Elena terdiam menatap pantulan dirinya dicermin. Dia teringat percakapannya dengan Axel kemarin.
"Pegangan," Axel melajukan motornya dan meninggalkan pekarangan VHS.
Elena memejamkan matanya menikmati sapuan angin yg lembut diwajahnya. Tapi tak bertahan lama saat Axel menghentikan motornya.
"Kenapa berhenti?" Tanya Elena. "Makan," Elena mengangguk dan berjalan mendahului Axel. Ingat bukan kalau Elena orang yg paling nggak mau ribet?
"Mau pesen apa?" Tanya Axel. "Es krim," Axel mengernyitkan dahinya. "Nggak makan?" Tanya Axel. "Kamu lupa kalau aku nggak bisa makan sembarangan?" Bukannya menjawab,Elena bertanya kembali.
"Lupa," jawab Axel yg dibalas gendikan bahu oleh Elena. Akhirnya Axel memesan pesanan Elena dan juga dirinya.
"Gw boleh nanya?" Disela sela makannya Elena bertanya tanpa memandang Axel. "Hmm?"
"Lo suka sama Liana?" Axel terdiam beberapa saat sebelum menjawab. "Kenapa nanya gitu?"
"Nope,cuma penasaran aja karna semua murid bilang lo nggak suka deket sama cewek tapi lo deket sama Liana," jelas Elena.
Hening, Axel tidak menjawab perkataan Elena membuat Elena mendongakkan kepalanya menatap Axel.
"Kalau gw nggak suka deket cewek,trus lo apa?" Tanya Axel. "Mungkin lo ada maksud," Elena mengendikkan bahunya tak peduli.
***
"Pagi mama,papa,Liana," sapa Elena. "Pagi sayang," jawab Amanda dan Liam. "Mau sarapan pake apa sayang?" Tanya Amanda.
"Roti aja ma," Amanda mengangguk mengerti dan mengambil roti kemudian mengolesinya dengan selai strobery kesukaan Elena.
"Berangkat dengan siapa sayang?" Tanya Liam. "Bareng Axel dad," jawab Elena. "Wahh kayaknya ada yg lagi pdkt nih," goda Amanda.
"Apaansih ma," Ucap Elena malu malu. Elena melirik kearah Liana yg menunduk.
"Berbahagialah Elena untuk sementara sebelum aku merebut semuanya," batin Liana
***
Warga VHS heboh dengan kedatangan Axel yg membonceng seorang gadis.
"Itu yg dibonceng Axel siapa woy?"
"Yahh potek hati dedek bang,"
"Kamu jahat,"
"Gw kayak kenal, ITU ELENA WOY,"
"Mereka punya hubungan apa?"
"Wisss kapal gw tuh,"
Elena turun dari motor Axel tanpa menghiraukan tatapan penasaran para murid murid.
"Ck,susah banget sih," gumam Elena berusaha melepaskan kaitan helm yg dipakainya. Axel yg melihatnya terkekeh pelan.
"Bukain," Elena mendongakkan kepalanya meminta Axel membuka kaitan helmnya. Axel mendekat. Bahkan saking dekatnya Elena bisa merasakan aroma mint masculin milik Axel.
"Nafas," Elena menghembuskan nafasnya yg sedari tadi dia tahan setelah Axel membisikkan nya.
Lagi lagi Axel kembali terkekeh. Lucu,batinnya. Tangan Axel terangkat dan mengacak rambut Elena.
"Ayo," Elena hanya menurut saat Axel menggenggam tangannya,otaknya masih belum bisa mencerna semuanya.
Tanpa mereka sadari Liana sedari tadi melihat mereka dengan tatapan kesal.
***
"Cieee,udah go publik niee," goda Dinda. "Apaan sih," sungut Elena.
"Len,lo punya hubungan apa sama Axel?" Tanya Dina temen sekelas Elena. "Nggak ada," Elena menjawabnya dengan bohong.
"Gak percaya gw,pasti lo punya hubungan sama Axel makanya lo bisa di boncengin Axel," Ucap Armi salah satu teman sekelas Elena juga.
"Ho'oh. Axel kan nggak pernah mau deket sama cewek," lanjut Anggi. "Eh,tapi kan gw pernah liat Axel boncengin Liana waktu itu," kali Ini Aisyah tukang gosip dikelas Elena.
"Isss kalian nggak boleh tau gibahin orang," Akhirnya Atikah,ustazah XII IPA1. "Dahlah ustazah mulai ceramah," Ucap Anggi. Akhirnya mereka bubar.
"Lah,aku salah apa? Kan aku cuma bilang," Elena terkekeh melihat kelakuan teman sekelasnya.
***
Di sisi lain,Liana menatap tajam kearah cermin dikamar mandi. "Awas aja kamu Elena,aku pasti bales perbuatan kamu," monolognya.
Segitu dulu ya,maaf partnya pendek. Dan maaf udah lama nggak next.
Jangan lupa Vote,komen and share ya
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND LIFE
Acak[Cerita ini murni pemikiran saya sendiri,jika ada kesamaan tokoh atau yg lainnya dimohon maaf] DON'T PLAGIAT Dikehidupannya yg pertama,Elena melakukan kesalahan dengan memberikan semua miliknya kepada kembarannya,Liana. Kasih sayang orang...