Azriel memberhentikan motornya tepat di depan rumah Kanza, diikut Kenzo yang juga memberhentikan motornya. Tidak banyak anak kecil disekitaran rumah Kanza dan Azriel.
"Sudah sampai, Ratu" Azriel menggoda Kanza. Perempuan itu hanya tersenyum lebar mendengarnya. Tidak mengeluarkan kata larangan, karena hal itu sering dilakukan oleh Azriel.
Kanza membuka pagar rumahnya lebar-lebar.
"Ken, lo tunggu disini ya?" ucap Azriel pada temannya.
Kanza terbelalak mendengar ucapan Azriel. 'Ngapain titipin temennya disini coba?'
"Kenapa gue gak ikut kerumah lo aja?? Kan itu disana deket!"
"Iya!!" Timpal Kanza melotot.
"Lo disini aja!! Gue mau minta izin sama Mama gue, ntar kalau liat lo gak di izinin lagi. Hahah" ujar Azriel bercanda.
"Emang ada pernah gue ngajak lo macem-macem, sampe segitunya? Biasanya juga gue main dirumah lo, nggak kenapa-kenapa tuh" Kenzo protes. Masa iya ia menunggu dirumah Kanza?
"Baper amat lo. Itu rumah gue cuma sepuluh langkah dari sini, apa susahnya nunggu disini?"
"Ya, lo juga! Apa susahnya bawa gue kerumah lo?"
"Ya gak susah sih.... pokoknya lo tunggu disini, bentar doang, gue minta izin trus cabut" Azriel tetap menolak untuk membawa Kenzo kerumahnya.
Ia kemudian beralih, "Za, gue titip bentar ya? Bentar doang kok"
"Terserah lo deh, Zriel. Kalau mau masuk, masuk aja ya? Gue mau ganti baju dulu" Pasrah Kanza. Tetap mempersilahkan Kenzo.
"Tuh, Ken, duduk didalem ya? Jangan dimotor" Azriel menunjuk kursi yang berada di teras rumah Kanza.
Dengan berat hati, Kenzo mengiyakan Azriel, "Lo, jangan lama ya?!"
"Iya, sip!" Azriel bergegas melajukan motornya sampai depan rumahnya. Hanya sepuluh langkah dari rumah Kanza.
Kini hanya tersisa Kenzo dan rasa ragu-ragunya melangkahkan kakinya masuk melewati pagar rumah Kanza. Ia menoleh kanan-kiri menyadari komplek belakang rumah Kanza sangat sepi. Hanya ada dia, motor kesayangannya, dan kesepian yang membuncah kala itu.
"Permisi..."
Tubuhnya kini sudah berada pada salah satu kursi yang ada disana, meskipun terpaksa. Rumah Kanza menjadi salah satu rumah gadis pertama yang ia datangi.
Pria itu hanya duduk diam, memperhatikan segala bentuk, detail dari rumah itu. Tidak ada gerakan tambahan darinya, membuka ponselpun tidak.
***
"Azriel belum balik?" tanya Kanza yang berjalan mendekati kursi disamping Kenzo. Gadis itu mengenakan baju oversize dan celana pendek, sangat nyaman baginya.
Kenzo menoleh, langsung tahu dalam sekejap kalau suara itu berasal dari gadis yang ia tolong tadi pagi.
"Eh, iya belum"
"Lama banget sih itu anak!" ujar Kanza agak kesal.
Kenzo tersenyum beberapa detik sebelum kembali fokus melihat jalanan. Iya jalanan, mungkin bingung mau ngapain. Hening menyelimuti keduanya, karena Kanza juga hanya diam memperhatikan sekitarnya. Keduanya duduk diam tanpa bicara apa pun.
"Eh, mama udah mau berangkat?" Kanza sontak berdiri, mendekati sang Ibu yang sudah berpakaian rapih lengkap dengan baju dines malamnya.
"Ada tamu, kok ga dibikinin minum nak?
"Ah iya, lupa heheh"
Kenzo pun sontak beranjak dari duduknya, "Nggak usah repot-repot tante, sebentar doang kok"
KAMU SEDANG MEMBACA
KEIZARO'S (Tempat Berpulang) [NCT] ON GOING
ספרות חובבים(PERINGATAN!! CERITA INI MENGANDUNG KATA-KATA TIDAK SOPAN/KASAR DAN KEKERASAN) Diharapkan para pembaca dapat bijak dengan tidak membawa cerita KEIZARO'S pada kehidupan nyata🙏❤️