20 - Galau

916 125 17
                                    

Gadis itu mengetuk pintu rumah sahabatnya, setelah melihat semuanya langsung, ia jadi percaya bahwa selama ini apa yang di katakan sahabatnya itu benar mengenai tentang gadisnya.

"Ngapain lo tengah malem gini ke rumah gue."

"Nyet ..." lirinya pelan, suaranya terdengar parua.

"Kenapa?"

"Yeri."

"Masuk dulu buruan." rangkulnya dan membawa gadis itu untuk masuk ke dalam.

Jisoo membawa manusia yang diberi gelar sebagai sahabatnya itu ke kamarnya supaya Lisa bisa lebih santai saat bercerita nanti, tampaknya kondisi Lisa saat ini sedang tidak baik-baik saja.

"Sekarang lo ceritain ke gue nyet," Jisoo membuka suara. "Lo kenapa anying malem-malem kayak orang mabuk."

Lisa menghela nafas berat. "Bener kata lo kemaren-kamren soal cewek gue," ujar Lisa. "Dia ada main di belakang gue nyet."

"Kenapa lo tiba-tiba percaya?"

"Gue ngeliat sendiri, dia check-in sama cowok."

"Lo seriusan?!" Jisoo kaget mendengar penuturan dari Lisa, tetapi kini gadis jangkung itu mengangguk mengiyakan.

"Lo tau siapa cowoknya?" tanya Lisa.

"Emang siapa?"

"Sehun." beritahu Lisa terkekeh miris ditikung oleh teman sekelasnya. "Emang anjing, gue pukulin dulu tadi sebelum kesini."

Lisa kemudian menutup wajahnya dengan kupluk hoodie-nya itu, ia langsung berbaring di kasur karena sejujurnya saat ini hatinya sedang hancur.

"Gue gak expect cowoknya bakal si Sehun." karena setahunya yang ia lihat waktu itu adalah cowok lain bukan teman sekelasnya itu.

Dan saat itu ia langsung memberitahu Lisa, namun sahabatnya itu tak percaya dan lebih percaya pada pacarnya yang memberi alasan bahwa orang yang pernah pergi dengannya hanyalah kakak kelasnya saja itupun tidak sengaja bertemu di jalan.

Jisoo tak bisa memaksa sahabatnya itu untuk percaya dengan apa yang di lihatnya karena ia pun merasa memaklumi saja dan mungkin memang iya tak sengaja. Tapi setelah kepergok untuk yang ketiga kalinya Jisoo tak bisa tinggal diam, sebab laki-laki yang jalan bersama Yeri itu adalah laki-laki yang sama saat pertama Jisoo melihat mereka.

Dengan geram Jisoo sampai mempotret mereka berdua sebagai barang bukti.

Namun lagi-lagi Lisa tak percaya dengan perkataan Jisoo dan bukti yang Jisoo tunjukan, saat itu akhirnya Jisoo memilih untuk pasrah, membiarkan semuanya berjalan seiring berjalannya waktu.

Biarkan Lisa sendirilah yang melihatnya secara langsung dan terbukti, sekarang tiba waktunya dimana Lisa melihat Yeri dengan mata kepalanya sendiri bermain api dibelakangnya.

"Sekarang lo mau gimana nyet?" kini Jisoo mulai merebahkan tubuhnya di sebelah Lisa sambil melihat langit-langit kamarnya.

"Pusing gue mikirnya juga." jawab Lisa dengan suara seraknya.

"Ayolah bebeb don't cry."

"Diem ah nyet ..., gue lagi gak mood."

Jisoo terdiam sebentar sebelum membuka suara. "Mau maen basket?"

"Gak mood."

"Maen ke rumah Rose?"

"Kagak mood."

"Menurut lo Jennie sama Rose lebih sexy mana?"

"Au."

"Irene lebih sexy sih kalau kata gue."

"Bodo."

Bucin ; jensooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang