PART^3

2.2K 158 2
                                    

Mungkin karna hari ini terlalu banyak kegiatan untuk tubuh Nuca mulai berontak dari mulai setelah nonton bioskop tadi ia sudah merasakan linu-linu di punggungnya.

"kenapa darah nya enggak berhenti sih dek?". frustasi Kevin, masih menahan tubuh Nuca takut-takut Nuca ambruk.

sudah hampir 15 menit Nuca hanya diam melihat darah yang mengalir lumayan banyak dari hidung nya lama kelamaan tubuh nya terasa lemas.

Tadinya nuca hanya ingin ke kamar mandi sendiri tapi abangnya juga ikut jadi mereka berdua ketika mereka akan keluar Nuca merasa ada yang keluar dari hidungnya ketika Kevin melihat Nuca mimisan Kevin sangat panik.

"pusing enggak?obatnya udah di minum belum?masih kuat jalan?abang gendong ya?."

Kevin pada Nuca hanya diam menunduk bagaimana abang nya ini memberi pertanyaan yang sangat banyak padanya, jujur saja kepalanya pusing setelah mimisan itu berhenti dan juga badan nya terasa lemas.

"iya pusing Bang kevin banyak nanya". Nuca memejamkan mata.

"iya maaf.. udah di minum belum obatnya tadi?".

"belum ada di bunda obatnya."

"yaudah sekarang kita balik, terus nanti minum obat". Kevin menuntun berjalan Nuca tapi Nuca mendadak berhenti.

"kenapa lagi enggak kuat jalan?atau ada yang sakit?".

"enggak.. Bang kevin jangan bilang bunda sama ayah". Dengan wajah pucat memelas pada Kevin.

"iyaa". Kevin pasrah

sesampai nya di meja tempat mereka tadi kedua orang tua mereka sudah menunggunya dengan tersenyum pada Nuca.

"kok lama sih di toiletnya". tanya ayah nya pada nuca.

"Iya yah tadi ngantri hehehe..".

Nuca dengan tersenyum, Kevin yang mengetahui sebenarnya hanya tersenyum miris adiknya ini sangatlah apik menyembunyikan sakit nya.

"Bun obat nuca."ucap kevin mengingatkan

"Astaga bunda jadi lupa".

Mengeluarkan obat yang harus Nuca minum dan memberi butiran obat itu di tangan Nuca dan meminum nya, Zaki yang melihat itu merasa hatinya terenyuh melihat anak bungsu yang ia manjakan harus meminum obat pahit yang akan mendampinggi Nuca untuk sementara ini.

"ayah gimana kalau kita pulang bareng aja berempat biar rame". ucap Nuca pada zaki

"Ayah bawa mobil sayang jadi gak bisa bareng".Bunda nya menyela.

"enggak papa nanti biar Om Damar yang bawa mobilnya". Nuca ngeyel

"bisakan yah?bisakan?".Nuca

"iyaaa apa sih yang enggak bisa buat bungsu ayah ini, yu kita pulang udah mau sore".

Mereka sudah berada di mobil menuju rumah yang di tempati kedua anak nya, Zaki menyetir sedangkan Rara duduk di sebelah Zaki kedua anak nya duduk di jok belakang. Nuca sedang merasakan apa yang terjadi pada tubuhnya.

Apa efek obatnya belum bekerja?Setelah mimisan tadi tubuhnya mulai agak lemes malahan pinggangnya mulai cenat-cenut sakit tapi masih bisa Nuca tahan, ia masih segan kalo bilang sakit takut jadi khawatir.

Dua MASA [🌏]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang