keempat belas

1.9K 67 3
                                    

Jessica milla pou.

Sudah 5 tahun aku hidup tanpa kevin.Sekarang usia keilla 6 tahun,dan usia maudy 5 tahun.Dan pekerjaanku sekarang masih berjualan bubur dan bakso.Untung saja aku bisa memenuhi kebutuhan kedua anakku."Bunda,aku mau sekolah."ucap keilla sambil duduk disampingku."Emm,iyaa,nanti bunda cari sekolah yah."ucapku ragu.Bagaimana tidak ragu,untuk makan saja kita pas pasan.Tapi,aku harus berusaha untuk anakku."Kamu jagain maudy yah."ucapku sambil mengelus kepala keilla.Akupun menuju ke depan untuk berjualan bakso.Setelah baksoku habis terjual,aku menghitung untungku.Untung untuk hari ini 500.000.Aku akan mengambil uang sebesar 150.000 untuk membeli bahan bahan bakso.Dan sisanya 350.000.Sisanya itu akan ku tabung.Akupun menuju bank untuk menabung.Aku melihat buku tabunganku sudah terkumpul 6 juta.Akupun berniat untuk mencari sekolah untuk keilla.Akupun mendaftarkannya di sekolah negri.Lalu aku menuju kerumah."Keilla,bunda udah daftarin kamu."ucapku sambil mengelus rambut keilla."Dimana bunda?"tanya keilla padaku."Maaf yak,bunda cuman bisa daftarin kamu di sekolah negri."ucapku dengan mata berkaca kaca."Engga papa lagi bun,yang penting kan aku sekolah."ucap keilla tersenyum.Akupun tersenyum.Aku sangat bangga mempunyai anak seperti keilla dan maudy.Akupun bermain main dengan maudy dan keilla.Tiba tiba saja,keilla memberiku pertanyaan yang mengingatkanku tentang kevin."Bunda,nama Keilla tuh asalnya gimana sih?"tanya keilla heran padaku.Akupun menangis."Loh kok bunda nangis?"tanya keilla sambil menghapus airmataku."Keilla itu berasal dari nama ayah dan bunda.Nama ayah kan kevin,lalu nama panggilan bunda milla.Lalu kami menggabungkan nama kita berdua."ucapku yang tidak dapat menahan airmataku.Lalu keilla dan maudy memelukku."Trus ayah mana?"tanya maudy sambil menatap mataku.Aku tak kuasa menahan airmata ini.Airmataku keluar terus membasahi pipiku."Ayah udah meninggal 5 tahun yang lalu."ucapku sambil mengelus rambut kedua anakku.Akupun mencium kening mereka."Kita,ke makam ayah yah."ucapku sambil menghapus airmataku.Selama 5 tahun aku tidak pernah mengunjungi makam kevin.Kuyakini,kini makam kevin berantakan.Aku dan anak anak pun menuju makam kevin.

'Lah,kok rapih banget.Perasaan aku udah 5 tahun engga ke makam kevin.Apa mungkin prilly?Prilly tidaj serajin itu.Lalu siapa?'
Gumamku dalam hati.

Tiba tiba keilla membuyarkan lamunanku."Bunda kenapa?"tanya keilla."emm,engga kok."ucapku sambil menaburkan bunga di makam kevin."Nak tunggu bentar yah."ucapku sambil menuju ke pengurus makam disini."Pak,mau nanya boleh?"tanyaku pada penjaga makam tersebut."Iyaa neng?"jawabnya balik."Itu kuburan yng disana kok rapih banget yah?"tanyaku sambil menunjuk ke makam kevin.

"Ohhhh itu,biasa ada cewek cantik neng,dateng tiap pagi,cantik lagi neng."ucap sang penjaga kuburan.

"Ohh,makasih yah pak."ucapku sambil meninggalkan penjaga kuburan tersebut.

Akupun kembali menuju makam kevin.Siapa perempuan itu?Akupun berniat untuk datang besok pagi."Sayang pulang yuk,udah siang."ucapku kepada kedua anakku.Lalu kamipun menuju kerumah,lalu makan siang,dan tidur.

Kevin Milla familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang