41. Can I?

2.8K 324 109
                                    

Hai, haha. Selamat menunaikan ibadah puasa dari hari ini dan seterusnya untuk yang menjalankan. Maaf telat friend.

Oh iya, Aku minta maaf ya kalo ada salah xixi.

Selamat membaca, jangan lupa vote sama komen!

Kasih tau kalau ada typo ya

**

Pagi harinya Renata sudah berada di dalam kelas. Padahal biasanya gadis itu langganan telat. Yang membuat Resia lebih bingung lagi adalah sahabatnya sangat asyik bermain game bersama teman sekelasnya. Ini bocah kenapa sebenarnya?

"Renata noob Anjing." ujar teman lelakinya.

"Salah sendiri ngajakin gue mabar!" jawab Renata nyolot.

"Nyet jangan serang minion aja!"

"Lo ngapain keliling hutang, Ren!"

"Kambing lah!"

"Sialan."

"BAYAR UANG KAS WOI!"

Resia berdecak keras melihat itu semua. Ini kelas lebih pantas disebut pasar binatang karena isinya benar-benar binatang. Dia juga tak tahu mengapa guru belum datang. Benar-benar merasa sendiri karena mereka sibuk dengan urusan masing-masing.

Legendary

Double kill

VICTORY.

Akhirnya pertandingan itu selesai juga. Renata langsung menepuk dadanya bangga karena dia membunuh musuh paling banyak walaupun pada awalnya dia di ejek oleh teman cowok kelasnya.

"Ngeremehin gue!" bangganya.

Mereka hanya tertawa melihat betapa Renata sangat bangga bisa membunuh paling banyak. Padahal kalau Renata paham sedari tadi mereka berempat menjaga Renata membiarkan gadis itu membunuh musuh atau setidaknya mereka melindungi gadis itu dari musuh.

Ya, namanya main sama cewek cantik harus dijaga dong.

**

Jam menunjukkan pukul 12 siang yang artinya jam istirahat baru saja mulai. Renata berdecak kesal karena tak menemukan Kelvin dimana-mana.

Sebenarnya lelaki itu kemana dan mengapa tidak terlihat sama sekali. Dia yang tidak melihat atau Kelvin yang bersembunyi?

"Tau Kelvin gak?" tanya Renata ketika berpapasan dengan Reza dan Andre.

"Duh, kucing kampung mending lo main game aja sana biar pro!" cibir Andre membuat Renata mendelik.

"Gue udah pro ya!" kesal gadis itu.

Andre terkekeh. Tadi dia berkumpul bersama anggota basket yang sekelas dengan Renata. Katanya Renata pagi ini sangat bersemangat sekolah karena ingin mabar bersama teman kelasnya. Yang membuatnya ngakak adalah gadis itu sok jago padahal belum mengetahui lebih jauh trik dalam bermain game.

"Ngapain cari Kelvin. Mau mabar ya?" kekeh Reza.

Renata mendengus, "Tuh cowok dari semalem ngediemin gue padahal gue gak salah." cibir Renata.

"Lah kita orang lebih sering di diemin dia anying. Sampai kebal." protes Andre.

"Biasalah, Ndre. Cewek kan gitu, sok merasa paling tersakiti." jawab Reza membuat Renata melotot.

"Kurang ajar."

"Andre itu kurang belai, Ren."

Renata mendesis pelan lalu meninggalkan kedua lelaki itu tanpa basa-basi. Hal itu membuat Reza dan Andre menggertakan giginya sebal.

KELVINATA (versi Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang