PART^14

350 25 0
                                    

Kevin!

Semangat Kevin!

Kevin!

Riuh penonton meramaikan stadion basket siapa yang tidak terkesima penampilan Kevin sekarang, mempunyai tubuh yang bagus roti sobek tercetak jelas di jersey basket ke banggaannnya karna keringat.

Team lawan mendapatkan bola dan menyerang lebih dulu namun gagal mencetak poin dan mendapatkan free throw saja. Tekanan suporter membuat pemain lawan nomor 14, hanya dapat memasukkan 1 tembakan bebas. Sebadas itu penggemar Kevin

Beberapa kali juga Kevin mengelap keringat yang bercucuran membenarkan helaian rambut lepeknya kebelakang, membuat para ciwi ciwi teriak histeris terpesona.

Team lawan point yang didapat kini beda tipis namun team Kevin masih unggul satu point dari lawan, keringat sudah membanjiri wajahnya waktu tersisa sepuluh menit lagi.

Ada kemungkinan team lawan menyusul point bila Kevin lengah teamnya pasti kalah, tapi janjinya pada Nuca ia harus tepati dengan sekuat tenaga membayar ketidak hadirannya untuk mendampingi kemotherapi Nuca yang pertama.

"Kevin fokus!".

Seru Raihan yang melihat teman nya bermain mulai tak fokus, bola langsung di ambil dari tangan Kevin tanpa sadar team lawan menguasai bolanya.

Rapatnya pertahanan dari tim lawan membuat pemain team Kevin kesulitan mencetak poin dan beberapa kali terkena shot clock violation.

Bught

Kevin terjatuh tersungkur karna badannya tidak seimbang bertubrukan dengan anggota lawan ketika ingin merebut bola.

"Lo enggak papa?".

Reihan kembali mendekati Kevin mengulurkan tangannya, membantu Kevin berdiri membalas dengan jempol.👍

Di menit-menit akhir tembakan tiga angka dari pemain-pemain Tim kevin di kuarter keempat sehingga skor tim Kevin menyentuh 100 poin lebih, point menjadi 107-61.

"Selamat bro jadi kapten terbaik kita nih". Ucap Raihan dan pemain lainnya bersalaman mengucapkan selamat.

Kevin menepati janjinya menang di pertandingan basket, ini adalah kemenangan terakhir kali mengharumkan nama sekolah karena ia sudah akan mengikuti ujian kelulusan dan masuk ke perguruan tinggi.

"Kevin lo mau ikut kumpul dulu gak?".

"Gue mau langsung pulang aja, hari ini Nuca lagi kemotherapi".

"Titip salam ya buat adek lo semoga cepat sembuh".

"Makasih Rei". Kevin membereskan barangnya " Oh ya gue mau bawa piala nya engga papakan, gue udah janji sama adek gue?".

"Bawa aja engga papa lagian di sekolah udah banyak hasil dari team kita".

"Gue duluan ya.. makasih buat semuanya".

"Ya hati-hati di jalan vin".

Senyumnya tak luntur dari wajah tampan nya membawa piala kemenangan dan juga pesanan dari Nuca, Kevin tadi pulang terlebih dahulu kerumah untuk mandi ia tak mungkin pulang langsung ke rumah sakit dengan berkeringat akan membawa banyak kuman dan bakteri untuk Nuca kini badan Nuca tak serperti dulu ia akan gampang terserang sakit.

"Assalamualaikum Ayah".

Kevin pelan membuka pintu kamar rawat Nuca dengan sedikit susah karna membawa piala yang cukup besar dan makanan kedua tangannya penuh dengan barang.

"Waalaikumsalam".

Dilihatnya Sang ayah sedang menggendong Nuca menimangnya ke kanan ke kiri dekat tiang infus kebiasaan adiknya ketika sakit rewel, tidak ingin ditinggal siapa-siapa.

Dua MASA [🌏]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang