DI APLIKASI FIZZO SUDAH UPDATE SAMPAI BAB 20 LOH😍. CUS LANGSUNG MELUNCUR KE SANA. JANGAN LUPA TAMBAHKAN KE PERPUSTAKAAN, LIKE, KOMEN DAN SHARE🤗
Mata Nayeon membulat sempurna. Rasa kantuk yang sedari tertahan perlahan menghilang dalam sekejap. Ia menahan napasnya sebentar. Ray? Bagaimana keadaan pria itu? Ia bahkan melupakannya. Ia terlalu asyik mengobrol dan menonton film bersama See Yeon hingga larut malam. Bahkan kakak angkatnya itu menginap di apartemennya, mengingat jarak dari rumah ke apartemennya cukup jauh.
Nayeon melihat ke arah jam Weeker di atas nakasnya. Pukul 00:24 malam hari. Nayeon mengacak-ngacak rambutnya frustasi. Ada 2 orang pria dalam apartemennya? Astaga!
Segera Nayeon bangkit dan menuju toiletnya. Nayeon berjalan pelan takut membangunkan kakak angkatnya yang tengah terlelap di kursi di depan televisinya.
Nayeon mengumpulkan keberaniannya saat sudah sampai di depan pintu bernuansa pink itu. Pria itu pasti akan sangat murka. Perlahan Nayeon mengetuk pintu itu dan membukanya.
"Lee kau didalam?" tanya Nayeon pelan.
Hening. Tak ada jawaban.
"Lee?" Panggil Nayeon sekali lagi.
Nayeon menelan salivanya. Pria itu tengah terduduk di atas closetnya sambil menerawang jauh. Ray lalu mengalihkan pandangannya menatap Nayeon yang berdiri kikuk. Tatapannya seolah meminta penjelasan.
Nayeon tersenyum lebar dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Maaf, aku lupa kau masih di sini."
Ray semakin menatap kesal Nayeon. Apalagi setelah mendengar pengakuan Nayeon yang begitu mudah melupakannya.
"Lee apa kau marah?" tanya Nayeon karena pria itu tak kunjung bergeming.
Terdengar Ray menghela napasnya kasar. Ray berusaha mengendalikan amarahnya agar tak meluap begitu saja.
"Oh, bagaimana kalau besok kau ku traktir makan di luar sebagai permintaan maafku." Nayeon mencoba membujuk Ray agar pria itu memaafkannya.
Ray masih tak bergeming.
"Bagaimana?" Nayeon memasang wajah baby face-nya sambil mengedip-ngedipkan sebelah matanya.
Tidak bisa! wajah itu terlalu imut. Ray tak sanggup menolaknya.
"Baiklah," ucap Ray. Walau dadanya masih bergemuruh menahan kesal. Tapi setidaknya setelah melihat wajah Nayeon tadi, rasa kesalnya sedikit berkurang.
Nayeon tersenyum. Lalu mengajak Ray keluar dari toilet itu. Ia sampai lupa kalau kakak angkatnya tengah menginap di apartemennya.
Nayeon kembali menelan salivanya. Sedangkan Ray tampak membulatkan matanya. Bahkan pria itu menginap di apartemen milik Nayeon.
"Benar-benar tak tahu malu!" ucap batin Ray--tak sadar diri.
Keduanya berdiri mematung menatap tubuh See Yeon yang tengah tertidur lelap.
Ray kembali menatap Nayeon seolah meminta penjelasan. Sedangkan Nayeon memukul-mukul kepalanya pelan. Ia sangat-sangat frustasi dengan kehadiran kedua pria di apartemennya. Lalu dimana Ray akan tidur? Sedangkan sofa tempat Ray biasa tidur telah ditempati oleh kakaknya dan lagi hanya ada 1 kamar di dalam apartemennya.
Tiba-tiba See Yeon menggeliat mencari posisi nyaman dalam tidurnya. Hal itu membuat Nayeon sedikit terkejut dan kembali mendorong Ray masuk kedalam toilet. Kali ini bukan Ray saja, tapi Nayeon juga masuk kedalam toilet itu.
"Apa yang kau lakukan, ha? Jangan bilang kita akan semalaman didalam toil--," protes Ray.
Nayeon segera menutup mulut Ray dan memberikan isyarat supaya ia memelankan suaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, Mr. Lee
General FictionNayeon, gadis cantik berparas mungil selalu bersemangat dan bekerja keras menjalani kehidupannya. Walau ia hidup seorang diri di sebuah apartemen kumuh, tak menyurutkan tekadnya untuk menjadi seorang penulis novel terkenal. Nayeon bekerja menjadi se...