49. You

671 68 1
                                    

000

Sesampainya Kelvin dirumah dia langsung diobati oleh sang kakak. Untung saja orang tuanya sedang pergi, jadi dia tidak perlu beralasan. Tapi diobati oleh perempuan ini sama halnya dengan dihukum. Memang kakaknya sangat susah sekali untuk bersikap lembut padanya.

“Makanya gak usah sok jagoan!” cibir Naura dengan kesal.

Bagaimana tidak kesal, sedang asyik streaming harus mendapati sang adik yang pulang membawa luka lebam di seluruh wajah. Kelvin memang tidak menyuruhnya mengobati tapi sebagai seorang Kakak dia juga tak tega melihat sang adik terlihat sangat jelek.

“Bacot!” jawab Kelvin nyolot.

Dengan sengaja Naura menekan luka itu membuat sang empu berteriak kesakitan.

“Tolol!” protes Kelvin membuat Naura memamerkan smirk nya.

“Syukur-syukur diobatin! Lagian abis ngapain si?” tanya Naura sebal.

Kelvin tak menjawab yang membuat sang Kakak menyipitkan mata berusaha mencari jawaban dari wajah Kelvin.

“Ribut sama Reynand lo ya?!” tanya Naura dengan nyolot.

“Cowok idaman lo gak bisa ribut, otot cewek!” ujar Kelvin dengan enteng.

Naura melotot, “Dia ikut karate bodoh! Lo pikir gue bisa ditipu?!” jawabnya.

“Yaudah, suruh cowok itu kesini. Biar duel.” ujar Kelvin dengan santai.

Naura menggeleng, “Gak! Kakak ipar sama adek ipar gak boleh saling musuhan. Harus akur tauu!” ujarnya dengan memanyunkan bibir.

Kelvin memutar bola mata, “Bawel!”

”Kalo diomongin sama yang tua tuh dengerin!” ujar Naura sembari menjewer adiknya.

Kelvin tak membalas yang membuat Naura mendengus sembari membereskan kotak P3K.

“Jorok banget,” ujar Naura ketika memungut kapas yang terdapat darah Kelvin.

“Bacot!” jawab Kelvin tak mengalah.

“Udah jelek tambah jelek! Ew!” ejek Naura lagi.

“Jelekkan cowok lo!” balas Kelvin dengan santai.

Naura melotot dan langsung menginjak kaki sang adik sebelum meninggalkan lelaki itu diruang TV.

“Gue aduin Mama, mampus lo!” teriak Naura dari kejauhan.

“Bocah anj,”

Jempol kakinya terasa sangat sakit karena injakan manusia badak itu. Sialan memang. Ah, dia jadi rindu dengan sang kekasih karena sejak tadi dia sama sekali belum memberi kabar Renata.

Me: Udah tidur?

000

“Ada apa gerangan kawan?”

Renata membuka pintu kamarnya dengan tawa mengejek. Bagaimana tidak, Resia datang ke rumahnya malam-malam dikarenakan gadis itu ketakutan ketika mendengar suara aneh di rumah.

“Anj, rumah gue serem sialan.” ujar Resia langsung merebahkan tubuhnya dikasur.

Gadis itu memang sangat niat sekolah. Bahkan membawa ransel, seragam dan beberapa benda lainnya. Cukup di beri acungan jempol untuk seorang Resia.

“Makanya solat!” ejek Renata membuat gadis itu melotot.

”Rumah gue ke gedean tapi penghuninya gue doang. Makanya setan betah.” Protesnya.

KELVINATA (versi Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang