Assalamualaikum
Kembali lagi di sini
Sehat-sehat ya kawan!!
Enjoy:)🍡🍡🍡
Jangan pernah sekalipun kamu membuat orang merasakan sakit hati karena mu, karena ketika mereka mengadu kepada sang kuasa dan meyebut namamu sebagai orang yang membuatku merasakan sakit maka kamu berada dalam bahaya.
Perkataan baik ataupun buruk yang mereka tunjukkan untukmu biasanya akan mudah terkabul dan menjadi kenyataan.
🍡🍡🍡
__________Saat diperjalanan pulang kami melihat seorang ibu-ibu yang sepertinya kesusahan membawa belanjaan yang ia bawa. Banyak sekali kantong plastik yang dijinjingnya. Mungkin karena lelah ibu itu mendudukkan dirinya di trotoar. Kami pun menghampiri ibu tersebut berniat menolong.
"Assalamualaikum ibu." aku memberi salam berbarengan dengan sahabatku.
"Wa'alaikumussalam neng" jawab ibu itu sambil menoleh ke arah kami.
"Mmm...sedang apa ibu di sini? apakah ibu butuh bantuan?" tanya sahabatku kepada ibu itu.
"Ibu sedang menunggu anak ibu, tapi tidak kunjung datang. Tidak usah nanti malah merepotkan kalian, ibu menunggu anak ibu saja." Tolak ibu itu secara halus.
"Tak apa bu, mari kami bantu. Mmm rumah ibu di mana?" aku berkata sambil membawa beberapa kantong plastik milik ibu itu, sahabatku juga membawa beberapa plastik.
"Terima kasih neng, ayo ikuti ibu sebentar lagi juga sampai." kami berjalan mengikuti langkah ibu tadi, aku mengarahkan pandanganku ke beberapa bangunan di sini, sepertinya aku pernah melihatnya tapi entah di mana, seperti deja vu saja. Ahh mungkin hanya perasaanku saja.
Kami berjalan sembari mengobrol ria seperti sudah kenal lama. Bahkan ibu tadi menceritakan tentang anaknya kepada kami.
_______"Ibu punya anak laki-laki, dulu dia pernah mau menikah tapi tidak jadi." kami mendengarkan cerita dari ibu yang diketahui bernama Halimah itu.
"Memangnya kenapa bu?" tanyaku sedikit penasaran.
Flashback
Di sebuah ruangan tepatnya di ruang makan terlihat seorang laki-laki berkisaran 23 tahun sedang melamun.
Entah apa yang ia la mau kan sampai tak sadar sang ibu datang menghampiri nya."Nak, kamu kenapa melamun?" tanya sang ibu sembari mengusap pundak anaknya itu.
"Gak papa bu." kilah laki-laki yang diketahui bernama Putra itu.
"Kamu tak bisa bohongi ibu toh nak, dari dulu kamu itu ibu yang rawat jadi ibu mengerti yang terjadi kepada kamu dari raut wajahmu. Ada masalah apa coba ceritakan sama ibu" Putra menganggukkan kepalanya membenarkan perkataan sang ibu.
"Kemarin Putra hendak melamar pacar Putra, diperjalanan ke rumah orang tuanya Putra bertemu dengan pacar Putra itu sedang bersama sahabat Putra."
"Lalu apa yang terjadi, kamu marah?"
"Ya! Putra marah. Putra meminta penjelasan dan yang Putra dengar adalah pacar Putra itu sudah tak ingin bersama Putra bahkan sudah di lamar oleh sahabat Putra. Putra udah gak bisa apa-apa bu, Putra harus apa? Putra masih sayang sama dia." cerita sang anak diakhiri dengan nada sendu.
"Yang ikhlas toh nak dia bukan jodohmu, Insyaallah nanti ada yang lebih baik." Putra menganggukkan kepalanya saja.
'Aku bersumpah kak, suatu hari nanti kakak bakalan inget sama aku sebagai rindu yang menyakitkan, kakak gak bakalan tenang sebelum kakak minta maaf secara langsung ke aku, camkan itu kak' tiba-tiba saja kalimat itu berputar diulang-ulang di kepalanya. Kalimat yang pernah disebutkan oleh seorang gadis yang pernah ia lukai. Gadis baik yang dengan sengaja ia sia-siakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku And My Friends
Fiksi RemajaMengisahkan tentang perjalanan dua sahabat ke tempat-tempat yang sudah menjadi list trip mereka sejak remaja, dan terwujud saat mereka berumur 21 tahun. Kejadian tak terduga menimpa salah satu dari mereka, do'a yang selama ini ia panjatkan agar tak...