#9 Perkara Martabak Keju

220 22 0
                                    

"Lo lagi nggak kerasukan kan, kak?

Lagi-lagi suara Gio adalah suara orang rumah pertama yang Kenzo dengar pagi itu. Bagaimana tidak, mereka tidur dalam satu ruangan yang sama. Dan melihat Gio sudah rapi dengan setelan putih abu-abunya serta handuk yang tersampir dikasurnya, menandakan kalau adiknya itu baru saja mandi.

(Posisinya tadi pas ngapalin materi tuh gini sambil liat langit-langit kamarnya)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Posisinya tadi pas ngapalin materi tuh gini sambil liat langit-langit kamarnya)

"Matamu kerasukan" Kenzo bersungut-sungut, lantas menyahut handuk bekas Gio yang tersampir dikasurnya tadi.

"Lah, situ kan ngomong sendiri tadi"

"Lagi hapalin materi gue monyet!"

"Ohh... anak IPA ada hafalannya juga ya? Gue kira cuma ngitung-ngitung doang"

Kenzo mendelik, "Lo kira IPS doang apa yang ada hafalannya? IPA juga ada, hafalannya bisa buat orang mati mendadak"

"Emang ada gitu?"

"Ada lah bambang! Coba aja lo hafalin rumus fisika, kimia, dan lain sebagainya dalam satu hari, kalau gak mati mendadak lo"

Pagi itu pembahasan keduanya berakhir. Bahkan sebelum Gio kembali membuka mulutnya untuk bertanya, Kenzo sudah tahu dengan apa yang akan dikatakan selanjutnya oleh laki-laki itu. Secara otomatis ia kabur lebih dulu. Kalau saja ia masih meladeni pertanyaan aneh-aneh dari Gio dapat dipastikan Kenzo akan lebih gila dibandingkan menghafal rumus.

Di saat yang bersamaan sebelum menuruni tangga, Kenzo mendapati Keeneth sama-sama keluar dari kamar. Juga menyampirkan handuk dipundaknya. Keduanya saling melemparkan tatapan tajam sembari menuruni anak tangga satu persatu. Lalu dalam sepersekian detik setelahnya, mereka menuruni tangga dengan kecepatan penuh.

Dean berniat membangunkan Kenzo dengan segelas air ditangannya langsung terbang jatuh kewajahnya begitu saja. Tanpa perhitungan.

"Anak gadis lagi mandi!"

Satu kata yang berhasil membuat Kenzo dan Keeneth berhenti mendadak. Mereka menatap mata Dean dengan tatapan mematikan. Seolah-olah situasi mereka saat itu menuntut penjelasan dari sang Kakak.

Tapi Dean tidak menggubris tatapan keduanya, yang seharusnya melemparkan tatapan itu adalah dirinya, ia yang menjadi korban pagi itu.

Tapi Dean tidak menggubris tatapan keduanya, yang seharusnya melemparkan tatapan itu adalah dirinya, ia yang menjadi korban pagi itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KEIZARO'S (Tempat Berpulang) [NCT] ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang