PART^5

1.9K 130 6
                                    

Nuca masih diam tak mengucapkan apapun tapi dirinya tak bisa berbohong dengan hatinya air mata itu keluar dengan sendiri dalam pejamnya, memikirkan apakah ia penting dihidup sang ayah?

"Nuca tidur lagi aja ya".

Kevin dengan mengelus kepala Nuca,  hanya memilih menutup matanya semoga saja setelah ia tidur ayah nya sudah kembali.

"Bunda susul ayah dulu".

Setelah melihat Nuca benar-benar tertidur Serena bangkit dari duduknya sekilas mencium kening Nuca dan Kevin.

"Tapi bunda---..."

Kevin berdiri dari tempat duduknya berjalan mengikuti sang bunda menutup pelan pintu ruang rawat, Kevin mengikuti langkah sang Bunda dari belakang.

"Mas kamu mau kemana?!".

Serena berjalan tergesa gesa menghampiri Zaki yang akan masuk ke dalam mobil, Zaki yang sudah membuka pintu mobil menutupnya kembali berjalan ke depan mobil menghampiri Serena.

"Ada apa? aku harus pergi keperusahaan ada urusan penting."

"Apa enggak bisa di batalin aja?Nuca baru aja sadar mas dia mau di temenin sama ayah nya!".

"Aku tahu Serena aku cuman sebentar aja."

"Atau kamu mau ketemu sama sekretaris penggoda itu".

"Kamu itu mikir nya kemana aja sih, aku itu mau ketemu klaen dan bakalan balik lagi ke sini! Aku bukan kaya kamu yang selingkuh di belakang aku sama menejer kamu!". tak kalah lantang nya berucap tegas pada Serena.

"Udah aku enggak ada waktu ngeladenin kamu disini". Ucap dingin Zaki

Zaki berjalan kearah mobil membuka pintu mobil dan masuk kedalam nya dengan menutup pintu mobil kencang, menyalakan mesin mobil mengklakson kencan. Serena yang berada di depan mobil Zaki menyingkir, Serena diam dengan menitikkan air matanya melihat kepergian Zaki.

Tak mereka ketahui pertengkaran mereka dilihat oleh Kevin yang melihat dari jauh niat nya menyusul sang bunda, malah melihat pertengkaran kedua orang tua nya tak lama suara hp Serena berbunyi telpon dari Lutfi menejernya.

"iya ada apa?."

"Serena kamu harus datang ke studio hari ini untuk pemotretan".

"Bukannya libur satu minggu?tapi aku enggak bisa Lutfi anak aku masuk rumah sakit--... batalin aja".  Serena mengigit bibirnya ragu dengan keputusannya.

"Kamu udah menyepakati kontraknya, enggak bisa ngebatalin gitu aja aku tunggu kamu Serena."

"Tap--..." sambungan telpon terputus.

Serena tak ada pilihan harus pergi ke lokasi syuting yang Lutfi beritahu, menjilat air liurnya sendiri yang di ucapkannya pada Lutfi tak mencerminkan pada dirinya.

Kevin hanya tersenyum miris yang melihat Bundanya tak lagi kembali ke arah kamar Nuca malah pergi keluar dari Rumah sakit Kevin sangat kecewa, kedua orang tuanya benar-benar gila kerja tak mementing kan Nuca yang sedang sakit.

Kevin memutuskan untuk kembali ke kamar rawat ia takut bila Nuca akan bangun dari tidurnya dan tak ada siap - siapa disana. Kevin membuka pintu pelan dilihatnya Nuca masih tidur, Kevin berjalan lesu menghampiri ranjang Nuca dan duduk di kursi yang ada di sebelah ranjang Nuca.

Kevin melihat wajah tidur adiknya yang sangat lucu dan polos, senyum kevin pun tercipta. Bila Nuca bangun dan tau apa yang terjadi tadi di parkiran Rumah sakit mungkin  Nuca akan membenci ayah dan Bunda disaat Nuca sedang sakit mereka malah memilih pekerjaan dari pada Nuca entah apa yang ada di pikiran mereka.

Kevin hanya diam menggenggam erat tangan Nuca yang terbebas dari infus dan tak dapat ia tahan air matanya keluar dengan sendirinya tanpa di perintah.

Tak lama kemudian ada sedikit gerakan dari tangan Nuca yang membalas genggaman erat Kevin, air mata yang terjatuh segera ia usap agar tidak terlihat oleh Nuca. Di keadaan seperti ini Kevin harus lebih kuat dari Nuca karna sekarang Nuca butuh sosok abang yang lebih kuat.

"Bang vin".

"kenapa udah bangun?Ada yang sakit?." khawatir Kevin pada Nuca hanya di balas gelengan.

"Bunda sama ayah". lirih Nuca.

"mereka keluar sebentar nanti balik lagi kesini." kevin membalas nya dengan senyuman pada Nuca dan membelai lembut rambut Nuca.

"Bang, Sebenarnya Bunda sama ayah sayang Nuca gak?". Pertanyaan itu lolos dari bibir Nuca dengan sendirinya

"Kenapa nanya kaya gitu?yang pasti sayanglah."Kevin menggenggam tangan Nuca.

"Mereka gak ada pas hasil tes Nuca keluar".menjeda ucapannya "dan sebelumnya nuca di rawat, Bunda sama ayah gak ada.. sekarang juga mereka gak ada mereka lebih mentingin pekerjaan mereka dibandingin Nuca". Dengan mata yang sudah berkaca-kaca Nuca mengeluarkan isi hatinya.

Kevin merengkuh tubuh Nuca memberikan kehangatan, Kevin tahu apa yang di rasakan adik nya sekarang.

"Mereka sayang sama Nuca Ayah sama bunda kerja juga buat ngebahagiain Nuca sama Bang kevin". Kevin memberi pengertian pada Nuca.

"Tapi Nuca enggak bahagia".

Nuca semakin erat memeluk badan Kevin menenggelamkan kepalanya di dada bidang Kevin.

"Nuca cuman mau Bunda sama ayah nemenin Nuca."

"Nuca mau Bunda sama ayah".

Tak bisa di bendung lagi air mata Kevin keluar dengan sendirinya keinginan Nuca sangatlah sederhana, tapi tak bisa terkabul. Kedua orang tuanya sama saja tak ada yang lebih baik, Apakah kevin juga harus bertanya apa kedua orang tuanya sayang pada kevin?.

 Kedua orang tuanya sama saja tak ada yang lebih baik, Apakah kevin juga harus bertanya apa kedua orang tuanya sayang pada kevin?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dua MASA [🌏]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang