• Alan Tertawa

14 2 0
                                    

Happy Reading

*
*
*
*

Aku memutar bola mata ke segala arah. Ini adalah yang pertama kalinya aku masuk ke Laboratorium Re. Yang benar saja? Isisnya alat canggih semua.

Bahkan leherku sampai terasa pegal lantaran tak berhenti berputar kanan kiri. Ini sangat menakjubkan, Re memiliki banyak benda-benda yang wajib di kagumi.

" Klea lo denger gue kan? "

" iya." angguk ku padahal aku tak sama sekali mendengar apa yang Re katakan barusan.

" Kle gue serius."

" Eh iya apa? " aku tersadar.

Re menghembuskan nafas kesalnya. Cowok itu duduk di salah satu kursi yang tersedia di sana, menepuk-nepuk tangannya dua kali.

" Iya tuan." aku terkejut begitu ada sebuah robot yang bentuknya hanya setengah dari badan manusia, menghampiri Re.

Robot itu hanya memiliki kepala yang botak dengan sesuatu yang menjulang seperti antena UpinIpin, tangannya bisa memanjang dan bisa memendek. Sedangkan kakinya? Dia tidak memiliki kaki, dia hanya memiliki Satu Roda untuk berjalan.

Aku berfikir apa itu juga ciptaan Re? Sedangkan Alan? Dia masih sibuk melihat-lihat beberapa hologram yang terpajang di pojok sana.

" Cari kotak P3K." suruh Re langsung dilaksanakan oleh si Robot.

" Re? Itu-"

" Gak usah nanya, lo juga tau jawabannya apa." tungkas Re.

Aku menarik satu kursi mendekati Re. Duduk di depannya, "Re, sebenernya mereka itu siapa? "

" Fans gue."

" Jangan bercanda." guramku.

" Mereka orang suruhan."

" Apa kamu punya musuh? " tanyaku.

" Ada perusahan besar yang ngincer gue. karena sisanya cuma gue, mereka udah berhasil nangkep bokap gue, dan bokapnya Alan. Mereka pengen buat kita tunduk sama mereka." penjelasan Re membuatku bingung.

" Re, tapi bukannya keluarga kamu kan udah terkenal, keluarga kamu juga keluarga yang berjasa. emang pemerintahan enggak turun tangan buat tuntut perusahaan itu? "

" Kle, sekarang itu semuanya pakek otak." Re mengetuk-ketukan jarinya di kepala. Dilanjut, "Mereka buat berita kalo kita itu lagi kerja sama, sama mereka. Jadi enggak ada satu pun yang tau tentang hal ini kecuali Lo."

" terus kenapa kamu enggak laporin sendiri aja ke polisi? "

" Mereka bukan perusahaan main-main, kalo kita mau jeblosin ke penjara harus punya bukti yang kuat. Lebih kuat dari otak mereka." Jawab Re seraya meraih kotak P3K yang robot bawakan.

Re pun mulai membersihkan lukanya. karena kasihan melihat Re kesusahan, aku mengambil alih kapas dari tangannya. Mengobatinya secara pelan-pelan dan hati-hati.

" Kle, mulai dari hari ini lo full time ya sama New Alan."

Aku mengangkat wajahku. "maksud kamu? "

Running Time || DOYOUNG NCT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang