• Hidup Baru

14 3 0
                                    

Happy Reading

*
*
*
*

>Jakarta April-2026

Dan, Alan pergi untuk selamanya. Malam itu adalah malam yang tak sama sekali aku duga. Malam dimana akan selalu menjadi sesuatu yang paling aku sesali. Karena pada saat itu Alan meninggal karena tertabrak Mobil.

Aku sangat menyesal, mengapa saat terakhir dia masih bernafas aku tak sempat mengatakan selamat tinggal. Setidaknya, untuk yang terakhir kali aku akan memeluknya. Dan itu mungkin akan membuatku sedikit lega.

Aku bodoh! Selamanya aku akan menganggap diriku sebagai orang terbodoh yang pernah ada. Harusnya, malam itu aku tidak membiarkan Alan pergi ke Taman. Tapi, terlambat. Kini  hanya tinggal penyesalan dan penyesalan yang menyakitkan.

Kamu tawaku, namun bahagiaku melayang seketika bersama angin waktu itu. Aku kembali menjadi aku yang dulu, aku yang tidak mengerti artinya tertawa lagi.

Jika diingat-ingat dulu aku menyedihkan, aku hanyalah anak yang jelek nan buluk, yang pekerjaannya hanya menjaga toko bunga milik nenek. Bahkan aku di tinggal oleh ayahku sejak aku kecil, dan Alan pun datang.

Mengubahku menjadi gadis yang lebih sempurna. Namun sekarang? Setelah semuanya berjalan sesuai yang aku cita-citakan, aku berhasil menjadi model yang sukses. Tapi itu tidak membuatku bahagia.

Aku sadar kebahagiaan tak selamanya bergantung dengan keadaan, namun dengan kehadiran seseorang.

Aku masih melamun dengan tatapan kosong. Air mata terus bergilir turun membasahi pipiku. Setiap malam aku hanya menangis merindukan kehadirannya, tawanya, usilnya, dan candanya. Semuanya aku rindu tentang Alan.

" Kehadiranmu mengubah segalanya menjadi sempurna, namun kepergianmu berhasil mengembalikan semua yang telah sirna."

" Alan, Jika aku tau masa depan ku akan seperti ini, maka aku akan menyiapkan sebuah cara untuk menyapanya. Namun sayangnya aku terlambat, hidupku hanya bagai ayunan yang terus mengayun kebelakang untuk menatap masalalu."

" Alan.. "

Tanganku mulai membuka sehelai surat yang aku temukan bersama sketsaku waktu itu. Itu adalah surat yang Alan tulis, hanya itu yang ia tinggalkan untuk yang terakhir kalinya.

>Dear Klea

Fatamorgana yang nyata,
Aku tak bisa menghampirimu sejauh langkahku.
Karena kamu hanya singgah di batas antara kita.
Awalnya aku berfikir pelangi itu indah,
tapi diam-diam dia telah kehilangan satu warnanya.
Dan saat aku terbang ke arahmu,
Mengikuti cahaya mentari yang menyinari keberadaanmu,
Aku baru tahu bahwa warna pelangi itu ada bersamamu.
Bagai ombak yang terus membawa airnya ke tepi.
Aku bagai angin yang selalu berusaha menjauhkan rasa itu.
Namun sejauh aku mencoba, rasa itu akan kembali.
Aku terjatuh letih diantara senyummu yang indah.
Maaf jika aku melampaui batasku sebagai sahabat.
Maaf jika rasa ini adalah kejahatan.
Namun tak bisa aku pungkiri,
Masa ini adalah waktu ku ingin menghancurkan tembok itu.
Aku tidak menyesal karena aku jujur.
Aku hanya ingin kamu mengetahui perasaan ini.
Namun aku takut kamu tak memilikinya, menjadikan ku ragu.
Namun aku sadar rasa ragu membawa ku pada penyesalan.
Dan aku menyesal tak mengatakan ini langsung padamu.
Karena kamu sedang marah.
Klea, aku mencintaimu...

Running Time || DOYOUNG NCT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang