Assalamualaikum
Kembali lagi di cerita hime yang satu ini
Gimana kabar kalian? Sehat dong kan
Jangan lupa vote nya ya!!
Enjoyy:)
_____________________________________Seminggu sudah berlalu, sahabatku pulang ke rumahnya. Walaupun dekat tapi beberapa hari ini aku belum bertemu dengannya.
Bang Rey juga bakalan berangkat lagi ke Turki hari ini demi menyelesaikan kuliah semester akhirnya. Andai saja aku bisa memilih, maka aku akan memilih menahan Abang ku itu agar tak pergi meninggalkan ku lagi.
Sekitar 1 jam lagi aku berangkat mengantarkan bang Rey ke bandara sekalian aku dan sahabatku kembali ke kontrakan. Penerbangan bang Rey sekitar 3 jam lagi tapi dia meminta di antar 1 jam lagi dari sekarang.
Aku berjalan ke rumah sahabatku, aku akan menjemputnya untuk pergi ke kontrakan sama-sama, rumah ku dan rumah sahabatku hanya terhalang 1 rumah milik pamanku jadi aku memilih jalan kaki untuk menjemputnya.
Aku sampai di depan rumahnya, langsung saja aku memberi tahu nya lewat chat. Aku melihat ke arah di mana kamar sahabatku berada dan terlihat sahabatku tengah berdiri di balkon sembari melambaikan tangannya ke arahku. Aku pun membalas lambaian tangannya.
Aku menghentikan lambaian tanganku karena tiba-tiba saja ayah dari sahabatku itu muncul, aku malu. Aku melihat sahabatku keluar dari rumahnya, dia berpamitan kepada ayahnya, kami pulang kembali ke kontrakan hanya membawa baju bekas dari Jombang.
Setelah sahabatku ada di dekat ku, kami pun berjalan menuju rumahku dan akan langsung pergi karena bang Rey pun sudah menunggu di mobil di luar rumah.
Di perjalanan menuju bandara kami hanya diam saja. Tiba-tiba
"Dek kita makan dulu ya bentar abang laper nih."
"Laper? Abang kan tadi udah makan ih."
"Yaudah gak papa kali. Dek ajak ngobrol ngapa temennya itu, diem-diem bar dari tadi."
"Orang gak ada bahasan mau ngobrolin apa coba." aku berkata sewot.
Tringg
Suara notif dari handphone ku pertanda ada pesan masuk.Kepala manager pembukuan
Pengedit Siti mulai besok kamu dan temanmu mulai masuk kerja sudah ada buku yang harus diedit sebelum diterbitkan.
Saya
Baik pak besok saya mulai bekerja kembali.
Setelah menjawab pesan panggilan kerja itu aku pun mematikan handphone ku dan menyimpannya kembali ke dalam tas.
"Wid, pak menager memberitahu ku besok kita mulai kerja lagi, katanya ada beberapa buku yang harus diedit sebelum diterbitkan." aku menjelaskan kepada sahabatku.
"Jadi pergi ke Palembang nya ditunda sampai kita selesai kerja."
"Jadi setelah ini kalian langsung ke kontrakan kalian. Terus mobil gimana?" bang Rey nimbrung
"Nanti telpon aja bengkel langganan papi suruh diderek." kataku ngasal
"Enak aja kamu dek, ini mobil abang tau main derek-derek aja. Nanti abang telpon pak Rusli aja suruh di ambil di bandara. Kamu naik apa ke kontrakannya?"
"Nanti kita naik angkutan umum aja deh bang." aku melihat sahabatku hanya menyimak saja percakapan kami.
Kami sampai di restoran untuk makan. Kami duduk di salah satu meja dekat jendela dan kami pun memesan. Selesai makan kami melanjutkan perjalanan menuju bandara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku And My Friends
Teen FictionMengisahkan tentang perjalanan dua sahabat ke tempat-tempat yang sudah menjadi list trip mereka sejak remaja, dan terwujud saat mereka berumur 21 tahun. Kejadian tak terduga menimpa salah satu dari mereka, do'a yang selama ini ia panjatkan agar tak...