9 - Apartment Talks

3 1 0
                                    

"Buka pintunya, nggak?! Dalam hitungan tiga gue dobrak nih kalo nggak lo buka!" teriak suara di interkom unit apartemen loft milik Terra.

Terra bergegas berlari ke arah pintu sambil tertawa mendengar suara Odel. Odelia Neva Smith, sahabat karibnya sejak SMP.

Belum sempat Odel menyelesaikan hitungan ketiganya, Terra sudah membuka lebar pintu apartemennya dan menarik Odel untuk masuk ke dalam, lalu menutup pintu agar tetangganya tidak terganggu dengan suara sopran milik Odel.

"Lo bisa nggak berisik, nggak, kalo ke sini?"

"Nggak bisa, Miss Finally Fashion Designer," jawab Odel sambil menghempaskan tubuhnya ke sofa berwarna ivory di ruang tengah Terra. Odel lalu meraih remote TV di hadapannya dan menyalakan TV berukuran cukup besar di tengah-tengah ruangan.

"Lo ke sini cuma mau numpang nonton Netflix?" sindir Terra sambil melipat kedua tangan di di depan dadanya melihat kelakuan sahabatnya. "Nggak pengen denger cerita gue?"

"Gue dengerin, kok. Gue multitasking. Gih cerita," jawab Odel sambil masih sibuk memilih drakor yang hendak dia tonton.

"How about I'm working together with Junior?"

Mendengar nama Junior disebut, Odel serta merta menoleh ke arah Terra dengan mata melotot tidak percaya. "Junior yang model terkenal itu? Yang gue demen banget itu?"

Terra mengangguk sambil berlalu meninggalkan sahabatnya menuju ke kamar mandi di dekat pintu masuk.

"Terr! Sini cerita dulu lo! Jangan sepotong-sepotong dong. Ih, ngeselin lo ya!" teriakan Odel di ruang tengah yang bisa Terra dengar sampai kamar mandi membuatnya tertawa.

"Duduk sini nggak lo!"

"Sabar, gue ambil minum dulu," jawab Terra sembari membuka pintu kulkasnya, mengambil dua botol cold pressed juice favoritnya dan Odel.

"Junior jadi BA nya Arundaya?"

"Bukan."

"Terus?"

"Sabar dong, Cantik," jawab Terra sambil menyodorkan juice kepada Odel yang masih menunggu cerita dari Terra dengan wajah penasaran.

"Lo udah tau kan gue akhirnya bantuin Pieter buat jadi asisten dia?"

"Udah, kan lo udah nanya ke gue beribu kali tentang tawaran Pieter, Terr. Skip deh cerita yang itu."

"Jadi Pieter ini kenal baik sama Junior. Dan Junior nanti yang jadi muse-nya Pieter pas KusumArt Gala. So, yeah. I'm working together with Junior."

"Gue bisa nebak sih, Pieter bakal jadiin Junior modelnya. Dulu pertama kali Pieter booming kan Junior juga modelnya."

"Terus sebelum itu gue ternyata sempet ketemu Junior juga pas di bandara. Kacamatanya jatuh gitu di depan gue. Terus gue ambil, gue balikin ke dia. Tapi gue nggak tau kalo dia Junior. Bego ya gue?"

"Emang," jawab Odel singkat yang membuat Terra mencubit pinggang Odel.

"Terus Junior ternyata sering nginep di bungalow sebelah gue di Arundaya. Kata Mbok Gek Dita he's regular guest,"

"Demi apa lo? Dan lo juga baru tau kemaren?"

"Kayaknya gue yang nggak pernah bareng aja nginep sana sama dia, jadi nggak pernah ketemu."

"Gue mau dong, Terr, nginep di Arundaya sama lo ya, ya, ya, please..." rengek Odel sambil menggelayuti lengan Terra.

"Berapa kali gue ngajak lo, hah?! Disuruh cuti aja susahnya minta ampun. Dibayar berapa lo sama bos lo? Udah gue keep satu invitation buat lo ke KusumArt Gala. Awas kalo nggak dateng lo ya!"

"Demi apa lo, Terr? Gue bisa ketemu Junior dong? Aaaaakk, you're the best!" Cicit Odel lalu memeluk erat sahabatnya itu dan menciumi pipinya tiada henti, membuat Terra kewalahan.

"Eh, ada satu lagi, Del," Terra menoleh ke arah Odel sebelum menyelesaikan kalimatnya. "Lo inget John?"

"John siapa? John first love lo itu? Inget lo?" Odel terkekeh. "Masih nyariin dia nih ceritanya? Cinta lama bersemi kembali?"

"Gue udah ketemu sama orangnya."

Odel hampir menyemburkan juice yang dia minum mendengar ucapan Terra. "Demi apa lo? Ketemu di mana? Bener namanya John? Gila ya, gue inget dulu lo minta tolong gue buat nanyain temen-temen gue di Saint Williams, dan ternyata buanyak banget yang namanya John. John yang gondrong, banyak! Yang mau sekolah di US juga banyak!" Odel membuka memorinya kala itu.

"Lo tau nggak nama lengkapnya Junior?"

"Junior Suh? Iya nggak sih? Setau gue sih itu. Kenapa tiba-tiba jadi ke Junior deh. Ini si John apa kabar?"

"John Junior Suhayr. Nama lengkapnya Junior, John Junior Suhayr."

"No fucking way! John sama Junior ini orang yang sama? John yang kejebak di lift sama lo waktu itu maksud lo Junior? Wait, Suhayr? Sama apa beda nih sama Suhayr Group?"

"Sama. Dia anak tunggalnya Om Januar sama Tante Miryam, yang punya Suhayr Group. Shock nggak lo?"

"Gila! Kemana aja gue sebagai fans berat Junior?!" Odel masih tercengang. "Emang beda banget mukanya sampe lo nggak ngenalin, Terr?"

"Honestly, awalnya gue nggak inget sama sekali tentang kejadian kejebak di lift waktu itu kalo bukan Junior yang ngingetin. You know," Terra memutar-mutar jari telunjuk di sebelah pelipisnya. "Dia kayak kecewa gitu pas gue bilang gue nggak inget," lanjut Terra.

"Lo nggak cerita tentang kecelakaan lo?" dengan berat hati Odel menanyakan hal yang cukup sensitif bagi Terra. Terra hanya menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan Odel.

"Pasti mamanya udah cerita."

"Tapi masalah lo sempet amnesia beberapa hari yang bikin lo agak susah inget kejadian-kejadian sebelum kecelakaan kan dia nggak tau," ungkap Odel.

"Emang dia perlu tau?"

"Mungkin? Habisnya lo keliatan sedih pas lo bilang Junior kecewa karena lo nggak inget sama dia. Wasn't your intention to forget him, right?"

"Maybe I should tell him someday," Terra menyetujui saran Odel.

"Lo masih suka ya sama Junior?"

"Ya suka lah. Emang lo nggak?"

"Gue tanya masih apa enggak. Bukan suka yang kayak gitu, nyet! He's Junior and he's John, your first love."

"Terus nanti kalo gue kasih tau gue udah punya anak, apa nggak mundur teratur dia?" Terra tertawa.

"Eh, keponakan gue apa kabar? Gue harus segera ke Bali sih. Gue kangen banget!"

"Nanyain lo terus tuh. Aunty Odey mana Aunty Odey."

"Lo stop deh bilang kalo udah punya anak ke cowok-cowok yang deketin lo, kalo lo masih pengen cari pacar."

Terra tertawa mendengar perkataan Odel. "Lah memang itu ujian pertamanya. Emang Brielle anak gue, di dalam hukum juga gue wali sahnya Brielle. Kalo emang ada cowok yang mau serius sama gue ya dia harus mau nerima Brielle juga dong. Bener, nggak?"

"Pantesan aja lo lama ngejomblo," sungut Odel yang ikut prihatin dengan kisah cinta sahabatnya itu. "Kalo Junior mau nerima Brielle, lo mau sama dia?"

"Siapa yang nggak mau sama Junior, gue tanya?" jawab Terra sambil memainkan botol juice di tangannya.

"Terr, listen to me. You deserve to be happy and this is your time to be happy. Go find someone you love and love you as well. And if he is the answer then go get him."

Truveil; Menemukanmu | Johnny SuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang