Belanja

386 73 23
                                    

(❍ᴥ❍)





Tok tok tok

"Jeffrey, kamu di dalem?" tanya Jessica setelah mengetuk pintu kamar putra nya yang tertutup itu

Jeffrey menggeliat dari tidurnya, menyingkap selimutnya sambil menguap "iyaa, ma"

Jessica tersenyum dari balik pintu, didengar dari suaranya sepertinya ia tau apa yang anaknya itu lakukan.

"mama boleh masuk?"

Jeffrey langsung memakai kaos hitamnya untuk menutupi setengah badan nya yang tidak memakai apapun. Lalu kaki panjangnya bergerak menuju pintu.

"kenapa, ma?" tanya pemuda itu kemudian setelah membuka pintu dan menemukan sang mama sudah berpakaian rapi

"bisa minta tolong sebentar, nggak? Kamu ke supermarket ya, beli semua yang ada di list ini"

Pemuda itu menggaruk tengkuknya setelah mama nya menyerahkan kertas di tangannya.

"waduh, gak mungkin gue nolak mama. Gue kan ngga mau dikutuk jadi batu karena durhaka..."

"mama buru-buru nih, ada urusan di butik. Kamu ajak aja Jean kalo kurang ngerti, ya" jelas wanita yang umurnya sudah kepala tiga itu seolah mengerti mimik wajah sang putra

Jeffrey akhirnya mengangguk, padahal ia baru sebentar tidur sehabis dirinya kembali dari sekolah tadi.

"uangnya udah mama transfer ke rekening kamu, see you!" lalu Jessica pergi begitu saja

Setelah memasukkan kertas itu asal di saku celana, Jeffrey mengambil ponsel nya yang tergeletak di atas nakas.

Jari-jarinya dengan lincah mengetik pesan di roomchat whatsapp nya.

Anak Tetangga😼

Me :
P
P
Q
R
S
Pp
Jean

Setelah beberapa detik menunggu akhirnya Jean membalas pesan yang ia kirimkan.

Anak Tetangga😼 :
Spam lo
Apa?

Me :
Buset, kanjeng ratu ngegas
Sini ke rumah
Disuruh mama

Anak Tetangga😼 :
Dih? Bo'ong lo ya

Me :
Buruan, ga usah dandan
Pipi kaya bakpao gitu ga bakal ada yang liatin juga

Anak Tetangga😼 :
Si kampret
Bodyshaming lo Jamal

Me :
(^ω^



๑๑๑




"idiihhh muka nya santai dong, neng"

Jeanna bersedekap dada menatap wajah tengil pemuda di depannya itu.
"ngeselin lo"

Together [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang