aku bahkan merasa seperti tidak mengenali anakku sendiri" ucap Heros pelan.
"Aku tahu maksudmu, tapi kau tahu kan maksud ayah?"
Heros menjawab dengan gumaman.
"Yakinkan ayah, apa kau sanggup?"
"Aku tidak yakin" jawabnya
Hera berjalan perlahan, dan memeluk Heros dari belakang, seolah memberikan ia ketenangan dengan mengelus dada bidang sang pria dengan cara sensual.
"Aku memang kacau untuk hari ini, tapi jika menenangkannya dengan cara yang kau beri seperti ini, maka akan berakhir dengan tubuhmu remuk dan tidak bisa berjalan dengan benar, sayang" ucap Heros dengan tenang, dan itu membuat Hera melongo mendengar nya.
Apa yang ada dipikiran suaminya ini?
"Kenapa pikiran mu semakin bodoh, huh?"
"Ada yang salah, nona?" Heros menarik tangan Hera dengan lembut, dan membawa wanita itu ada di depannya, tubuh tinggi nan tegap sangat pas untuk melindungi tubuh kecil nan sexy.
"Ah, aku tahu....apa requestmu untuk malam ini Daddy" suara lembut dan mendayu itu mampu membuat bulu kuduk Heros merinding, ganas nya ia maka ganas lah istrinya.
"Tidak perlu, kita tidak akan menggunakan busana dimulai dari sekarang sampai esok pagi"
"AAA" teriak Hera.
Heros dengan cepat mengendong Hera ala koala, dan membawanya ke ranjang big size milik mereka berdua.
"Ingin satu atau dua skop..hmm?"
"........"
Biar jawaban Hera kita tutup rapat ya....eheheh
~~~~~
"Uugh" lenguhan kyara terdengar, dengan pelan ia membuka matanya dan melihat sekeliling kamar besar itu.
"Dimana mereka" gumam kyara.
"Hai, kau sudah bangun sweety?" Suara berat terdengar dari bilik kamar mandi.
"Grandpa"
"Ya sayang, kenapa bangun?"
Kyara tersenyum manis "ayo jalan-jalan grandpa, ayo ke mall" ajak nya tanpa menjawab pertanyaan Alex tadi.
Elusan di kepala kyara terhenti, seulas senyum pun pudar di bibir Alex. "No! Siapa yang mengijinkanmu keluar dari mansion ini?"
"Daddy dan kaka membawa ku keluar untuk jalan-jalan grandpa lalu apa salahnya?" Heran kyara.
KAMU SEDANG MEMBACA
KYARA (On Going)
Romance{Sebelum membaca follow dulu yuks, mari berteman🙂🌼} Selamat membaca dan selamat datang di cerita pertama aku ◍•ᴗ•◍ Lve u all♡⌓♡ Bismillah, cus langsung baca aja ya ehehe