8💕.

14 1 0
                                    

"Luna?"

"Azam"Luna berjalan menghampiri azam dengan mata yang berlinang air mata,ia sangat rindu dengan laki laki yang ada di depannya sungguh ia menyesali semua perbuatannya dulu.

Azam masih diam di tempat ia syok melihat kehadiran Luna secara langsung. Dia belum siap untuk bertemu Luna luka yang gadis itu berikan masih sangat terasa sakitnya.

Ia ingin pergi dari sini.namun...

"Gue kangen banget sama lo zam.lo masih ingat kan sama gue"

Azam semakin tak bisa bergerak tubuhnya membeku ketika tangan gadis itu melingkar di tubuhnya.

Azam tak bisa berbohong kepada dirinya sendiri ia juga sangat rindu dengan luna.perlahan azam mengangkat kedua tangannya dan membalas pelukan Luna Azam tersenyum senang,sungguh sudah lama ia menantikan momen ini. Namun azam juga masih mengingat semua kejadian di masalalu

Luna sangat merindukan pelukan ini.kehangangatan,itulah yang Luna rasakan saat ini.

Perlahan Azam melepaskan pelukannya.ia merasa ada yang memperhatikan mereka berdua Azam melihat seorang perempuan berdiri taman yang tengah menatapnya dengan kesedihan,apakah ia berbuat salah?

"Maaf,gue harus pergi"

Azam hendak melangkahkan kakinya namun dengan cepat Luna menahan Azam.

"Lo udah lupain gue?apa lo udah nggak cinta lagi sama gue?"Tanya Luna dengan mata berkaca-kaca

Azam menghela nafas panjang, bibirnya melengkung membuat sebuah senyuman.ia menyingkirkan tangan Luna dari lengannya

"Iya__gue udah lupain Lo dan gue udah membuang semua rasa cinta gue jauh jauh"azam memegang kedua pundak Luna ia menatap manik hitam Luna

"Masalalu biarlah menjadi pelajaran jangan pernah bawa masa lalu ke masa sekarang ataupun masa depan,karena itu bukan alur cerita gue.kalopun kita berjodoh nantinya,gue serahin itu semua di tangan tuhan.yang jelas Lo adalah masalalu gue"Azam berjalan menjauh dari Luna namun tiba-tiba langkahnya berhenti,ia berbalik lalu tersenyum.

"Gue udah punya pacar.jadi lo__Jangan ganggu gue lagi"

Azam meninggalkan Luna yang masih membeku di tempat.niat hati ingin memberi kejutan supaya Azam seneng tapi kenapa malah jadi seperti ini?.

"Arghhhh"

Luna berteriak frustasi dia benci dengan keadaannya ia benci kepada dirinya sendiri. Harusnya ia tidak pergi waktu itu, sekarang Luna sangat menyesali perbuatannya.

"LO BODOH LUNA__LO BODOH"

"Percuma lo balik ke indo dan bela belain masuk kuliah di kampus yang sama kalo orang  yang lo inginkan malah menjauh"Luna meluapkan semua kekesalannya ia berteriak dan menangis sekencang-kencangnya.untunglah di kampus masih sepi jadi ia tidak akan malu karena jadi tontonan.

"*"*"*

Setelah mengumpulkan tugasnya Azam berlari ke kelas Sisi ,namun ia tidak melihatnya.kemana dia?apa dia bolos?.Ah mana mungkin seorang Sisi bolos kuliah. Rasanya sangat aneh tidak melihat Sisi di kampus.

Azam teringat sesuatu ia mengeluarkan ponselnya dari saku celananya.Ia mencari sebuah nama di kontaknya dan mengetikkan sesuatu
Dan mengirimkannya ke Sisi,tak lama seseorang memanggilnya dari belakang.

"Kak Azam!"

Azam menoleh ke sumber suara ia pun berjalan mendekat

Sisi terus saja menunduk ia terlihat sedih, Azam memegang kedua pundak Sisi yang kaget dengan sentuhan Azam pun mengangkat kepalanya

MENGGAPAIMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang