14. Pacar gue

9.6K 704 145
                                    


Happy reading!
Komen di setiap timeline.

•••000000•••

"Lo pacar gue, Ren, jadi gak ada kata nyusahin. Lo sendiri yang bilang kita harus saling bantu!" ujar Kelvin membuat Renata menunduk sejenak.

"Kemana aja lo selama dua hari ini? Lo bahkan gak ada di saat gue butuh lo saat itu. Waktu gue pergi bahkan lo cuma panggilin gue dari depan rumah gue. Kemana lo waktu gue ngerasa rapuh? Ngerasa gak berdaya? Ngerasa putus asa sama kehidupan ini? Di saat gue butuh lo malah gak ada. Lo ngehindarin gue," ujar Renata pelan yang membuat Kelvin tercekat.

"Gue pikir lo butuh waktu untuk sendiri. Tapi gue juga emang di sibukkin sama kegiatan sekolah. Gue gak hindarin lo!" protes Kelvin membuat air mata Renata menetes.

"Lo pasti benci sama gue karena gue itu pembunuh kan? Gue gak papa. Karena gue sekarang sadar diri. Gue emang pantes di benci, di jauhin, di tinggal, dan di buang," lirih Renata membuat Kelvin menggelengkan kepalanya.

"Gue bahkan gak berpikir sampai kesitu. Gue sayang lo, gimana bisa gue benci?" ujar Kelvin sembari menatap manik mata itu dengan teduh.

"Tapi lo gak cinta. Lo cuma sayang. Terus buat apa kita pacaran, Vin? Lo anggap hubungan ini mainan ya?" desis Renata membuat Kelvin memejamkan matanya sejenak.

"Gue bukan gak cinta tapi belum." ujar Kelvin dengan lembut.

"Gak sama belum itu sama, Vin." tukas Renata membantah.

"Oke! Gue salah. Gue minta maaf!  Tapi demi apapun gue gak anggap hubungan ini mainan." jelas Kelvin membuat Renata tersenyum miris.

"Gue matre. Lo masih mau deketin gue?" ujar Renata membuat Kelvin bungkam.

"Gue manfaatin lo, Vin. Gue yang bikin lo boros!" lanjut Renata membuat Kelvin kembali terdiam.

Renata tersenyum miring melihatnya. Mungkin Kelvin saat ini sedang menyesal telah membantunya.

"Kenapa bisa bilang gitu?" tanya Kelvin dingin setelah cukup lama tidak bersuara.

"Sahabat lo yang bilang," ujar Renata membuat mata Kelvin membulat.

"Lo--"

"Iya gue denger! Gue denger pembicaraan lo. Awalnya gue cari lo karena gue pengin ketemu lo. Tapi waktu sampai di taman gue dapet kejutan. Sahabatnya pacar gue gak suka sama gue. Gimana rasanya dibenci sama sahabat pacar sendiri? Apalagi gue di katain matre? " ujar Renata sembari terisak.

"Ren, itu mereka cuma becanda." sela Kelvin membuat Renata menggeleng.

"Gak usah nutupin lagi. Gue emang matre, Vin. Gue manfaatin lo. Gue gak tahu diri sama sekali. Gue gak mau terus-terusan bergantung sama lo. Mulai sekarang gue bakal pergi dari Apartemen lo. Gue makasih banget sama lo yang udah bantu gue." ujar Renata membuat Kelvin menghembuskan napasnya kasar.

Dia memegang kedua bahu Renata membuat Renata menatap mata tajam itu. Renata meneteskan kembali air matanya dan langsung memeluk Kelvin. Renata akui dia sangat merindukan pria ini.

"Gue janji bakal ganti uang itu secepatnya," ujar Renata membuat Kelvin mendesis.

"Gue gak sama sekali ngungkit uang sialan itu!" jawab Kelvin ketus.

"Tapi gue harus lunasin," sela Renata sembari melepas pelukannya.

"Gue gak akan terima! Lo egois, Ren. Lo cuma pikirin perasaan lo sendiri. Lo buat keputusan sendiri padahal lo punya pacar! Harusnya sebelum itu lo bilang sama gue. Gue sama sekali gak keberatan lo pakai uang gue. Gue gak pernah anggap lo matrealisir ataupun manfaatin gue." ujar Kelvin membuat Renata memejamkan matanya sejenak.

KELVINATA (versi Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang