12. wiyubi..

2.3K 281 11
                                    

Happy reading guys-!!
-
Typo bertebaran, harap maklum.
-
Don't forget for vote an coment !!
-


Hangat...

Tanpa ia sadari dirinya ikut mengeratkan pelukannya di tubuh Jeandra, aroma maskulin menyapa indra penciuman nya. Jeandra yang tidak tau harus berbuat apa setelah ini hanya bisa terdiam dan terus mengusap punggung Nauval.

Pintu kamar terbuka, menampakkan sosok Bunda yang terkejut setengah mati melihat posisi keduanya. "Astaga!!! Kalian!!"

"B-bunda!" Nauval melepas pelukannya di tubuh Jeandra, kemudian berdiri dari pangkuan si empu. Begitu juga Jeandra yang sama paniknya dengan Nauval.

"B-bunda salah liat! Nana nggak git—"

"Bunda cuman mau ambil sampah di kamar kamu. Lanjutkan, anggap bunda ngga ada" Kata wanita itu sambil terkekeh gemas melihat kedua remaja di depannya. Setelah mengambil sampah di kamar Jeandra bunda kembali menutup pintunya. "Di kunci pintunya biar nggak ada yang ganggu" Kata Bunda.

Nauval memekik. "Bunda!! Nggak gitu!!" Mengacak rambutnya frustasi. Matanya mengerling tajam ke arah Jeandra yang diam tidak menunjukkan ekspresi sama sekali sejak tadi. "Lo tuh ya! Bilang apa kek sama bunda, biar bunda nggak salah paham sama apa yang ki—"

"Bacot lo" Desis Jeandra datar. "Baru sembuh juga" Lanjutnya. Nauval diam dan hanya menunduk.

Jujur, Jeandra dua kali lebih menyeramkan saat marah. Di tariknya tengkuk Nauval, tanpa aba-aba Jeandra langsung menempelkan bibirnya dengan bibir pucat milik Nauval. Lelaki mungil itu tersentak, matanya melebar melihat Jeandra yang mulai menggerakan bibirnya, memberi lumatan kecil di bibir pucat nya.

"Berisik" Kata Jeandra saat Nauval hendak kembali berbicara. Alhasil, lelaki mungil di hadapannya mengurungkan niatnya, dan membiarkan Jeandra terus memagut bibirnya tanpa nafsu.

Melihat Nauval yang sudah kehabisan oksigen, akhirnya Jeandra menjauhkan wajahnya dan melihat bibir bengkak milik Nauval yang sudah tidak sepucat beberapa saat yang lalu. Kedua matanya menatap intens netra coklat milik Nauval. Pandangan mereka bertemu untuk waktu yang lama.

"Na—"

"Jangan cium gw, gw gasuka bekasan" Potong nya seraya mendorong tubuh Jeandra pelan. Nauval mengusap bibirnya dengan punggung tangan.

Kedua alis Jeandra menukik tajam. Tidak mengerti dengan ucapan Nauval yang barusan.

"K-kanaya! Lo.. Kalian berdua pasti udah pacaran kan? Congrats deh" Katanya tanpa berani melihat ke arah Jeandra.

Dia menggigit bibir dalamnya kesal. Menguatkan dirinya untuk tidak menangis di depan Jeandra.

"Gw sama Kanaya nggak pernah ada hubungan apapun" Ia menyeru. Meraih kedua lengan milik Nauval yang berbeda ukuran dengan tangan nya. "Kenapa bisa mikir gitu hm?"

Nauval menunduk, memperhatikan tangannya yang di genggam oleh Jeandra. "Kanaya bilang itu sama gw sebelumnya" Kemudian mendongak memberanikan diri untuk menatap wajah Jeandra. "Kanaya mau ngasih sesuatu sama lo. Dan waktu itu, dia juga nginep kan di rumah lo?!"

"Tubuh maksud lo?" Potong nya cepat. Nauval sedikit terkejut, namun sedetik kemudian dia langsung mengangguk. Merasa pertanyaan benar, Jeandra akhirnya terkekeh pelan. "Iya, gw sempat mau having sex sama dia, dan dia emang pernah nginep di rumah gw. Tapi dia tidur di kamar tamu sehabis kita nugas bareng Nauval sayangg"

JEANDRA - Nomin ( On Going ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang