Happy reading.
"*"
Hari ini Sisi sedang berada di rumah Tasya setelah mengantar kedua orangtuanya pergi ke terminal. Sisi menawarkan agar mereka tinggal lebih lama lagi, namun di tolak oleh orang tuanya karena mereka harus mengurus bisnis furniture dan juga kafe milik mamah, ntah kenapa mereka lebih memilih kendaraan umum daripada mobil pribadi, katanya si supaya mengurangi polusi.gadis itu benar benar ngambek rupanya, buktinya kini Sisi harus bersusah payah untuk membujuk Tasya agar mau membukakan pintu kamarnya, sudah lima menit Sisi berdiri di depan kamar Tasya namun gadis itu tak kunjung keluar.
"Bukain dong Tasya, gue capek nih bawa pizza di tangan gue, mana tadi pesennya banyak lagi."
"Ya udah deh kalo nggak mau, pizza-nya buat pak satpam aja"
Tak lama kemudian terdengar suara pintu yang terbuka. Sisi tersenyum lega akhirnya ni anak muncul juga.
"Kenapa nggak bilang dari tadi kalo lagi bawa pizza, gue kan belum makan siang" Oceh Tasya yang langsung menyerobot kantong kresek yang ada di tangan Sisi dan membawanya masuk ke dalam kamar.
Sedikit bocoran Tasya tidak akan pernah menolak makanan apalagi yang gratis, sayang kalo nggak ambil ma rejeki nggak boleh di tolak katanya.
Sisi langsung masuk ke dalam kamar Tasya, yang lebih mirip kandang babi, baunya sangat menyengat sekali.
"Sya? Ini lo mau jadi pengepul sampah apa gimana? Astaghfirullah ini juga, ngapain sikat gigi ada di ataa televisi? Jorok banget si kamu"
"Lo aja kali nggak usah di campur aku kamu an, dan daripada lo ngomel ngomel mending lo ambilin gue tissue" Sisi mendengus kesal, ini posisinya dia tamu loh, kenapa tiba tiba jadi tukang suruh?, Tapi tetap Sisi mengambil tissue yang Tasya minta
"Kenapa tu muka? Inget ya! gue masih marah sama lo" ucap Tasya lalu memasukkan potongan pizza ke dalam mulutnya.
"Maafin gue ya sya, kemaren itu gue kebawa emosi sama kak Azam, gue ..."
"Gue kenapa? Sini deh duduk jangan jauh jauh"
Sisi berjalan mendekat dan kemudian mengambil posisi duduk di samping Tasya di atas tempat tidurnya
"Cerita cerita,apa ada kejadian yang bikin lo kesel di tempat kerja? Ada yang ngerjain lo?" Tanya Tasya dengan berbondong-bondong
"Pelan pelan tanyanya, dengerin Sisi mau cerita, kemarin aku eh gue itu di ajak makan siang sama kak Azam ...."
"Kak Azam senior kita itu? Yang ganteng rupawan mirip gatot kaca itu?"
"Iya, ihh jangan di potong dulu,"kesal Sisi
"Sorry sorry, terus?" Tasya mulai serius mendengarkan cerita Sisi, ia mengambil posisi paling nyaman agar bisa fokus.
"Wahh aku pikir kebetulan nih,sejak pagi kan aku belum makan tuh? Ya udah aku iyain aja,"
Kita udah sampai tuh di kafe ,pas kita lagi ngobrol, tiba tiba ada cewek datang terus meluk kak Azam bahkan ..." Rasanya sisi tak sanggup untuk melanjutkan ceritanya, ini terlalu sulit.
*Bahkan ?" Tasha masih setia menunggu kelanjutannya.
*Bahkan ... Cewek itu nyium pipi kak Azam,"
Jujur saja sebenarnya Tasya kurang paham dalam masalah ini, jadi Sisi sama kak Azam satu kantor gitu? Terus kenapa ni anak kesel kak Azam di cium cewek lain? Apa jangan jangan?
"Lo suka sama kak Azam?"
Sisi di buat kaget dengan pertanyaan Tasya,ia harus jawab apa? Susah payah Sisi menahan air matanya agar tidak jatuh ,tapi gagal, Sisi memeluk Tasya dengan erat, ia menangis di pelukan Tasya dengan tersedu-sedu, hatinya benar-benar sakit mengingat kejadian saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENGGAPAIMU
RandomYuk mampir😘 Sapa tau betah ye kan🤣 #cerita ringan #cerita Cinta #pengorbanan #kesetiaan