WARNING!!!
CERITA INI ASLI DARI IMAJINASI SENDIRI
MAAF KALAU ADA KESAMAAN PADA NAMA DAN TEMPAT
HANYA SEBUAH FIKSI DAN JANGAN DIBAWA KE KEHIDUPAN NYATA
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AUTHOR
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN
JANGAN LUPA SHARE KE TEMAN♡♡♡
Happy Reading♥︎♥︎
"Kalau begitu kamu pergi bersama Naya. Kembalikan ia dengan keadaan baik-baik sama seperti hari ini kamu membawanya."
Naya dan Mae menatap Daddy dengan tak percaya. Apa hanya itu saja keputusan Daddy setelah percakapan panjang lebar yang terjadi?
Selama percakapan dimulai, jantung Naya seakan berhenti berdetak. Kalau begitu Naya tak perlu berperang dengan batinnya. Nyatanya gadis itu tersenyum lega, lalu memeluk Daddy erat.
"Daddy tidak bohongkan?" tanya Naya yang sebenarnya masih waswas.
Daddy tersenyum, lalu menggeleng. Ia usap dengan kasih sayang rambut halus itu. "Pergilah, sayang. Daddy akan menunggu kamu pulang," ucap Daddy.
"Daddy, terima kasih. Naya sayang Daddy."
"Sayangnya cuma ke Daddy aja, nih?" tanya Mae berlagak cemburu.
"Tidak, Naya sayang Daddy dan Mae," balas Naya membuat Mae mengusap rambutnya.
"Sudah, pergi sana," ucap Daddy.
Naya menyalami mereka dan diikutin Jefri. Ia terima uluran tangan pria itu, kemudian menggenggamnya erat.
"Jaga putri Daddy," ucap Daddy sembari menepuk dua kali bahu Jefri.
"Baik, Daddy."
"Jangan mengebut, ya," ucap Mae ikutan memberi nasihat pada Jefri.
"Iya, Mae."
"Kami pergi dahulu. Assalamu'alaikum," ucap Naya dan Jefri bersamaan.
"Wa'alaikumsalam," balas Mae dan Daddy.
Sepeninggalan Naya dan Jefri, Mae langsung mencubit halus pinggang Daddy. Pria itu meringis kesakitan, lalu tersenyum lebar.
"Kamu tuh, ya. Bikin aku deg-degan aja. Aku pikir kamu mengusir Jefri. Ternyata ... aish!" ucap Mae berdecak.
Mae geleng kepala dibuat Daddy. Tidak tahu harus berkata apa lagi. Daddy yang mendengarnya terkekeh, lalu menarik bahu Mae agar mendekat padanya.
"Sifatnya tidak jauh beda seperti Jamal, makanya aku memberikan kepercayaan pada Jefri," ucap Daddy membuat Mae mengangguk.
"Kamu benar. Kita sangat mengenal keluarga Pradipta. Mereka tidak akan meninggalkan orang yang mereka cintai. Mereka akan selalu menjaganya. Aku harap keputusan kita sudah benar, Mas."
♡♡♡
Naya makin erat memeluk lengan Jefri. Atensinya turun saat Jefri mengusap punggung tangannya. Jefri membawa Naya masuk ke dalam.
"Assalamu'alaikum," ucap keduanya.
"Wa'alaikumsalam," balas mereka yang sudah kumpul di ruang tamu.
Bubu menghampiri Naya dan Jefri yang masih berdiri di depan pintu. Ia rangkul bahu itu sampai genggaman Naya pada lengan Jefri terlepas. Naya menatap Jefri, lalu dibalas anggukan oleh pria itu.
Di sana bukan hanya Bubu dan Papa saja, tapi ada Chani yang duduk disebelah Marvel. Pagi sekali memang Marvel menjemput Chani. Bahkan saat Jefri di sidang Daddy, Chani sudah tidak ada di rumah. Gadis berkulit tan itu terkekeh melihat wajah kaku Naya.
"Cantik sekali," ujar Bubu saat mengelus pipi Naya dengan penuh kasih sayang.
Bubu dan Naya sudah duduk di satu sofa, sedangkan Jefri duduk disamping Papa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum (On Going)
Roman d'amour|| Nomin Ft Guanren || -Tidak selamanya hidup menceritakan kebahagiaan- Kembar WARNING!!! #GS #SLOWUPDET #BAHASABAKU #060722 (Publish) #010323 (Revisi) #- (End)